Terbit: 27 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu kegiatan yang kerap disepelekan adalah sarapan pagi. Biasanya, alasan untuk tidak melakukannya adalah karena malas memasak atau perut yang masih terasa tidak nyaman untuk dimasuki makanan. Yang menjadi masalah adalah, malas sarapan membuat kita tidak mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas harian. Selain itu, kita juga akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Sering Tidak Sarapan? Waspadai Peningkatan Risiko Penyakit Ini

Dalam sebuah penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology, disebutkan bahwa mereka yang jarang sarapan cenderung lebih mudah mengalami penumpukan plak berbahaya pada pembuluh darah arteri. Hal ini bisa memicu masalah aterosklerosis atau pengerasan sekaligus penyempitan arteri yang bisa berimbas pada penyakit jantung yang mematikan. Fakta ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan di Spanyol dan melibatkan 4000 orang dengan usia 40 hingga 54 tahun.

Para partisipan ini dibagi menjadi tiga kelompok yakni mereka yang mengkonsumsi kalori saat sarapan kurang dari 5 persen dari kebutuhan harian, mereka yang mendapatkan kalori 5-20 persen dari asupan harian, dan mereka yang mendapatkan kalori lebih dari 20 persen. Hasilnya adalah, 69 persen orang yang mengkonsumsi sarapan yang rendah kalori cenderung makan dengan porsi 28 persen lebih banyak saat waktu makan lainnya. Mereka juga cenderung tidak memperhatikan asupan gizi pada makannya dan mudah ngemil yang tidak sehat. Hal ini ternyata ikut menyebabkan peningkatan plak pada arteri.

Mereka yang melewatkan sarapan pagi juga cenderung memiliki kadar kolesterol, glukosa, dan tekanan darah yang lebih tinggi. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika ketiga faktor ini bisa memicu penyakit jantung.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak lagi melewatkan sarapan pagi demi mencegah datangnya masalah kesehatan yang berbahaya ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi