DokterSehat.Com- Terdapat sebuah mitos yang dipercaya oleh masyarakat, yakni penyakit mematikan seperti penyakit jantung lebih sering menyerang orang kaya atau mereka yang hidup dengan kondisi lebih nyaman dan sering makan enak. Sebenarnya, apakah mitos ini benar adanya?
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa penyakit jantung lebih sering menyerang mereka yang suka mengonsumsi makanan yang kaya akan kolesterol dan jarang berolahraga. Sementara itu, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 lalu, disebutkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner justru lebih banyak dialami oleh mereka yang justru berada di tingkat ekonomi menengah ke bawah, bukannya yang berasal dari orang kaya.
Sebagai informasi, data ini menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner pada kelas ekonomi atas hanya 1,2 persen. Sementara itu, prevalensi penyakit ini pada kelas ekonomi bawah justru mencapai 2,1 persen. Jika dilihat dari pekerjaan, prevalensi penyakit jantung koroner pada pegawai mencapai 0,9 persen, pelaku wiraswasta mencapai 1,2 persen, dan petani, nelayan, atau buruh mencapai 1,6 persen.
Menurut pakar kesehatan dr. Bambang Dwi Putra, SpJP dari Rumah Sakit Harapan Kita, selain kebiasaan mengonsumsi makanan yang kaya akan kolesterol tinggi, penyakit jantung juga bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok. Padahal, kebanyakan orang yang terbiasa merokok adalah yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Ada banyak penelitian yang menghasilkan fakta bahwa rokok bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dengan signifikan. Kandungan beracun di dalamnya bisa menjadi pemicu penumpukan plak di dalam pembuluh darah yang akhirnya bisa memicu penyumbatan yang berimbas pada serangan jantung.
Selain karena kebiasaan merokok, dr. Bambang juga menyebut himpitan ekonomi bisa memicu tekanan psikis dan stres bagi masyarakat menengah ke bawah. Padahal, stres juga berperan besar dalam menyebabkan datangnya hipertensi. Jika sampai hipertensi berlangsung terus-menerus dalam jangka panjang bisa menyebabkan datangnya penyakit jantung.
Melihat adanya fakta ini, masyarakat dari kalangan menengah ke bawah tidak bisa lagi bersantai dan berpikir bahwa penyakit jantung tidak akan menghampiri mereka. Jika tidak menerapkan gaya hidup sehat, maka penyakit ini bisa saja mendatanginya.