Terbit: 4 May 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Kateterisasi jantung adalah prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit kardiovaskular. Selama prosedur ini, selang tipis panjang yang disebut kateter dimasukkan ke dalam arteri di selangkangan, leher, atau lengan yang kemudian diarahkan menuju jantung.

Kateterisasi Jantung: Fungsi, Persiapan, Prosedur, dan Risiko

Apa Itu Kateterisasi Jantung?

Terkait dengan penjelasan sebelumnya, kateter yang dimasukan ke dalam arteri ini digunakan untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Beberapa perawatan penyakit jantung seperti angioplasti koroner dan coronary stenting menggunakan prosedur ini.

Biasanya, Anda akan terjaga selama kateterisasi jantung namun diberi obat untuk membantu tubuh menjadi rileks. Waktu pemulihan untuk prosedur biasanya berlangsung cepat dengan risiko komplikasi yang rendah.

Fungsi Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung dilakukan untuk melihat apakah Anda memiliki masalah jantung. Prosedur ini juga dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur untuk memperbaiki masalah jantung yang diketahui. Jika Anda menjalani prosedur ini sebagai tes untuk penyakit jantung, dokter dapat:

  • Menemukan penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah yang bisa menyebabkan nyeri dada.
  • Mengukur tekanan dan kadar oksigen di berbagai bagian jantung (pemantauan hemodinamik).
  • Memeriksa fungsi pemompaan jantung.
  • Mengambil sampel jaringan dari jantung.
  • Mendiagnosis cacat jantung sejak lahir (cacat jantung bawaan).
  • Mencari masalah dengan katup jantung.

Kateterisasi jantung juga digunakan sebagai bagian dari beberapa prosedur untuk mengobati kondisi yang terkait dengan penyakit jantung, antara lain:

  • Prosedur untuk membuka penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah jantung (angioplasti) dengan atau tanpa penempatan ring.
  • Menutup lubang di jantung dan memperbaiki cacat bawaan lainnya.
  • Memperbaiki atau mengganti katup jantung.
  • Membuka katup jantung sempit (balloon valvuloplasty).
  • Mengobati irama jantung yang tidak teratur dengan ablasi.
  • Menutup sebagian jantung untuk mencegah pembekuan darah.

Persiapan Kateterisasi Jantung

Berikut ini adalah beberapa persiapan yang dilakukan sebelum Anda melakukan kateterisasi jantung, di antaranya:

  • Jangan makan atau minum apa pun setidaknya 6 jam sebelum melakukan prosedur ini. Makanan dan minuman di perut bisa meningkatkan risiko komplikasi akibat anestesi. Jika Anda menderita diabetes, mintalah petunjuk tentang obat diabetes dan insulin.
  • Beri tahu dokter semua obat yang dikonsumsi, termasuk produk herbal dan suplemen makanan.
  • Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menghentikan obat yang dapat mengencerkan darah seperti warfarin, aspirin, apixaban, dabigatran, dan rivaroxaban.

Prosedur Kateterisasi Jantung

Pada umumnya prosedur ini memakan waktu sekitar 30 menit (prosedur bisa lebih lama jika diperlukan tambahan intervensi). Anda akan berbaring di tempat khusus dengan beberapa monitor besar yang berada di hadapan Anda untuk melihat kondisi jantung.

Perawat akan membersihkan atau mungkin mencukur area di mana kateter akan dimasukan. Kain steril juga bisa digunakan untuk membantu mencegah infeksi. Setelah itu, perawat akan meletakkan elektroda di dada. Elektroda terpasang pada mesin EKG untuk memantau aktivitas listrik jantung.

Kemudian, dokter akan memberi obat untuk membantu tubuh rileks, tetapi Anda akan terjaga selama prosedur kateterisasi jantung. Dokter akan menggunakan anestesi lokal untuk membuat kebas area di mana tempat kateter masuk.

Beberapa langkah lainnya yang umum dilakukan, di antaranya:

  • Dokter akan membuat sayatan kecil di pembuluh darah. Kemudian dokter akan memasukkan alat yang disebut introducer sheath dan menyambungkan kateter ke dalam arteri jantung. Anda mungkin merasakan sedikit tekanan tetapi seharusnya tidak merasakan sakit. Jika merasakan sakit, beri tahu tenaga medis.
  • Saat kateter terpasang, lampu di ruang operasi akan diredupkan dan memasukkan pewarna (juga disebut contrast material) melalui kateter ke dalam arteri dan ruang jantung. Contrast material melihat kondisi pembuluh darah, katup jantung, dan chambers.
  • Ketika dokter menyuntikkan pewarna ke jantung, Anda mungkin merasa panas atau memerah. Ini adalah sesuatu yang normal dan akan hilang dalam beberapa detik. Beri tahu dokter atau perawat jika merasa gatal,  di tenggorokan, sesak, mual, rasa tidak nyaman di dada, atau gejala lainnya.

Setelah itu, pencitraan dengan sinar-X akan dilakukan untuk mengambil foto arteri dan ruang jantung. Dokter mungkin meminta Anda untuk mengambil napas dalam-dalam, menahan napas, atau batuk selama prosedur. Anda harus menahan napas saat sedang melakukan rontgen. Ketika semua foto rontgen sudah selesai, tim medis akan melepas kateter dan menyalakan lampu.

Setelah Prosedur Kateterisasi Jantung

Usai prosedur kateterisasi jantung selesai dilakukan, hal-hal lain yang bisa dilakukan adalah dokter akan mengawasi Anda selama beberapa jam untuk memastikan kondisi. Beri tahu perawat jika Anda merasa ada pendarahan atau merasa mati rasa atau kesemutan di jari-jari.

Patuhi semua perintah dokter mengenai kapan Anda bisa bangun dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi. Minumlah banyak cairan untuk membersihkan pewarna dari tubuh. Sebelum pulang ke rumah, dokter akan membahas perawatan, termasuk obat-obatan, perubahan pola makan, olahraga, dan perawatan lanjutan.

Selain itu, lama tinggal di rumah sakit tergantung kondisi. Anda mungkin dapat pulang pada hari yang sama melakukan prosedur kateterisasi jantung atau Anda mungkin perlu menginap jika ada prosedur tambahan seperti angioplasti.

Risiko Kateterisasi Jantung

Meski prosedur ini terbilang aman, tetapi seperti halnya prosedur apa pun yang melibatkan benda asing masuk ke tubuh, risiko kateterisasi jantung tetap bisa terjadi. Beberapa risiko yang bisa terjadi, antara lain:

  • Terjadinya perforasi, lubang pada organ tubuh
  • Emboli udara, penyumbatan pada pembuluh darah
  • Reaksi alergi terhadap zat pewarna
  • Pendarahan
  • Gumpalan darah
  • Memar
  • Serangan jantung
  • Infeksi
  • Kerusakan ginjal akibat zat pewarna
  • Stroke
  • Irama jantung tidak teratur (aritmia)

Perawatan Kateterisasi Jantung

Setelah prosedur ini dilakukan, dokter akan memberi tahu apakah ada prosedur lain yang harus dilakukan seperti angioplasti. Ikuti semua instruksi dokter tentang obat yang harus diminum dan aktivitas apa saja yang boleh dilakukan. Hubungi dokter jika ditemukan gangguan lain.

 

  1. Anonim. Cardiac Catheterization. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/cardiac-catheterization1#1. (Diakses pada 4 Mei April 2020).
  2. Anonim. Cardiac catheterization. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cardiac-catheterization/about/pac-20384695. (Diakses pada 4 Mei April 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi