Terbit: 9 October 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kita tentu kerap mendengar kabar tentang adanya pesohor yang meninggal pada saat berolahraga. Pemicunya kerap kali adalah jantung mereka yang tiba-tiba saja berhenti berdetak. Adanya hal ini tentu akan membuat kita terheran-heran mengingat olahraga seharusnya menjadi hal yang sehat bagi tubuh, khususnya organ jantung. Sebenarnya, apa sih penyebab dari berhentinya jantung pada saat berolahraga?

Pemicu Jantung Berhenti Saat Berolahraga

Pakar kesehatan Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K) menyebutkan jika banyak orang yang tidak tahu dengan kondisi kesehatan jantungnya; apakah mereka memiliki masalah pada fungsi jantung atau tidak. Padahal, olahraga, khususnya yang memiliki intensitas tinggi, akan menuntut kinerja jantung yang cukup keras. Andai kita memiliki masalah pada jantung dan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, maka akan sangat mungkin jantung bisa berhenti bekerja dan pada akhirnya memicu kematian mendadak.

Dr. Yuniadi menyebutkan jika sebelum kita melakukan olahraga, ada baiknya kita melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui olahraga-olahraga apa yang cocok dan disarankan untuk kesehatan tubuh kita. Sebagai contoh, andai jantung ternyata memiliki gangguan irama denyut jantung yang bisa beresiko menyebabkan kematian mendadak, kita tentu tidak akan disarankan untuk berolahraga, khususnya yang memiliki intensitas tinggi.

Tahukah anda jika 39 persen dari kematian mendadak yang dipicu oleh berhentinya kinerja jantung ternyata terjadi saat bersepeda? Dr. Yuniadi menyebutkan jika kebanyakan korban tidak benar-benar tahu kondisi jantungnya. Karena alasan inilah, ada baiknya setiap orang, baik itu atlet atau bukan, harus mengenali kondisi jantungnya terlebih dahulu sebelum benar-benar berolahraga, khususnya bagi mereka yang memang sebelumnya pernah mengalami masalah pada organ jantung, laki-laki dengan usia di atas 45 tahun, dan para wanita dengan usia 55 tahun.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi