Terbit: 7 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Penyakit jantung memang bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja baik itu pria maupun wanita. Namun, menurut data dari Centers for Disease Control dan Prevention (CDC), wanita paling sedikit terkena penyakit jantung. Pada rentang usia 25-35 tahun, pria justru lebih banyak terkena penyakit jantung. Dari penelitian ini diperolah juga kalau rasio pria dan wanita terkena penyakit jantung sebesar 3:1.

3 Alasan Pria Lebih Sering Kena Serangan Jantung daripada Wanita

Masih menurut penelitian yang sama, tingginya angka penyakit jantung pada pria diduga terjadi karena beberapa hal di bawah ini.

1. Peran Hormon Estrogen

Pada wanita, kadar hormon estrogen cukup banyak dan memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan. Hormon ini bekerja untuk mengatur metabolisme lemak di dalam tubuh. Efeknya, sumbatan pada pembuluh darah yang menyebabkan penyakit jantung koroner akan menurun dengan drastis.

Wanita baru akan mengalami kenaikan risiko penyakit jantung saat memasuki usia menopause. Sementara itu pada pria, risiko penyakit ini bisa muncul sejak berusia 20-an tahun.

2. Stres

Stres atau tekanan yang muncul akibat pekerjaan atau masalah lain akan memberikan efek nyata pada pria dan wanita. Pada pria, efek dari stres akan lebih besar lantara untuk mengatasi permasalahan ini pria kerap bingung harus melakukan apa. Dampaknya pria lebih banyak melakukan pelarian ke alkohol.

Sementara itu, wanita akan lebih banyak mengungkapkan perasaannya ke teman atau saudara. Terakhir, wanita tidak mau untuk menangis sampai capai dan semua tekanan hilang.

3. Kegemukan

Kegemukan adalah alasan terakhir kenapa pria lebih sering mengalami penyakit jantung. Dibandingkan wanita, pria lebih susah menjaga makan dan juga malas berolahraga. Dampaknya, mereka kerap alami kegemukan, lingkar perut terus meningkat, dan tekanan darah jadi tinggi. Selain penyakit jantung, pria dengan obesitas juga berisiko terkena diabetes dan gangguan fungsi seksual dan reproduksi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi