Terbit: 19 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Siapa sih yang bisa tenang saat terjebak di dalam kemacetan. Tak hanya membuat badan lelah karena melalui perjalanan yang sangat lama, macet juga akan membuat kita stress, apalagi jika kita harus tiba di kantor tepat waktu. Tak disangka kerap terkena kemacetan dan kebisingan lalu lintas ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit jantung yang sangat mematikan.

Sering Kena Macet Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Journal of the American College of Cardiology, disebutkan bahwa kebisingan, termasuk kebisingan lalu lintas ternyata bisa menyebabkan stress, masalah tidur, hingga gangguan fungsi kognitif otak. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa kebisingan dan kemacetan ternyata bisa mempengaruhi kondisi jantung dan meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti hipertensi arterial, gagal jantung, penyakit arteri koroner, hingga stroke.

Para peneliti yang berasal dari Johannes Gutenberg University yang ada di kota Mainz, Jerman, melakukan penelitian lain yang mengaitkan kebisingan, termasuk yang kerap kita rasakan saat terkena macet, pada kesehatan jantung dan sistem saraf. Hasilnya adalah, saat mendengar kebisingan, sistem saraf akan mengaktifkan respons stress yang akhirnya berimbas pada naiknya hormon-hormon yang mampu menurunkan kesehatan pembuluh darah. Kebisingan juga bisa menyebabkan stress oksidatif sehingga kita lebih mudah terpapar oleh paparan radikal bebas yang bisa merusak pembuluh darah, sistem saraf, hingga sistem metabolisme tubuh. Hal inilah yang kemudian meningkatkan risiko terkena hipertensi, diabetes, dan berbagai faktor risiko yang bisa memicu penyakit jantung lainnya.

Melihat adanya fakta ini, jika Anda termasuk sering terkena macet, terapkan gaya hidup sehat seperti tidur cukup, makan dengan kadar gizi yang seimbang, rajin berolahraga, dan melakukan berbagai hal yang bisa mengatasi stress agar tidak mudah terkena penyakit berbahaya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi