DokterSehat.Com- Sindrom sweet merupakan kondisi kulit yang langka biasanya disertai dengan demam dan lesi kulit yang menyakitkan terutama pada lengan, leher, wajah dan punggung.
Belum diketahui penyebab pasti sindrom sweet ini. Pada beberapa orang, penyakit ini dipicu oleh infeksi, penyakit atau obat-obatan tertentu. Sindrom sweet juga bisa terjadi akibat beberapa jenis kanker.
Pengobatan yang paling umum untuk sindrom Sweet adalah pil kortikosteroid, seperti prednison. Tanda dan gejala akan menghilang dalam beberapa hari setelah pengobatan dimulai, tetapi akan sering kambuh kembali.
Gejala
Sindrom sweet ditandai dengan munculnya secara tiba-tiba benjolan merah kecil di lengan, leher, wajah atau punggung, biasanya sering muncul setelah demam atau infeksi saluran pernapasan atas. Benjolan bisa tumbuh dan menyebar dengan cepat dan dapat menimbulkan rasa sakit. Segera periksakan diri ke dokter jika terasa sakit dan ruam merah tumbuh dengan cepat.
Penyebab
Dalam kebanyakan kasus, belum diketahui pasti penyebab sindrom sweet. Sindrom Sweet kadang-kadang dikaitkan dengan kanker dan seringkali dihubungkan dengan leukemia. Beberapa kasus mungkin berkaitan dengan tumor, seperti payudara atau kanker usus besar. Sindrom sweet juga dapat terjadi akibat jenis obat tertentu yang mampu meningkatkan produksi sel darah putih.
Meski jarang terjadi, namun sindrom sweet bisa dipicu berbagai faktor berikut ini:
1. Jenis Kelamin
Perempuan cenderung lebih berisiko memiliki sindrom sweet daripada pria.
2. Usia
Orang dewasa maupun bayi dapat menderita sindrom sweet, terutama pada wanita yang berusia antara 30 tahun sampai 50 tahun.
3. Kanker
Sindrom sweet kadang-kadang dikaitkan dengan kanker atau leukemia.
4. Masalah kesehatan lain
Sindrom sweet sering disertai infeksi saluran pernapasan atas dan banyak orang melaporkan mengalami gejala seperti flu sebelum ruam muncul. Sindrom sweet juga dapat dikaitkan dengan penyakit inflamasi usus.
5.Kehamilan
Beberapa wanita mengalami sindrom sweet selama kehamilan. Biasanya kondisi ini akan sembuh dengan semdirinya tanpa pengobatan.