Terbit: 13 December 2019 | Diperbarui: 13 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Salah satu penyakit menular seksual yang paling mudah menyebar dan sering tidak disadari oleh banyak orang adalah HPV. Penyakit ini bisa menyebabkan cukup banyak masalah pada tubuh pria dan wanita. Tidak hanya memunculkan kutil kelamin yang mengganggu, HPV jenis tertentu juga memicu munculnya kanker yang mematikan.

10 Fakta Penularan Virus HPV yang Harus Kita Pahami

Berbagai Fakta Penularan Virus HPV

HPV mudah sekali menular dari satu orang ke orang lain tanpa bisa diketahui secara cepat. Karena virus lebih sering dorman, bisa jadi saat ini tertular virus, tapi virus baru melakukan infeksinya beberapa minggu atau bulan kemudian. Nah, untuk lebih memahami masalah HPV, simak ulasan di bawah ini.

  1. Penularan HPV Melalui Ciuman

Penularan HPV sebenarnya tidak terlalu sering terjadi dengan ciuman. Kalau di sekitar area mulut tidak terdapat virus, kemungkinan besar HPV tidak akan menular. Terlebih kalau jenis ciumannya hanya menempelkan bibir saja. Virus HPV tidak akan menular dengan mudah. Jadi, seseorang akan aman untuk sementara waktu.

Yang menjadi masalah saat ciuman dengan pasangan adalah aktivitas selanjutnya. Saat melakukan seks, pasangan kadang memberikan ciuman di beberapa bagian tubuh termasuk kemaluan. Kalau ciuman dilanjutkan terus-menerus, kemungkinan besar ada kontak antara bibir, mulut, dan HPV. Apalagi kalau seseorang melakukan seks oral.

  1. Jenis Ciuman yang Mampu Menularkan HPV

Ciuman memang tidak serta-merta menularkan HPV, tapi kita tetap harus mewaspadainya. Kalau Anda melakukan ciuman dengan saling membuka mulut dan bertukar saliva, kemungkinan besar masih bisa menularkan HPV. Dari berbagai rangkaian aktivitas seks, mungkin ciuman paling kecil menyebabkan penularan.

  1. Penggunaan Alat Bersama-sama

Lalu bagaimana dengan penggunaan peralatan bersama-sama? Jawabannya adalah tidak. Virus bisa hidup di area kulit dan rambut. Penularan hanya terjadi kalau ada kontak fisik. Kalau menggunakan alat makan bersama-sama seperti sendok dan ada kemungkinan pertukaran saliva pun tidak masalah.

  1. Menurunkan Risiko Penularan HPV

Meski HPV mudah sekali menyebar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi penularan. Kalau Anda takut terinfeksi ada baiknya untuk melakukan seks secara sehat dan aman. Hindari melakukan seks tanpa kondom meski hanya seks oral saja. Selanjutnya ketahui kondisi kesehatan dari pasangan, rutin melakukan tes, dan batasi pasangan berhubungan seks.

  1. Manfaat Vaksinasi HPV

Vaksin HPV biasanya diberikan pada mereka yang masih muda dan belum pernah melakukan hubungan seks. Dengan menggunakan vaksin, risiko tertular virus HPV sangat rendah. Bahkan dari studi yang dilakukan, setidaknya penurunan risiko penularan bisa anjlok ke angka 88 persen dibandingkan mereka yang tidak pernah menerima vaksin.

  1. Cara Penularan HPV yang Sering Terjadi

Secara umum penularan dari HPV terjadi kalau ada kontak fisik yang intens dari dua orang. Virus bisa menular secara langsung kalau ada kontak kulit dengan kulit. Saat melakukan seks dan ada kontak dari dua orang, kemungkinan besar akan memudahkan HPV untuk menular. Berbagai jenis seks atau sentuhan tangan ke kemaluan bisa langsung menularkan HPV.

  1. Aktivitas Seks yang Bisa Menularkan HPV

Semua aktivitas seks mulai dari anal, oral, hingga vaginal bisa menyebabkan penularan HPV. Bahkan, meski hanya sekadar melakukan petting saja, virus bisa menyebar karena ada kontak fisik yang intens. Namun, aktivitas seks dengan penetrasi seperti vaginal dan anal lebih rentan menularkan. Apalagi kalau virus sampai masuk ke dalam tubuh. Itulah kenapa kondom wajib digunakan kalau seks yang dilakukan berisiko.

  1. Risiko Kanker di Area Mulut dan Tenggorokan Akibat HPV

HPV tidak hanya berkutat di sekitar kemaluan saja. Kalau seseorang sering melakukan seks oral dan terkena virus di sekitar area mulut, kemungkinan besar mulutnya akan mudah terkena kanker baik di tenggorokan atau leher. Jadi, saat melakukan seks oral, usahakan menggunakan kondom atau dental dam agar virus tidak mudah berpindah.

  1. Berbagai Tanda Infeksi HPV

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh mereka yang terinfeksi oleh HPV adalah sulitnya untuk tahu apakah mereka terinfeksi atau tidak. Akibat virus yang tidak serta-merta menyebabkan masalah, Anda jadi sulit tahu. Biasanya wanita akan melakukan pengecekan serviks dengan Pap Smear untuk tahu ada tidaknya virus dan potensi kanker.

Secara umum untuk mengetahui ada atau tidaknya virus HPV di dalam tubuh adalah dengan mengetahui ada atau tidaknya kutil. Kalau di sekitar kemaluan ada bisul, bisa jadi itu bentuk dari infeksi. Saat diperiksa, kutil akan mengandung banyak sekali virus yang siap menyebar.

  1. Peluang Penyembuhan HPV

Begitu terinfeksi HPV, virus tidak akan langsung menyebabkan masalah dan cenderung dorman. Kalau daya tahan tubuh yang Anda miliki sangat baik, kemungkinan besar HPV bisa hilang atau dieliminasi oleh tubuh dengan sendirinya. Sekitar 90 persen kasus infeksi HPV akan hilang sendiri selama 2 tahun.

Sayangnya kalau daya tahan tubuh anjlok dan Anda tidak bisa menjaganya, HPV akan langsung aktif dan menginfeksi. Infeksi ini menyebabkan banyak masalah seperti muncul kutil kelamin dan juga berpotensi menyebabkan beberapa jenis kanker yang berbahaya.

Inilah beberapa informasi tentang HPV yang harus kita pahami dengan baik. Kalau tidak bisa memahami virus yang sangat berbahaya di atas, kita akan rentan mengalami penularan. Apalagi dengan hanya sentuhan saja, virus bisa berpindah dan masuk ke dalam tubuh. Selain itu, pakai kondom pun juga tidak melindungi secara sempurna. Menurut Anda apa cara terbaik untuk menghindari penularan HPV?

 

Sumber:

  1. Holmes, Lindsay. 2017. 10 Facts Everyone Should Know About HPV. https://www.huffpost.com/entry/hpv-facts-you-should-know_n_5a15bfe1e4b09650540f0168. (Diakses pada 13 Desember 2019)
  2. Fayed, Lisa. 2019. 9 Things You Should Know About Human Papillomavirus (HPV). https://www.verywellhealth.com/five-things-you-didnt-know-about-hpv-514129. (Diakses pada 13 Desember 2019)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi