Terbit: 15 May 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jika kita merasakan nyeri di area dada, kita tentu akan berpikir jika ada yang salah dengan kondisi kesehatan jantung kita. Padahal, menurut pakar kesehatan, tidak semua nyeri dada ternyata berkaitan dengan penyakit jantung. Lantas, seperti apakah nyeri dada yang disebabkan oleh penyakit jantung? Berikut adalah penjelasannya.

Nyeri Dada Terasa Seperti Ini? Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa nyeri dada yang merupakan tanda dari penyakit jantung biasanya terasa layaknya tertimpa benda yang berat dan rasa nyeri ini tidak bisa benar-benar kita tentukan tempatnya dimana. Selain itu, biasanya, nyeri dada ini akan muncul di dada sebelah kiri meskipun nyeri ini juga bisa menjalar ke berbagai bagian tubuh lainnya layaknya bahu, punggung, atau bahkan rahang. Namun, kadang kala, penyakit jantung tidak menimbulkan rasa nyeri di bagian dada dan hanya memberikan rasa tidak nyaman saja.

Tak hanya nyeri dada, penderita penyakit jantung bisa saja mengalami gejala berupa munculnya keringat dingin yang sangat berlebihan sehingga membuat pakaian basah. Selain itu, mereka juga bisa mengalami sesak nafas. Hal ini disebabkan oleh jantung yang kesulitan dalam memompa darah yang pada akhirnya juga akan memicu gejala layaknya mual-mual, muntah, serta nyeri pada ulu hati layaknya penyakit maag. Karena munculnya nyeri pada ulu hati inilah cukup banyak penderita penyakit jantung yang tidak bisa membedakan dari mana rasa nyeri ini muncul, dari jantung atau dari lambung.

Jika anda mengalami gejala-gejala di atas dan memiliki faktor resiko terkena penyakit jantung layaknya melakukan kebiasaan merokok, memiliki masalah hipertensi, memiliki kadar kolesterol tinggi, terkena diabetes, memiliki masalah obesitas, berusia lebih dari 40 tahun, dan memiliki riwayat keluarga yang mengidap sakit jantung, ada baiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter karena bisa jadi hal ini adalah tanda-tanda penyakit jantung yang berbahaya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi