DokterSehat.Com- Terdapat sebuah anggapan yang dipercaya oleh masyarakat, yakni memiliki penyakit asam urat bisa menyebabkan datangnya serangan jantung yang bisa sangat mematikan. Sebenarnya, apakah asam urat memang bisa berlanjut menjadi masalah kesehatan ini?
Pakar kesehatan menyebut penyakit asam urat sebagai kondisi kesehatan yang menyerang persendian. Penyakit ini disebabkan oleh menumpuknya kristal kasam urat di persendian sehingga menyebabkan peradangan, pembengkakan, serta kemerahan pada persendian. Hanya saja, asam urat ternyata memang bisa menjadi salah satu faktor penyebab datangnya serangan jantung, meskipun biasanya dampak dari masalah asam urat tidak secepat kemampuan masalah kolesterol tinggi dalam menyebabkan serangan jantung.
Sebagaimana kolesterol tinggi, asam urat cenderung terus menempel dan menumpuk. Jika kolesterol menempel pada bagian dinding dalam pembuluh darah, asam urat menempel ke persendian dan bisa mencapai ginjal. Jika sampai hal ini terjadi, maka ginjal akan jauh lebih rentan terkena kerusakan. Selain itu, jika sampai kadar asam urat di dalam tubuh terlalu tinggi, maka hal ini bisa mengontaminasi darah dan akhirnya memicu peningkatan risiko terkena serangan jantung.
Kasus terkontaminasinya darah akibat masalah asam urat tergolong cukup jarang terjadi, kecuali jika kondisi asam urat sudah sangat tinggi. Meskipun begitu, bukan berarti penderita asam urat bisa dengan mudah menyepelekannya. Mereka harus pandai-pandai mengelola kadar asam urat di dalam tubuhnya jika tidak ingin sampai terkena komplikasi berbahaya, termasuk serangan jantung yang mematikan.
Karena alasan inilah penderita asam urat diminta untuk segera memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter untuk mendapatkan obat yang bisa mengendalikan kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah datangnya efek lain dari penyakit ini. Agar tidak mudah terkena serangan asam urat, penderitanya juga disarankan untuk memperbanyak asupan air putih demi membantu proses peluruhan purin dari dalam tubuh.
Penderita asam urat juga sangat disarankan untuk mematuhi beberapa pantangan seperti tak lagi mengonsumsi makanan kaya purin seperti jeroan, makanan laut, makanan kalengan seperti kornet dan sarden, kacang-kacangan termasuk kacang kedelai, daging merah, dan beberapa jenis sayuran seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan buncis.