Terbit: 11 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ibarat pipa air, jika terlalu banyak kotoran mengendap atau tersangkut, saluran air akan tersumbat. Begitu pula pembuluh darah. Kotoran yang terlalu banyak dalam darah akan menyebabkan penyumbatan jantung. Padahal, sama halnya dengan semua otot tubuh, jantung memerlukan oksigen dan zat gizi dari darah agar bisa tetap berfungsi.

Bahaya Pembuluh Darah Jantung Tersumbat

Jantung mempunyai arteri sendiri yang disebut arteri koroner. Pembuluh darah khusus ini merupakan percabangan dari aorta yang berasal dari jantung:

  • Arteri koroner kanan (right coronary artery) memasok darah ke bagian bawah dan belakang jantung.
  • Arteri koroner kiri (left main) memasok bagian atas, depan, dan samping kiri serta daerah belakang jantung.

Siapa berisiko mengalami peyumbatan jantung?

Penyempitan pembuluh darah jantung penyumbatan jantung dapat terjadi pada siapa saja. Ini lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua karena biasanya hasil dari masalah jantung lainnya. Mereka yang memiliki penyumbatan jantung juga mungkin memiliki:

  • Kadar potassium tinggi
  • Hipertiroidisme, atau tiroid yang terlalu aktif
  • Penyakit Lyme
  • Operasi jantung terbuka baru-baru ini

Penyebab Peyumbatan Jantung

Tersumbat atau penyempitan pembuluh darah jantung disebut penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner alias penyakit jantung iskemik. Nama lain adalah aterosklerosis koroner.

Semua nama itu menunjuk satu pengertian: kelebihan lemak yang menyebabkan pembuluh darah sekitar jantung secara bertahap menyempit dan mengeras sehingga jantung kekurangan pasokan darah yang kaya oksigen.

Menurut penjelasan Dr dr Muhammad Munawar, SpJP (K), penyempitan pada arteri koroner kiri (left main) merupakan kasus penyakit jantung koroner yang paling berbahaya.

“Bila pembuluh di bagian ini menyempit, maka hampir dua pertiga bagian jantung tidak mendapat oksigen sehingga pasokan darah ke jantung berkurang. Akibatnya bisa fatal, yakni kematian,” jelas dr Munawar.

Gejala Peyumbatan Jantung

Gejala yang umum dari penyempitan arteri koroner kiri adalah nyeri dada saat beraktivitas dan nyerinya berkurang bila beristirahat.

“Rasa nyerinya itu on-off. Kadang nyeri juga menjalar ke lengan, punggung, rahang, atau ulu hati,” papar dr Munawar, dalam acara media briefing Kasus Penyempitan pada Left Main di RS Khusus Jantung Binawaluya, Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (15/4/2010).

Penyempitan pada left main, tambah dr Munawar, berisiko tinggi terjadi penyumbatan total. “Bila terjadi sumbatan total atau dalam bahasa awal disebut serangan jantung, bisa menyebabkan kematian mendadak. Itu sebabnya harus dilakukan tindakan segera pada pasien serangan jantung,” papar dokter yang juga anggota staf dokter kepresidenan ini.

Penanganan Penyumbatan Jantung

Pada beberapa orang, penyymbatan jantung hilang ketika penyebab yang mendasarinya dihilangkan (misalnya, membuat perubahan pada obat) atau diobati (misalnya, mengelola penyakit jantung pasien).

Perawatan yang tepat untuk jantung tersumbat tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan apakah itu terkait dengan gejala apa pun:

  • Penyumbatan jantung tingkat pertama biasanya tidak memerlukan perawatan.
  • Penyumbatan jantung tingkat kedua mungkin tidak memerlukan pengobatan pada pasien yang merupakan atlet yang sangat terlatih, tetapi banyak pasien yang memerlukan pengobatan jika mereka memiliki gejala.
  • Blok jantung tingkat ketiga hampir selalu membutuhkan perawatan.

Jika Anda memiliki blok jantung derajat kedua yang bergejala, ahli jantung dapat merekomendasikan perawatan dengan alat pacu jantung. Alat pacu jantung adalah perangkat seukuran kartu kredit yang ditanam tepat di bawah kulit di dada atau perut selama prosedur yang dilakukan di laboratorium elektrofisiologi.

Alat pacu jantung menggunakan aliran listrik untuk menjaga jantung Anda berdetak secara normal. Pada tahun 2009, spesialis Klinik Cleveland melakukan lebih dari 4.000 prosedur di laboratorium elektrofisiologi, termasuk lebih dari 1.300 alat pacu jantung dan implan defibrillator.

Penumbatan jantung tingkat ketiga seringkali didiagnosis sebagai situasi darurat. Pada pasien-pasien ini, hampir selalu diperlukan pemasangan alat pacu jantung, kecuali jika masalah dapat dibalik dengan menghentikan obat-obatan yang dapat menyebabkannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi