Terbit: 13 February 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Ringan, praktis, dan tidak membuat kaki terasa sesak merupakan beberapa alasan yang menjadikan sandal jepit sebagai alas kaki favorit. Namun, penderita diabetes (diabetes) sebaiknya menghindari pemakaian sandal jepit terlalu sering karena dapat memengaruhi kesehatan kaki. Mengapa penggunaannya perlu dibatasi? Cek jawabannya di bawah ini.

Risiko Menggunakan Sendal Jepit bagi Penderita Diabetes

Kenapa Diabetesi Perlu Menghindari Memakai Sandal Jepit?

Anda pasti sudah sering mendengar bahwa penderita diabetes perlu memberikan perawatan ekstra pada kaki. Pasalnya, masalah kecil seperti kapalan atau luka goresan dapat menjadi masalah serius. 

Meskipun dapat memberikan kenyamanan, penderita diabetes tidak disarankan untuk memakai sandal jepit dalam waktu yang lama. Penggunaannya terus-menerus dapat menyebabkan beberapa masalah pada kaki. 

Bagian tali dari sandal jepit dapat menekan dan menimbulkan gesekan pada kaki, sehingga timbul luka lepuh atau kapalan. Selain itu, memakai alas kaki yang terbuka juga akan meningkatkan risiko kerikil atau pasir untuk masuk ke area sandal dan akhirnya menggores kaki.

Pada penderita diabetes, masalah ini dapat menjadi kondisi yang lebih serius karena proses penyembuhan luka yang lebih lama sehingga risiko infeksi dan komplikasi juga meningkat. 

Infeksi yang terjadi bisa menyebar pada jaringan dan tulang di sekitar luka. Pada beberapa kasus, infeksi ini dapat memberikan efek yang fatal yaitu amputasi. 

Meskipun tidak ada infeksi, luka tidak kunjung sembuh dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup, seperti kesulitan berjalan dan sakit ketika olahraga. 

Penyembuhan luka dan gula darah ternyata memiliki kaitan. Diabetes merupakan kondisi tubuh ketika insulin tidak dapat bekerja dengan baik sehingga glukosa menumpuk dalam darah. 

Ketika kadar glukosa dalam darah tinggi, maka fungsi sel darah putih dalam melawan patogen juga terganggu. Inilah yang menyebabkan risiko infeksi menjadi lebih tinggi pada penderita diabetes. 

Selain itu, diabetes juga dapat membuat sel tubuh sulit untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen, akhirnya proses pembentukan jaringan baru menjadi terhambat. 

Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan saraf. Kondisi ini dapat membuat penderita diabetes tidak merasakan sakit ketika ada luka pada kaki saat menggunakan sandal jepit. Luka yang tidak disadari ini bisa saja tidak terawat dan akhirnya menimbulkan infeksi. 

Oleh sebab itu, penderita diabetes disarankan untuk menghindari penggunaan sandal jepit agar terhindar dari risiko luka pada kaki. 

Baca JugaApakah Makanan Berlemak Bahaya bagi Penderita Diabetes?

Tips Memilih Alas Kaki untuk Penderita Diabetes

Salah satu cara untuk menjaga kaki tetap sehat  adalah memakai alas kaki yang cocok. Alas kaki yang pas dan nyaman dapat mengurangi gesekan dan menurunkan risiko munculnya luka pada kaki.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih alas kaki, di antaranya:

1. Pilih Alas Kaki Tertutup

Penderita diabetes direkomendasikan untuk memakai alas kaki yang menutupi jari kaki dan bagian belakang kaki untuk mencegah luka. Alas kaki jenis sandal umumnya terbuka dan bisa memberikan akses pasir atau kerikil untuk masuk sehingga meningkatkan risiko luka.

Alas kaki yang tertutup dapat memastikan seluruh bagian kaki Anda terlindungi dan mengurangi gesekan yang tidak dibutuhkan.

2. Pilih Material yang Ringan dan Fleksibel

Sepatu yang terbuat dari bahan kulit dan kanvas merupakan alas kaki ideal untuk penderita diabetes. Sepatu dari bahan ini pada umumnya tahan lama, fleksibel, dan ada sirkulasi udara sehingga Anda dapat memakainya dalam waktu yang lama tanpa terasa sakit. 

Anda disarankan untuk menghindari sepatu dari bahan karet karena bahan ini tidak mampu memberikan sirkulasi udara. Akibatnya, keringat pada kaki tidak dapat kering dan akhirnya meningkatkan risiko infeksi.

3. Pastikan Ada Bantalan pada Bagian Sol 

Sebaiknya Anda memilih sepatu yang memiliki sol tebal dan bisa menahan benturan. Jenis sol ini dapat menurunkan tekanan pada bagian bawah kaki.

Anda juga disarankan untuk menghindari sepatu jenis sneakers karena minim bantalan. Jika dipakai dalam jangka waktu lama, sepatu ini dapat menyebabkan luka lepuh dan ulkus.

Baca JugaMengapa Stres Bisa Memicu Diabetes? Ini Alasannya

4. Pilih Sepatu Bertali

Menggunakan sepatu bertali akan membantu Anda untuk mengatur kekencangan. Jika Anda kesulitan memakai sepatu bertali, Anda dapat memakai sepatu dengan perekat velcro. Sepatu ini juga dapat menyesuaikan kekencangannya sesuai kondisi kaki.

Kaki bengkak merupakan masalah umum yang ditemukan pada penderita diabetes. Oleh karena itu, memilih alas kaki yang tepat adalah sesuatu yang penting. Jika salah dalam memilih, maka risiko terluka menjadi lebih tinggi.

 

  1. DiLonardo, Mary Jo. 2021. Shoes and Diabetes: What’s on Your Feet Matters. https://www.webmd.com/diabetes/shoes-and-diabetes. (Diakses pada 2 Februari 2023).
  2. Mastroianni, Brian. 2018. Thin or Thick Sole: What’s the Best Type of Shoe for Running? https://www.healthline.com/health-news/are-minimal-sneakers-better-for-running. (Diakses pada 2 Februari 2023).
  3. Ogletree, Kelsey. 2022. The Best Shoes If You Have Diabetes, According to Podiatrists. https://www.eatingwell.com/article/7947930/best-shoes-if-you-have-diabetes/. (Diakses pada 2 Februari 2023).
  4. Swaim, Emily. 2022. Flip-Flops Aren’t Great for Your Feet — Here’s Why, Plus Alternatives to Try. https://www.healthline.com/health/are-flip-flops-bad-for-your-feet. (Diakses pada 2 Februari 2023).
  5. Villines, Zawn. 2022. How Does Diabetes Affect Wound Healing? https://www.medicalnewstoday.com/articles/320739. (Diakses pada 2 Februari 2023). 
  6. Watson, Stephanie. 2016. Do I Need Diabetic Shoes? https://www.healthline.com/health/diabetes/diabetic-shoes. (Diakses pada 2 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi