Terbit: 6 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masyarakat Indonesia tentu sudah akrab dengan suhu udara yang cenderung panas, bahkan di malam hari. Banyak orang yang pada akhirnya memakai kipas angin atau AC di dalam kamarnya untuk memastikan bahwa mereka tidak tertidur bermandikan keringat. Kamar yang dingin dianggap jauh lebih nyaman dan bisa memastikan kita mendapatkan kualitas tidur yang maksimal jika dibandingkan dengan kamar yang panas dan lembab. Namun, sebuah penelitian di Jepang justru menunjukkan fakta yang sebaliknya dimana kamar dengan suhu yang terlalu dingin ternyata kurang baik bagi kesehatan tubuh, khususnya bagi organ jantung.

Tidur di Kamar Bersuhu Dingin Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung

Penelitian yang dilakukan di Japan Nara Medical University ini menunjukkan fakta dimana mereka yang rutin tidur di kamar dengan suhu sekitar 14 derajat Celcius ternyata akan memiliki peningkatan tekanan darah diastolik dan juga sitolik hingga 6-8 persen pada asat mereka bangun pagi. Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mereka yang tertidur di suhu kamar yang tidak terlalu dingin, yakni sekitar 24 derajat Celcius.

Pakar kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini, Keigo Saiki, M.D., menyebutkan jika normalnya, tekanan darah tubuh memang akan meningkat secara alami saat bangun tidur. Namun, hal yang berbeda terjadi jika kita bangun tidur setelah semalaman tidur dalam ruangan yang dingin. Tanpa kita sadari, suhu yang dingin ini akan memicu penyempitan pembuluh darah sehingga jantung pun dipaksa bekerja lebih keras hanya untuk menghangatkan tubuh. Jika kinerja jantung terus dalam kondisi yang keras dan tekanan darah terus dalam kondisi yang tinggi karena suhu udara yang dingin ini, dikhawatirkan jantung dan berbagai organ kaardiovaskular lainnya bisa mengalami penyakit yang berbahaya. Dengan adanya fakta-fakta ini, ada baiknya kita menjaga suhu udara pada kamar kita tidak terlalu dingin demi menjaga kesehatan organ jantung.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi