Bisul tanpa mata atau bisul tanpa bintik putih di puncak benjolan (punca) bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisulan biasanya dimulai sebagai benjolan lunak kemerahan atau keunguan. Simak penjelasan mengenai penyebab hingga perawatan yang bisa Anda lakukan, selengkapnya di bawah ini.
Penyebab Bisul Tanpa Mata
Pada umumnya, bisul disebabkan oleh Staphylococcus aureus, bakteri yang biasa ditemukan di kulit dan di dalam hidung. Bisul terbentuk saat nanah terkumpul di bawah kulit. Benjolan terkadang juga berkembang di kulit yang terluka (akibat gigitan serangga) sehingga membuat bakteri mudah masuk.
Selain itu, bisul tanpa mata mungkin juga bisa disebabkan oleh iritan, dermatitis kontak alergi, erupsi obat, herpes zoster, ektima, jerawat, atau gangguan medis lainnya.
Lantas, bagaimana mengenali ciri-ciri bisul tanpa mata? Puncak benjolan pada bisul umumnya memiliki bintik putih atau dikenal sebagai mata, namun tidak semua benjolan memiliki ciri ini. Banyak masyarakat menyebutnya sebagai bisul yang tidak memiliki mata.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami bisul tanpa mata adalah:
- Kontak fisik. Kontak dekat dengan orang yang sedang terinfeksi Staphylococcus aureus. Anda lebih mungkin terkena infeksi jika tinggal dengan seseorang yang memiliki bisul.
- Diabetes. Penyakit ini dapat membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi, termasuk infeksi bakteri pada kulit
- Kondisi kulit lainnya. Masalah kulit seperti jerawat dan eksim dapat membuat Anda lebih rentan terhadap bisul.
- Gangguan sistem kekebalan. Jika sistem kekebalan tubuh melemah, hal tersebut membuat tubuh lebih rentan terhadap bintil.
Perawatan Bisul Tanpa Mata
Meski dengan atau tanpa mata, pada umumnya perawatan bisul dapat dilakukan di rumah. Namun, jika ukuran bisul semakin membesar dari hari ke hari, perawatan yang umumnya dilakukan adalah:
- Insisi dan drainase. Guna mengempiskan bisul yang membesar, dokter mungkin akan membuat sayatan untuk mengeluarkan nanah.
- Antibiotik. Terkadang dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk membantu menyembuhkan infeksi parah atau berulang.
Selain beberapa cara medis seperti di atas, terdapat cara mengobati bisul tanpa mata secara alami. Berikut langkah-langkah yang dapat membantu menyembuhkan infeksi lebih cepat dan mencegahnya menyebar, di antaranya:
- Kompres hangat. Tempelkan waslap hangat ke area yang terdapat bintil beberapa kali sehari, selama sekitar 10 menit setiap kali. Cara ini dapat membantu mengempiskan benjolan.
- Hindari memcahkan bisul. Jangan sekali-kali memencet atau menusuk bisul sendiri. Jika Anda melakukannya, hal tersebut dapat menyebarkan infeksi.
- Mencegah kontaminasi. Cuci tangan sampai bersih setelah mengobati bisul. Jangan lupa untuk mencuci pakaian atau handuk yang telah menyentuh area yang terinfeksi, terutama jika Anda mengalami infeksi berulang.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Anda harus menemui dokter jika bisul muncul lebih dari satu secara sekaligus, atau jika bisul:
- Terjadi di wajah atau memengaruhi penglihatan.
- Memburuk dengan cepat atau sangat menyakitkan.
- Menyebabkan demam.
- Menjadi lebih besar meskipun sudah melakukan perawatan.
- Bertahan selama dua minggu.
- Muncul berulang kali.
Cara Mencegah Bisul Tanpa Mata
Pada akhirnya, mencegah bisul sangat berkaitan kebersihan pribadi. Oleh karena itu, jaga agar diri Anda tetap bersih dan bebas dari keringat berlebih sebanyak mungkin. Beberapa hal lain yang harus diperhatikan untuk mencegah bisul adalah:
- Hindari berbagi handuk atau waslap dengan siapa pun.
- Hindari berbagi pisau cukur atau deodoran.
- Sering-seringlah membersihkan dudukan toilet atau permukaan lain yang sering disentuh.
- Tutupi bisul dengan perban bersih.
- Mandi secara teratur, terutama setelah berkeringat.
Penting untuk diketahui, bisul memiliki kemungkinan untuk kambuh. Jika Anda mengalami bisul berulang, hubungi dokter untuk mendiagnosis penyebab kekambuhan. Dokter dapat membantu mengobati bisul dan menyusun tindakan untuk mencegahnya kembali.
- Anonim. Boils and carbuncles. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/boils-and-carbuncles/symptoms-causes/syc-20353770. (Diakses pada 15 November 2021).
- Sawyers, Tessa. 2021. Why Do I Keep Getting Boils?. https://www.healthline.com/health/recurring-boils. (Diakses pada 15 November 2021).