Terbit: 20 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kutil kelamin atau HPV adalah salah satu penyakit yang sering diabaikan oleh banyak orang. Beberapa menganggap kalau kutil tidak berbahaya sehingga kalau terkena tinggal dibersihkan saja. Selain itu, HPV juga dianggap tidak mudah menyebar meski sebenarnya penyebaran virus ini sangat masif dan hampir separuh orang dewasa berusia 19-45 tahun terinfeksi.

7 Fakta Tentang Kutil Kelamin (HPV) yang Sering Terlewatkan

HPV yang menyebabkan kutil kelamin sejatinya sangat berbahaya meski tidak semuanya memberikan efek secara langsung. Oleh karena itu, kita wajib waspada dengan penyakit ini karena bisa saja menyerang diam-diam dan tidak Anda sadari. Coba simak 7 fakta kutil kelamin di bawah ini agar Anda lebih paham dan tahu bagaimana menjaga diri.

  1. Kondom tidak melindungi dengan sempurna

Selama ini penyakit menular seksual selalu bisa dicegah dengan penggunaan kondom saat bercinta. Namun, kasus HPV cukup berbeda, meski menggunakan kondom, penyebaran virus HPV tetap bisa terjadi karena penyebab penyakit tidak hidup pada cairan kemaluan saja, tapi juga kulit, skrotum, dan area rambut kemaluan.

Jadi, meski menggunakan kondom sekali pun kalau saat foreplay terjadi kontak fisik secara langsung, penyebaran tetap bisa terjadi. Jadi, lebih berhati-hatilah saat bercinta khususnya dengan pasangan casual sex.

  1. Penularan sering terjadi di dalam hubungan

Kalau salah satu pasangan pernah bercinta dengan orang lain sebelum menikah, kemungkinan penularan HPV bisa terjadi. Virus bisa dorman di dalam tubuh dan akhirnya tumbuh saat daya tahan melemah.

Kalau salah satu pasangan mengidap HPV, kesempatan penularan akan semakin besar. Jadi, sebelum menikah lebih baik saling memeriksakan diri agar tahu kondisi kesehatan dari pasangan.

  1. Bisa menyebabkan banyak kanker

Selama ini kita tahu kalau kutil kelamin dan HPV erat hubungannya dengan kanker serviks. Itulah kenapa pemeriksaan seperti pap smears harus dilakukan secara rutin oleh wanita yang memasuki usia subur atau sudah aktif secara seksual.

Selain kanker pada serviks, ternyata virus juga menyebabkan kanker vulva, anus, vagina, dan penis. Jadi, hal terburuk selalu ada kalau terkena HPV.

  1. Merokok bisa memperbesar terbentuknya kanker

Saat sedang merokok setiap hari, radikal bebas dan racun yang ada di dalamnya bisa membuat daya tahan tubuh menurun. Daya tahan yang menurun membuat pria atau wanita rentan terkena infeksi HPV yang sudah dorman di dalam tubuh.

  1. Vaksin HPV tidak hanya untuk wanita

Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks selama ini selalu dianggap untuk wanita saja. Padahal vaksin ini juga tersedia untuk pria khususnya yang sudah mulai remaja dan aktif secara seksual.

Dengan vaksin ini kemungkinan terkena HPV akan menurun. Meski beberapa strain masih bisa masuk, tapi kemungkinan dieliminasi oleh antibodi akan tinggi.

  1. Pap smears harus dilakukan secara rutin

Pap smears adalah pengecekan ada atau tidaknya sel kanker di dalam serviks. Metode ini harus dilakukan berkali-kali selama wanita masih subur. Pemeriksaan rutin dibutuhkan untuk menghindari virus masuk dari strain yang tidak memiliki vaksin.

  1. Tidak ada obat untuk HPV

Tidak ada obat untuk HPV secara umum. Yang ada adalah obat untuk mengobati dampaknya atau mengurangi efeknya pada tubuh. Sekali tubuh terkena virus, siapa saja akan memiliki HPV meski tidak semau virus langsung menyerang dengan kuat dan memberikan efek yang besar. Kalau daya tahan baik, virus akan dorman atau tertidur.

Semoga ulasan tentang HPV di atas bisa Anda gunakan sebagai acuan untuk menjaga kesehatan reproduksi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi