Terbit: 2 September 2018 | Diperbarui: 9 February 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Meski obat kumur sering digunakan untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah pembentukan plak, namun obat kumur dianggap memicu terjadinya diabetes. Benarkah klaim tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

Benarkah Obat Kumur Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes?

Apakah Obat Kumur Bisa Sebabkan Diabetes?

Bagi seseorang yang memiliki risiko terkena diabetes lebih tinggi, menggunakan obat kumur setidaknya dua kali setiap hari bisa menghilangkan bakteri baik di mulut, yang kemudian dapat mengubah metabolisme gula darah sehingga risiko diabetes akan meningkatkan.

Sebuah penelitian mengungkapkan, dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan obat kumur, orang yang menggunakan obat kumur dua kali sehari memiliki risiko 55 persen lebih besar untuk mengembangkan prediabetes atau diabetes.

Perlu diketahui, sebagian besar obat kumur mengandung senyawa antibakteri (seperti chlorhexidine) yang membunuh bakteri untuk mencegah radang gusi hingga kerusakan gigi.

Senyawa tersebut diduga menghilangkan bakteri yang penting untuk pembentukan oksida nitrat, yaitu senyawa kimia untuk membantu mengatur insulin (hormon yang mengontrol kadar gula darah). Hilangnya bakteri tersebut dianggap bisa mendorong perkembangan diabetes.

Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efek obat kumur terhadap kejadian diabetes.

Baca Juga: Penderita Diabetes Sering Mengalami Mulut Kering, Apa Sebabnya?

Menjaga Kesehatan Mulut Tanpa Obat Kumur

Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Bagi penderita diabetes, ikutan semua perawatan yang dianjurkan oleh dokter untuk menjaga kesehatan mulut.

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
  • Flossing gigi setidaknya sekali sehari.
  • Beri tahu dokter gigi Anda jika menderita diabetes.
  • Jika kondisi gusi memerah, bengkak, atau mudah berdarah, segera kunjungi dokter gigi. Ini mungkin tanda-tanda penyakit gusi dan tanda-tanda lain termasuk mulut kering, gigi lepas, atau sakit mulut.
  • Jika Anda merokok, sebaiknya segera berhenti. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit gusi dan dapat memperburuk diabetes.

 

  1. Anonim. 2022. Diabetes and Oral Health. https://www.cdc.gov/diabetes/managing/diabetes-oral-health.html. (Diakses pada 31 Januari 2023)
  2. Glatter, Robert. 2017. Regular Use Of Mouthwash May Increase Risk For Diabetes. https://www.forbes.com/sites/robertglatter/2017/11/26/regular-use-of-mouthwash-may-increase-risk-for-diabetes/?sh=2b0171476c1c. (Diakses pada 31 Januari 2023)
  3. Whiteman, Honor. 2017. Could mouthwash be putting you at risk of diabetes?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320199#Diabetes-risk-increased-by-55-percent. (Diakses pada 31 Januari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi