Terbit: 11 September 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Indonesia berduka, Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019 di usia 83 tahun setelah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Kabar ini diungkap langsung oleh putranya, Thareq Kemal Habibie.

BJ Habibie Meninggal Dunia, Ketahui Penyebab Gagal Jantung!

BJ Habibie Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Soebroto

Dalam konferensi pers di RSPAD, Thareq menyebut Habibie meninggal pukul 18.05 WIB. Penyebabnya adalah karena gagal jantung. Di konferensi pers yang dilakukan Selasa, 10 September 2019 malam sebelumnya, Thareq tidak memerinci masalah kesehatan apa yang dialami oleh ayahnya.

“Bapak saya sudah mengalami masalah dengan jantungnya sejak usia muda. Karena faktor usia yang semakin menua, jantungnya pun melemah,” ucap Thareq.

Kondisi kesehatannya semakin memburuk karena banyaknya tamu yang datang mengunjungi Habibie. Hal ini membuatnya tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

“Bapak senang menerima tamu. Masalahnya, otaknya masih berjalan tapi bapak lupa kalau fisiknya sudah sepuh,”terang Thareq.

Meski kondisinya cukup lemah, keluarga memilih untuk tidak memindahkan Habibie ke Jerman. Thareq menyebut pihak keluarga percaya dengan kualitas tim medis yang selama ini merawat ayahnya.

“Tidak perlu. Tim dokter di sini bagus kok kenapa harus dibawa ke Jerman. Lagipula, kalau harus terbang jarak jauh dengan kondisi seperti ini tentu sangat berbahaya bagi orang tua,” ucapnya.

Penyebab Gagal Jantung

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa memicu gagal jantung sebagaimana yang dialami oleh almarhum BJ Habibie. Berikut adalah berbagai penyebab gagal jantung:

  1. Mengalami Penyakit Jantung Koroner

Penyebab gagal jantung adalah penyakit jantung koroner. Kondisi ini disebabkan oleh menyempitnya pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju ke jantung. Tanpa adanya pasokan darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang cukup, tentu saja jantung akan mengalami gangguan fungsi dan bisa memicu gagal jantung yang mematikan.

  1. Mengalami Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi akan memaksa jantung untuk bekerja dengan jauh lebih keras demi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini akan membuat otot jantung semakin menebal dan akhirnya membuat fungsinya semakin menurun.

  1. Mengalami Diabetes

Diabetes tak hanya akan menyebabkan amputasi pada beberapa bagian tubuh. Dalam realitanya, diabetes juga bisa memicu penyakit jantung koroner, penyebab utama dari masalah gagal jantung. Hal ini disebabkan oleh keberadaan kadar gula darah yang sangat tinggi yang bisa merusak jantung dan pembuluh darah.

  1. Mengalami Masalah Katup Jantung

Salah satu riwayat kesehatan yang dialami oleh BJ Habibie adalah mengalami masalah katup jantung. Ternyata, masalah kesehatan ini juga bisa menyebabkan gagal jantung. Hal ini disebabkan oleh terganggunya sirkulasi darah akibat katup jantung yang tidak bisa berfungsi dengan maksimal.

  1. Mengalami Masalah Gangguan Irama Jantung

Gangguan irama jantung atau aritmia bisa membuat denyut jantung menjadi terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini bisa membuat jantung mengalai kerusakan atau gangguan fungsi yang bisa saja berlanjut menjadi gagal jantung.

  1. Penyakit Jantung Bawaan

Jika seseorang sudah terlahir dengan masalah penyakit jantung bawaan seperti terganggunya sekat di antara ruang-ruang jantung atau masalah pada katup jantung, maka risiko untuk mengalami masalah gagal jantung akan meningkat.

  1. Mengalami Kelainan Otot Jantung

Kelainan otot jantung atau kardiomiopati akan membuat proses pemompaan darah dan distribusi darah terganggu. Hal ini juga akan membuat risiko terkena gagal jantung yang mematikan semakin tinggi.

Semoga amal ibadah BJ Habibie diterima di sisi Tuhan YME mengingat jasa-jasanya bagi negeri ini sangatlah besar.

 

Sumber:

  1. Bergen, Teresa. 2018. Everything You Need to Know About Acute Heart Failure. healthline.com/health/acute-heart-failure#lifestyle-changes. (Diakses pada 11 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi