DokterSehat.Com – Kutu rambut kepala merupakan sejenis binatang parasit yang ditemukan di rambut kepala manusia. Infeksi kutu rambut kepala disebut pedikulosis. Kutu rambut kepala, Pediculus humanus capitis, berbeda dengan kutu rambut di bagian tubuh yang lain.
Siapa saja yang bisa terinfeksi kutu rambut kepala?
Siapa pun yang melakukan kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi kutu rambut kepala, atau bahkan hanya kontak dengan pakaian atau benda lain yang terkontaminasi, berisiko terinfeksi kutu rambut kepala ini. Kutu rambut kepala sangat mudah menular dari satu orang ke orang lain. Anak-anak usia prasekolah dan sekolah dasar (usia 3-10 tahun) dan keluarganya lah yang paling sering tertular kutu rambut kepala ini. Wanita lebih mudah tertular daripada pria.
Seorang anak dapat tertular kutu rmbut kepala melalui beberapa cara.
- Kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi kutu rambut kepala, misalnya di sekolah, tempat kerja, asrama, atau perkemahan.
- Mengenakan pakaian yang telah terkontaminasi oleh kutu rambut kepala, misalnya topi, jaket, baju, atau bahkan ikat rambut.
- Menggunakan sisir atau handuk yang telah terkontaminasi kutu rambut kepala.
- Berbaring di tempat tidur, sofa, bantal, karpet, atau bahkan boneka yang sebelumnya dipakai oleh orang yang telah terinfeksi, meskipun penelitian menunjukkan bahwa risikonya berkurang bila sudah lebih dari 48 jam setelah benda-benda tersebut dipakai oleh orang yang terinfeksi kutu ini.
Hewan seperti apakah kutu rambut kepala itu?
Terdapat tiga bentuk kutu, yaitu:
- Disebut juga nit. Nit ini sulit dilihat dan seringkali disalahartikan sebagai ketombe atau sisa hair-spray. Nit melekat kuat ke batang rambut. Bentuknya oval dan biasanya berwarna putih kekuningan. Nit memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk menetas.
- Nit akan menetas menjadi bayi kutu yang disebut nimfa. Bentuknya mirip dengan kutu dewasa, tetapi ukurannya lebih kecil. Nimfa tumbuh menjadi kutu dewasa dalam waktu sekitar tujuh hari setelah ditetaskan. Nimfa menghisap darah dari kulit kepala sebagai sumber makanannya.
- Kutu dewasa. Kutu dewasa kira-kira berukuran sebesar biji wijen, memiliki enam kaki, dan berwarna putih keabuan. Pada orang berambut gelap, warna kutu ini tampak lebih gelap. Kutu betina bertugas menghasilkan telur; ukurannya pun lebih besar dari yang jantan. Kutu dewasa dapat hidup selama hingga 30 hari di kepala seseorang. Kutu dewasa mengisap darah dari kulit kepala sebagai sumber makanannya. Jika kutu terlepas dari kepala seseorang, kutu tersebut akan mati dalam waktu dua hari.
Kutu rambut kepala paling sering ditemukan di kulit kepala di belakang telinga dan di batas rambut di bagian belakang leher. Kutu ini menempel pada rambut dengan menggunakan semacam kait yang ada pada keenam kakinya. Meskipun jarang, kutu rambut kepala ini juga bisa ditemukan di rambut tubuh yang lain, alis, dan bulu mata.
Apa sajakah tanda dan gejala infestasi kutu rambut kepala?
Tanda dan gejalanya meliputi:
- Sensasi seperti ada yang bergerak-gerak di rambut kepala.
- Gatal (sebagai reaksi alergi dari gigitan kutu)
- Nyeri (dapat terjadi karena garukan); luka bekas garukan ini bisa terinfeksi kuman lain sehingga terjadi komplikasi.
- Gangguan emosional, misalnya cemas, depresi, mudah marah.
Kutu rambut kepala didiagnosis bila ditemukan nit, nimfa, atau kutu dewasa di rambut dan kulit kepala. Menemukan nimfa dan kutu dewasa biasanya cukup sulit karena jumlahnya hanya sedikit, dan dapat bergerak dengan cepat. Namun, adanya nit dapat membantu memastikan diagnosis.
Bagaimanakah pengobatan kutu rambut kepala?
Agar pengobatannya efektif, bukan hanya penderita saja, tetapi keluarganya juga harus ikut diobati serta rumah harus dibersihkan. Perlu diingat bahwa pengobatan hanya boleh dilakukan setelah diketahui pasti bahwa ada kutu yang masih hidup di rambut kepala.
Ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Lepaskan semua pakaian.
- Pakai obat kutu, yang disebut juga pedikulisid, sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada label. Pakai dalam jumlah yang cukup sesuai dengan panjang rambut. Pastikan rambut kering dan bersih sebelum memakai obat ini; dan jangan mencuci rambut selama satu sampai dua hari setelah memakai obat.
- Ganti pakaian dengan yang bersih setelah memakai obat kutu.
- Jika dalam waktu 8-12 jam masih ditemukan kutu yang hidup tetapi gerakannya lebih lambat, sisir rambut dan bersihkan kutu rambut yang masih tersisa itu secara manual.
- Jika dalam waktu 8-12 jam masih ada kutu rambut yang hidu dan gerakannya cepat, hubungi dokter.
- Sisir khusus kutu rambut (Jawa: serit) dapat digunakan untuk membersihkan kutu dan telurnya yang menempel di batang rambut.
- Cek ulang dan bersihkan sisa-sisa kutu dan telurnya tiap 2-3 hari.
- Hentikan pengobatan dalam 7-10 hari.
- Cek lagi tiap 2-3 minggu sampai dipastikan semua kutu dan telurnya telah hilang.
Selanjutnya, membersihkan rumah merupakan pekerjaan yang amat penting, meskipun menguras tenaga. Ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Cuci semua pakaian dan kain pelengkap tempat tidur (sprei, sarung bantal, sarung guling, selimut, dsb) yang kontak langsung dengan orang yang terinfeksi kutu dua hari sebelum memulai terapi dengan obat anti kutu. Gunakan air panas (±55 ºC) untuk mencuci. Keringkan di bawah sinar matahari yang cukup panas minimal selama 20 menit.
- Jemur benda yang tidak mungkin dicuci (bantal, guling, boneka, dsb) atau simpan dalam plastik yang tertutup rapat selama minimal dua minggu. Dalam dua minggu, diharapkan semua telur yang menempel di benda-benda tersebut telah menetas dan nimfa yeng dihasilkan akan mati karena tidak mendapatkan sumber makanan.
- Rendam sisir selama satu jam dalam alkohol 70%, Lysol, atau cuci dengan sabun dan air panas (±55 ºC), kemudian masukkan dalam kantong plastik dan simpan dalam freezer selama dua hari.
- Bersihkan lantai dan perabotan. Jangan menggunakan pestisida semprot karena bila terhirup manusia, bisa berbahaya.
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terinfeksi kutu rambut kepala, cek juga anggota keluarga yang lain setiap 2-3 hari. Jika ada anggota keluarga lain yang terdapat kutu rambut di kepalanya, anggota keluarga yang tertular tersebut juga harus mendapat terapi. Sedangkan bagi anggota keluarga lain yang tidak tertular, tidak perlu mendapat pengobatan. Hal ini perlu diperhatikan karena obat anti kutu kepala itu bukan tidak memiliki efek samping yang tidak baik bagi tubuh.
Untuk anak berusia di bawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui yang terinfeksi kutu rambut kepala, pengobatannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Tidak boleh diobati sendiri dengan obat yang dijual bebas. Hal ini dikarenakan beberapa bahan obat memiliki efek samping yang berbahaya bagi anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
Banyak obat-obat anti kutu rambut kepala yang dijual bebas. Obat-obat tersebut biasanya mengandung bahan berikut:
- Meskipun aman dan efektif, pyrethrin ini tidak bisa menghancurkan telur (nit), hanya bisa membunuh kutu yang sudah bisa bergerak. Sehingga terapi dengan obat ini biasanya diulang dalam 7-10 hari sejak pemakaian yang pertama kali untuk membunuh kutu yang baru menetas. Obat ini tidak disarankan untuk anak di bawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui.
- Permethrin memiliki sifat yang hampir sama dengan pyrethrin, yakni hanya membunuh kutu yang bergerak. Namun, obat ini memiliki masa kerja yang cukup panjang, sehingga bahkan masih bisa membunuh kutu yang baru menetas beberapa hari setelah pemakaian obat yang pertama kali. Pemakaian obat ulang mungkin juga diperlukan dalam 7-10 hari setelah pemakaian yang pertama kali untuk membunuh kutu yang baru menetas. Obat ini cukup aman digunakan untuk anak di bawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui.
- Obat ini bekerja dengan melapisi permukaan rambut sehingga kutu tidak bisa hidup karena kehabisan udara. Efektifitasnya masih belum pasti, kadang efektif, kadang tidak berhasil membunuh kutu.
Jika ragu-ragu atau tidak tahu obat apa yang harus dipakai, segera hubungi dokter. Dalam menggunakan obat anti kutu, pastikan membaca label dan petunjuk pemakaian terlebih dahulu.
Jangan menggunakan obat dalam jumlah yang berlebihan karena selain efek sampingnya yang tidak baik, efektivitasnya juga tidak dipengaruhi oleh jumlah obat yang dipakai. Yang membedakan hanya luas permukaan yang harus diobati. Artinya orang yang berambut panjang dan lebat mungkin akan membutuhkan obat lebih banyak daripada orang yang berambut pendek dan tipis.
Jika setelah dua kali pemakaian obat masih ada kutu yang hidup, segera hubungi dokter. Jangan mencoba mencampur beberapa obat anti kutu sekaligus karena efeknya bisa berbahaya.
Bagaimana cara mencegah kutu rambut kepala?
Tidak mudah untuk mencegah penyakit ini karena kutu rambut kepala sangat mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain (mudah menular). Namun, sebisa mungkin hindari memakai pakaian atau sisir secara bergantian, terutama dengan orang yang telah terinfeksi kutu rambut kepala. Jika keluarga, teman kerja, teman sekolah, tetangga atau kerabat dekat lain ada yang terinfeksi kutu rambut kepala, cek rambut kepala sendiri setiap 2-3 hari untuk memastikan tidak tertular.