Terbit: 15 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Salah satu organ tubuh yang memiliki peran sangat besar bagi kondisi kesehatan kita secara keseluruhan adalah jantung. Tanpa adanya jantung, tidak akan terjadi sirkulasi darah yang bisa mengalirkan berbagai macam nutrisi dan oksigen ke berbagai bagian tubuh. Masalahnya adalah gaya hidup yang buruk bisa membuat fungsi organ ini semakin menurun.

7 Cara Untuk Membuat Jantung Lebih Sehat dan Kuat

Berbagai Cara Membuat Jantung Menjadi Lebih Kuat

Beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul jika kita tidak merawat kondisi kesehatan jantung adalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan lain-lain. Jika hal ini dibiarkan, bisa memicu datangnya penyakit berbahaya seperti serangan jantung atau stroke yang mematikan.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan agar jantung bisa menjadi lebih kuat dan sehat.

  1. Aktif Bergerak

Hal pertama yang harus kita lakukan jika ingin jantung sehat dan kuat adalah dengan lebih aktif bergerak. Tak hanya membuat berat badan menurun, aktif bergerak terbukti bisa membuat jantung dan pembuluh lebih kuat serta membuat sirkulasi darah semakin lancar. Risiko terkena kematian dini akibat penyakit kardiovaskular pun bisa ditekan dengan signifikan.

Aktif bergerak tak harus selalu dengan berolahraga setiap hari. Lebih sering berjalan kaki, naik turun tangga, memakai transportasi umum, dan melakukan hal-hal lain yang membuat kita lebih aktif juga bisa memberikan manfaat yang sama.

  1. Mengurangi Kadar Lemak Perut

Siapa bilang peningkatan kadar lemak perut menandakan bahwa seseorang bahagia dan lebih sehat? Dalam realitanya, lemak perut bisa menyebabkan dampak kesehatan yang besar, termasuk bagi pembuluh darah dan jantung.

Dalam dunia medis, lemak ini disebut sebagai lemak visceral. Masalahnya adalah lemak ini bisa mempengaruhi risiko terkena kolesterol tinggi atau aterosklerosis dengan signifikan sehingga sebaiknya kita menurunkannya.

  1. Berhenti Merokok

Sudah menjadi rahasia umum jika asap rokok sangatlah berbahaya bagi kesehatan. Masalahnya adalah jumlah perokok aktif di Indonesia sangatlah tinggi. Hal ini juga bisa membuat kita lebih rentan menjadi perokok pasif. Dampaknya tak jauh berbeda jika dibandingkan dengan menjadi perokok pasif.

Kandungan beracun di dalam asap rokok terbukti bisa merusak otot jantung dan pembuluh darah. Risiko terkena serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular mematikan lainnya pun bisa meningkat dengan signifikan.

  1. Menerapkan Diet Sehat

Kesehatan organ kardiovaskular sangatlah bergantung pada apa yang kita konsumsi. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menjaga asupan kalori dan lemak agar tidak berlebihan, dan memperbanyak asupan makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, ikan, dan beberapa suplemen demi menjaga kondisi dan kesehatan organ-organ ini.

  1. Menjaga Waktu Tidur

Pakar kesehatan dari Alamaeda County Study menyebut partisipan yang tidur kurang dari empat jam setiap malam mengalami peningkatan risiko terkena penyakit jantung jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidur sekitar 7-8 jam setiap malam. Kurang tidur terbukti bisa memicu datangnya peradangan yang berimbas pada masalah kesehatan pada jantung dan pembuluh darah.

  1. Kelola Stres

Jika kita sering terpapar stres akibat berbagai macam masalah dan tidak bisa mengelolanya dengan baik, maka akan memicu peradangan pada organ kardiovaskular. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kolesterol yang bisa saja berimbas buruk bagi jantung.

Pastikan untuk mengelola stres dengan baik seperti dengan melakukan latihan pernapasan, tidur cukup, atau melakukan meditasi dan yoga.

  1. Menghindari Alkohol

Sebagaimana rokok, kebiasaan minum alkohol bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah sehingga sebaiknya kita menghindarinya.

 

Sumber:

  1. Karn, Shivangi. 2019. 8 Essential Ways To Strengthen Your Heart. boldsky.com/health/wellness/essential-ways-to-strengthen-your-heart-131290.html (Diakses pada 15 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi