Terbit: 21 December 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Timun banyak dikonsumsi sebagai lalapan atau acar pada berbagai hidangan Indonesia. Tidak hanya menyegarkan, timun juga dipercaya memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, termasuk bagi penderita diabetes. Benarkah klaim tersebut? Cek faktanya dalam ulasan berikut ini.

Seberapa Efektif Timun Turunkan Gula Darah Penderita Diabetes?

Apakah Timun Bisa Turunkan Gula Darah Penderita Diabetes?

Terdapat beberapa penelitian yang melibatkan hewan untuk mengetahui efek timun terhadap gula darah, tetapi jumlahnya sangat terbatas. 

Sebuah studi pada tahun 2012 menunjukkan bahwa kandungan fitonutrien dalam timun memiliki efek menurunkan gula darah pada tikus yang diabetes.

Sementara penelitian lain yang diterbitkan di Journal of Medicinal Plant Research menunjukkan, timun bisa digunakan secara efektif untuk pengobatan diabetes pada tikus. 

Namun, perlu diketahui bahwa penelitian ini menggunakan ekstrak timun. Belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa konsumsi timun pada manusia bisa memberikan manfaat menurunkan gula darah. 

Oleh karenanya diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat timun dalam menurunkan gula darah.

Baca Juga: 11 Makanan Sehat Pengganti Nasi yang Aman untuk Penderita Diabetes 

Manfaat Potensial Timun untuk Penderita Diabetes

Meskipun manfaat timun dalam menurunkan gula darah belum terbukti secara nyata, tetapi dapat dipastikan bahwa timun aman dikonsumsi oleh orang dengan diabetes. 

Vitamin, mineral, dan antioksidan dalam timun bisa memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan. Beberapa manfaat timun untuk penderita diabetes, di antaranya:

1. Kaya Akan Antioksidan

Timun mengandung vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan flavonoid. Kandungan ini memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi organ dari kerusakan akibat radikal bebas. 

Ketika seseorang mengalami diabetes, maka akan muncul hiperglikemia dan pembentukan radikal bebas berlebihan. Jika tubuh tidak memiliki sistem pertahanan antioksidan yang baik, maka radikal bebas ini dapat menyebabkan komplikasi terkait diabetes.

2. Mengandung Banyak Air

Timun mengandung 95% air sehingga dapat memberikan hidrasi ke dalam tubuh. Air memiliki banyak peran dalam tubuh, di antaranya adalah mengangkut nutrisi, pengaturan suhu tubuh, dan membuang zat berbahaya. Oleh sebab itu, timun dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh. 

Sebuah studi menunjukkan bahwa penderita diabetes memiliki risiko tinggi terhadap dehidrasi sehingga penting untuk konsumsi banyak cairan yang diperlukan dalam tubuh.

3.  Tinggi Serat

Serat memiliki peran penting bagi orang dengan diabetes atau orang yang menunjukkan gejala diabetes. Serat merupakan tipe karbohidrat yang sulit dicerna oleh tubuh. 

Oleh sebab itu, kehadiran serat dalam makanan akan membuat rasa kenyang lebih lama sekaligus membutuhkan waktu lama untuk dicerna, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Dengan demikian gula darah pada penderita diabetes dapat terjaga.

Baca Juga: Makan Telur Setiap Hari Bisa Mencegah Diabetes?

4. Mendukung Sistem Pencernaan

Orang dengan diabetes memiliki risiko tinggi menderita sembelit. Diabetes dapat merusak saraf pada usus, sehingga terjadi masalah pada pergerakan makanan dalam usus. Untuk mengatasinya, diperlukan buang air besar yang teratur.

Kandungan serat dalam timun akan membantu meningkatkan ukuran dan kepadatan feses sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan dan konstipasi dapat dicegah. 

5. Indeks Glikemik Rendah

Indeks glikemik pada umumnya menjadi tolak ukur bagaimana suatu makanan memengaruhi gula darah. Indeks glikemik yang tinggi akan memberikan lonjakan pada gula darah. Sedangkan, indeks glikemik rendah akan membutuhkan waktu lama untuk diserap ke dalam darah dan lonjakan gula darah dapat ditekan.

Indeks glikemik timun adalah 15. Setiap makanan yang memiliki indeks glikemik di bawah 55 dikategorikan sebagai indeks glikemik rendah.

Sebagai perbandingan, indeks glikemik apel adalah 38 dan indeks glikemik semangka adalah 72. 

Dengan demikian, timun dapat membuat Anda kenyang tanpa perlu khawatir akan lonjakan gula darah pada tubuh setelah makan.

Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian tentang efektivitas timun dalam menurunkan gula darah, namun sudah dapat dipastikan timun memiliki banyak nutrisi dan cocok dikonsumsi penderita diabetes.

Jika Anda berencana untuk mengubah pola makan secara signifikan, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter dan ahli gizi terlebih dahulu sebelum memulainya.

 

  1. Frothingham, Scott. 2019. Is Cucumber Good for Diabetes?. https://www.healthline.com/health/is-cucumber-good-for-diabetes. (Diakses pada 20 Desember 2022).
  2. Heidari, Hilman, et al. 2016. Protective Mechanisms Of Cucumis sativus In Diabetes-Related Modelsof Oxidative Stress And Carbonyl Stress. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4916550/. (Diakses pada 20 Desember 2022).
  3. Johnson, Evan C. 2017. Reduced Water Intake Deteriorates Glucose Regulation In Patients With Type 2 Diabetes. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28739050/. (Diakses pada 20 Desember 2022). 
  4. Prasad, V.G.M. dan Philip Abraham. 2017. Management Of Chronic Constipation In Patients With Diabetes Mellitus. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27987136/. (Diakses pada 20 Desember 2022). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi