Terbit: 17 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pakar kesehatan menyebutkan bahwa di tahun 2016 saja, 17,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung. Sekitar 80 persen dari seluruh korban tersebut terkena serangan jantung mendadak. Yang cukup aneh adalah, serangan jantung tersebut seringkali muncul di pagi hari. Apa alasannya?

Waspada, Serangan Jantung Lebih Sering Muncul di Waktu Ini

Serangan jantung adalah kondisi dimana ada pembuluh darah yang tersumbat. Biasanya, sumbatan ini berupa lemak atau kolesterol yang jumlahnya sudah terlalu banyak dan membuat aliran darah menuju jantung tidak lancar atau benar-benar terhenti. Jika hal ini terjadi, maka jantung akan kekurangan oksigen dan nutrisi yang sangat penting sehingga akan membuatnya mengalami kerusakan dan akhirnya tidak mampu lagi memompa darah ke seluruh tubuh.

Sebenarnya, serangan jantung bisa muncul kapan saja. Namun, kasus serangan jantung di pagi hari memang jauh lebih sering terjadi akibat dari adanya jam biologis tubuh manusia. Saat pagi hari, tubuh secara alami sedang mempersiapkan berbagai organ tubuh agar bekerja sebagaimana fungsinya setelah bekerja dengan sangat lambat saat tidur malam. Di saat inilah permintaah darah dan nutrisi sangat tinggi sehingga jantung pun akan memompa darah dengan jauh lebih cepat. Yang menjadi masalah adalah, di pagi hari, pembuluh darah cenderung masih berada dalam kondisi menyempit sehingga hal ini tentu akan membuat jantung bekerja dengan jauh lebih keras. Jika sampai ada pembuluh darah yang tersumbat, maka serangan jantung pun bisa saja muncul.

Gejala dari serangan jantung di pagi hari ini adalah kesulitan bernafas, dada yang terasa tidak nyaman atau berdebar debar, leher dan lengan yang terasa tidak nyaman atau sakit, munculnya keringat dingin, mual-mual, dan sakit kepala. Jika sampai hal ini terjadi, penderita serangan jantung harus segera dibawa ke dokter demi mendapatkan pertolongan medis yang tepat agar bisa selamat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi