Terbit: 25 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Gorengan adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Dibalik rasanya yang gurih, banyak yang tidak menyadari bahwa jenis makanan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama jantung. Benarkah rutin mengonsumsinya dapat memicu penyakit jantung? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Hobi Makan Gorengan Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Apa yang Terjadi Ketika Makanan Digoreng?

Sebelum mengetahui bahaya gorengan untuk kesehatan jantung, Anda perlu mengetahui perubahan yang terjadi dalam makanan yang diolah dengan cara digoreng.

Ketika suatu makanan dimasak dalam minyak panas, makanan tersebut akan kehilangan air, menyerap minyak, dan mengalami perubahan tekstur; menjadi renyah, kering, dan berwarna cokelat keemasan. 

Selain mengalami perubahan rasa dan tekstur, makanan tersebut juga akan mengalami perubahan nutrisi; menjadi lebih tinggi kalori dan kolesterol. 

Sebagai perbandingan: 100 gram kentang panggang mengandung 93 kalori dan 130 mg lemak, sementara 100 gram kentang goreng mengandung 312 kalori dan 1500 mg lemak.

Memasak makanan dengan cara digoreng pasti menggunakan suhu tinggi. Kondisi ini akan menyebabkan kandungan lemak trans dalam makanan semakin meningkat. 

Lemak trans banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas. 

Baca Juga: Setelah Makan Gorengan, Konsumsi Ini untuk Meluruhkan Minyak dan Lemak

Bahaya Gorengan untuk Kesehatan Jantung

Seperti yang sudah diketahui, makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans dalam jumlah yang tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan sering, maka tekanan darah dan kolesterol dalam tubuh bisa meningkat serta mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah. 

Berikut adalah berbagai bahaya yang mengintai kesehatan jantung jika konsumsi gorengan tanpa batasan, di antaranya: 

1. Meningkatkan Risiko Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi di mana pembuluh darah mengeras dan menyempit akibat plak yang menumpuk dalam waktu lama. Plak ini merupakan kolesterol yang menempel pada permukaan dinding arteri.

Konsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng bisa meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah. Jika kadar kolesterol dalam darah tinggi, hal tersebut bisa menyebabkan lapisan dinding arteri rusak. 

Jika lapisan tersebut sudah rusak, maka kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) bisa masuk ke dinding arteri dan dicerna oleh sel darah putih. Dalam jangka waktu lama, kolesterol dan sel ini bisa menjadi plak pada dinding arteri. 

Kondisi aterosklerosis ini bisa menyebabkan berbagai gangguan pada jantung.

2. Memicu Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner terjadi ketika suplai darah di jantung tersumbat atau terganggu karena adanya penumpukan lemak pada arteri koroner. 

Ketika konsumsi gorengan, maka asupan lemak trans juga akan meningkat. Lemak trans berperan untuk meningkatkan jumlah LDL dalam darah. 

Kondisi ini akan meningkatkan risiko kolesterol menempel pada pembuluh darah dan lama kelamaan akan menyebabkan plak yang menyumbat aliran darah di arteri.

Penelitian yang melibatkan 562 ribu partisipan menunjukan bahwa, responden yang konsumsi lebih banyak gorengan memiliki risiko 22 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner, jika dibandingkan dengan partisipan yang lebih sedikit konsumsi gorengan.

Baca Juga: Pengidap Penyakit Jantung Makan Kacang Tanah, Bolehkah?

3. Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan kondisi ketika sumbatan di arteri menghalangi otot jantung menerima darah yang cukup secara tiba-tiba. Penyebab utama dari serangan jantung adalah aterosklerosis. 

Konsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng mampu meningkatkan plak di pembuluh darah sehingga risiko terkena serangan jantung juga akan meningkat. 

Sebuah penelitian mengungkapkan, konsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng mampu meningkatkan risiko terkena serangan jantung sebanyak 28 persen.

4. Menyebabkan Gagal Jantung

Gagal jantung muncul ketika otot jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana seharusnya. Ketika kondisi ini terjadi, darah dan cairan biasanya akan menumpuk di paru-paru, dan menyebabkan sesak napas.

Salah satu penyebab dari gagal jantung adalah aterosklerosis dan serangan jantung. Ketika suplai darah pada otot jantung berhenti mendadak, maka akan terjadi kerusakan pada otot. Kondisi ini menyebabkan otot tidak dapat memompa dengan normal. 

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa wanita yang konsumsi satu porsi atau lebih ikan goreng per minggu, memiliki risiko 48 persen lebih tinggi untuk mengalami gagal jantung, dibandingkan dengan mereka yang hanya konsumsi satu sampai tiga porsi dalam sebulan.

Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kadar LDL dalam darah tetap rendah dengan membatasi konsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng.

Konsumsi gorengan secara berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan. Jika sangat suka dengan makanan yang diolah dengan cara digoreng, Anda bisa mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak yang lebih sehat, seperti minyak kelapa.

Selain itu, Anda juga bisa menghindari menggunakan minyak untuk menggoreng secara berulang kali. Namun, cara terbaik adalah tetap mengurangi memasak makanan dengan menggoreng dan beralih untuk mengolah makanan dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang.

 

  1. Anonim. 2020. Overview: Coronary heart disease. https://www.nhs.uk/conditions/coronary-heart-disease/. (Diakses pada 25 November 2022).
  2. Anonim. 2021. Atherosclerosis. https://www.webmd.com/heart-disease/what-is-atherosclerosis. (Diakses pada 25 November 2022).
  3. Anonim. 2021. Heart Failure. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-failure/symptoms-causes/syc-20373142. (Diakses pada 25 November 2022). 
  4. Anonim, 2022. Trans Fat Is Double Trouble For Heart Health. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/trans-fat/. (Diakses pada 25 November 2022).
  5. JoJack, Beth. 2021. Heart Disease Risk Associated With Eating Fried Foods. https://www.medicalnewstoday.com/articles/heart-disease-risk-associated-with-eating-fried-foods. (Diakses pada 25 November 2022).
  6. McDonnell, Kayla. 2022. Why Are Fried Foods Bad For You?. https://www.healthline.com/nutrition/why-fried-foods-are-bad. (Diakses pada 25 November 2022). 
  7. Reisdorf, Ana. 2021. How Fried Foods Affect Your Heart Health. https://www.goodrx.com/well-being/diet-nutrition/fried-foods-heart-health. (Diakses pada 25 November 2022). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi