DokterSehat.Com – Apa itu dermatitis atopik? Dermatitis atopik atau biasa disebut eksim atopik merupakan salah satu bentuk peradangan pada kulit. Gambaran awalnya pada kulit berupa vesikel atau plenting (gelembung kecil berisi cairan jernih) dengan dasar yang kemerahan. Vesikel atau plenting ini dapat pecah sehingga cairan yang berada di dalamnya keluar dan mengering di permukaan kulit.
Penyebab Dermatitis Atopik
Umumnya, dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Orang-orang dengan eksim cenderung memiliki kadar imunoglobulin E (IgE) yang tinggi di dalam darahnya. Penyakit kulit ini bukan disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini bersifat kambuh-kambuhan dan dapat dipicu oleh hal-hal berikut, antara lain:
- Kondisi kulit yang terlalu kering.
- Sabun, detergen, dan bahan rumah tangga lain.
- Lotion kulit.
- Bahan pakaian yang tidak tepat.
- Berkeringat berlebihan.
- Bakteri Staphylococcus, yang secara normal ada di permukaan kulit.
Tanda dan Gejala Dermatitis Atopik
Biasanya, gejala yang pertama kali muncul adalah rasa gatal yang dapat memberat hingga mengganggu aktivitas. Kemudian, muncul ruam kemerahan yang kasar. Ruam tersebut dapat terasa gatal atau panas.
Jika digaruk, ruam akan melepuh dan mengering di permukaan kulit. Pada orang dewasa, aktivitas ini dapat menyebabkan penebalan kulit. Meskipun ruam ini dapat ditemukan di seluruh tubuh, pada orang dewasa umumnya sering muncul di leher, lipatan siku, dan lipatan lutut. Pada bayi, ruam biasanya muncul di badan dan wajah.
Akan tetapi, dermatitis atopik atau eksim atopik ini umumnya muncul pada anak-anak. Dermatitis atopik biasanya juga menyerang orang yang memiliki sejarah keluarga penderita eksim, asma, hay fever dan kerusakan pelindung kulit.
Dermatitis atopik ini dapat muncul di bagian tubuh mana saja, terutama di bagian kulit yang memiliki lipatan. Beberapa tempat yang sering menjadi lokasi kemunculan dermatitis atopik adalah:
- Kaki.
- Tangan.
- Bagian dalam siku.
- Bagian belakang lutut.
- Wajah dan kulit kepala.
Kulit yang kering dan terasa sangat gatal bisa menjadi gejala awal kondisi dermatitis atopik. Kulit akan mengalami iritasi dan memerah ketika Anda mulai menggaruk bagian kulit yang terasa gatal.
Terkadang, area yang mengalami radang tersebut dapat terserang infeksi. Seluruh gejala seperti kulit kering, gatal-gatal, dan inflamasi akan muncul dan menghilang. Selama ini terjadi, lapisan kulit akan menebal sehingga kulit terasa kasar.
Pengobatan Dermatitis Atopik
- Cara yang paling mudah dan paling efektif adalah dengan menghilangkan penyebab alergi, misalnya dengan mengganti sabun yang dipakai atau mengganti pakaian yang dikenakan.
- Jagalah kelembapan kulit dengan cara membasahi dengan air hangat secara teratur atau menggunakan lotion pelembap kulit.
- Jangan mengenakan pakaian ketat atau berbahan kasar.
- Bila gatal, sebaiknya jangan digaruk. Bagian yang gatal dapat diolesi dengan pelembap untuk mengurangi rasa gatal.
- Hindari olahraga berlebihan pada saat sedang kambuh, karena keringat berlebihan dapat memicu timbulnya gatal.
- Hindari stres emosional.
- Jagalah daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, olahraga ringan, dan istirahat yang cukup.
- Dapat juga menggunakan obat-obat antiinflamasi yang dijual bebas, misalnya krim kortikosteroid (contoh: hidrokortison 1%) atau tablet diphenhydramine (efek samping mengantuk).
Anda harus segera mendapatkan penanganan dokter apabila:
- Jika ruam dan gatal tidak membaik dengan penggunaan krim kortikosteroid dua kali sehari.
- Jika gejala dirasa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Jika kulit mengalami luka (misalnya karena terus menerus digaruk) sehingga menimbulkan infeksi kulit (gejala infeksi antara lain: tampak semakin merah, nyeri, atau muncul benjolan yang mengeluarkan nanah).
- Penderita dengan penyakit tertentu, misalnya diabetes, AIDS, lansia, atau sedang menjalani kemoterapi.