Terbit: 16 November 2020 | Diperbarui: 22 August 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Ada sejumlah penyebab mengapa luka diabetes susah sembuh. Namun, terdapat pula sejumlah tips agar luka tersebut bisa sembuh lebih cepat. Simak informasinya beserta apa saja komplikasi dari luka diabetes yang tidak tertangani dengan baik dan cepat berikut ini.

5 Penyebab Luka Diabetes Susah Sembuh dan Komplikasinya

Penyebab Luka Diabetes Susah Sembuh

Pakar kesehatan menyebut penderita diabetes kesulitan untuk menyembuhkan luka pada tubuhnya karena beberapa kondisi. Apa saja penyebab sulitnya luka tersebut untuk sembuh?

1. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Ketika terluka, sistem kekebalan Anda bertanggung jawab untuk mencegah kuman masuk ke dalam tubuh. Jika kuman masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan pun akan dengan segera melakukan perlawanan dan menghentikan infeksi.

Namun, apabila Anda menderita diabetes, tubuh akan menghasilkan enzim dan hormon yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dan jadi kurang efektif dalam mencegah infeksi. Alhasil, luka yang muncul akibat penyakit ini memang jadi lebih sulit untuk sembuh.

2. Kadar Gula Darah yang Sangat Tinggi

Penyebab luka diabetes susah sembuh selanjutnya adalah kadar gula darah yang sangat tinggi. Ya, tingginya kadar gula darah ternyata akan membuat sel darah putih tidak berfungsi dengan baik. Padahal, sel darah putih inilah yang menjadi garda terdepan dalam melawan bakteri maupun kuman yang hendak menginfeksi.

Selain memengaruhi fungsi sel darah putih, alasan lain mengapa kadar gula darah yang tinggi dapat memperlambat penyembuhan luka adalah kondisi ini memicu terjadinya peradangan (inflamasi) pada sel-sel tubuh, termasuk sel kulit

Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menghambat penyaluran nutrisi dan oksigen. Perlu diketahui, orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin mengalami penyakit arteri perifer, suatu kondisi yang berdampak pada buruknya sirkulasi darah.

Pasalnya, penyakit arteri perifer ini menyebabkan pembuluh darah Anda mengalami penyempitan.

Akibat sirkulasi darah yang buruk inilah, proses penyaluran oksigen dan nutrisi ikut terhambat. Padahal, oksigen dan nutrisi tersebut turut berperan penting dalam memperbaiki sel-sel kulit yang rusak, termasuk di area kulit yang terdapat luka. Maka tidak heran, luka diabetes pun jadi susah sembuh.

3. Kerusakan Saraf

Tingginya kadar gula darah pada kasus diabetes ini juga dapat menyebabkan kerusakan saraf yang dalam dunia medis dikenal dengan nama neuropati diabetik. Neuropati menyebabkan kesemutan dan mati rasa (kebas) sehingga acap kali membuat Anda sulit untuk merasakan sakit ketika mengalami cedera dan sebagainya.

Kerusakan saraf ini umum tejadi pada tangan dan kaki. Akibat tidak dapat merasakan munculnya luka tersebut, maka penderita sering kali terlambat dalam mendeteksi jika penyakitnya tersebut sudah sampai menimbulkan luka. Alhasil, luka sudah telanjur bertambah parah dan lebih sulit atau lama sampai benar-benar sembuh.

Oleh karena itu, para penderita diabetes sebaiknya rutin memeriksan tubuhnya setiap hari. Semakin cepat luka terdeteksi, semakin mudah dan cepat pula proses pengobatannya.

4. Infeksi pada Luka

Kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal juga meningkatkan kemungkinan infeksi. Ini karena bakteri dapat berkembang biak dengan baik apabila terdapat kandungan gula yang tinggi di dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat mencegah sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri yang menyerang.

Akibatnya, luka diabetes terinfeksi dan jadi susah sembuh. Pada perkembangannya, luka yang terinfeksi tersebut dapat menyebabkan komplikasi seperti gangren atau sepsis jika Anda tidak juga melakukan pengobatan medis.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila mengalami luka pada area tangan atau kaki secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas. Bisa jadi, ini merupakan pertanda dari diabetes.

Sementara bagi Anda yang menderita penyakit ini dan sudah sampai menimbulkan luka pada kulit, perawatan medis harus dilakukan secara berkala untuk menyembuhkan luka tersebut agar tidak semakin parah dan berujung pada komplikasi berbahaya.

Cara Mempercepat Penyembuhan Luka Diabetes

Mengingat luka diabetes ini berbahaya karena bisa berujung pada amputasi, penderita tidak bisa menyepelekan luka tersebut meskipun ukurannya sangat kecil dan berupa goresan atau lecet. Berikut ini ada tips merawat luka agar bisa sembuh lebih cepat.

1. Memeriksa dan Membersihkan Luka

Tips pertama, pastikan untuk membersihkan luka dengan baik dan menyeluruh. Dengan membersihkannya, maka risiko untuk terkena infeksi bisa terminimalisir. Jika luka yang muncul adalah luka ringan, bilaslah dengan air bersih yang mengalir guna membersihkan kotoran, debu, dan bakteri yang berpotensi menempel pada luka tersebut.

Setelahnya, bersihkan luka dengan handuk bersih untuk kemudian mengobatinya dengan antiseptik. Pastikan untuk menutup luka dengan perban yang steril dan lakukan pergantian perban sebanyak 1-2 kali sehari.

2. Kendalikan Kadar Gula Darah

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kadar gula darah yang tinggi bisa membuat proses penyembuhan luka menjadi semakin lambat. Dengan menjaga kadar gula darah tetap seimbang, maka proses penyembuhan akan berjalan dengan lancar sehingga risiko untuk terkena infeksi atau amputasi bisa terminimalisir.

Selalu terapkan pola makan yang sehat dengan kadar gizi yang sesuai dengan kondisi diabetes. Jangan lupa juga untuk berolahraga sekitar 30 menit setiap hari. Jika dokter memang meminta Anda untuk minum obat atau suntik insulin secara rutin, pastikan untuk melakukannya demi menjaga kadar gula darah tetap seimbang.

3. Lakukan Pemeriksaan Medis secara Berkala

Penderita diabetes umumnya harus menjalani pemeriksaan medis secara berkala sesuai dengan arahan dari dokter. Pastikan untuk mengikuti arahan dokter tersebut guna menghindari komplikasi penyakit lebih lanjut, termasuk komplikasi dari luka tersebut.

Komplikasi Luka Diabetes jika Tidak Segera Diobati

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, luka diabetes dapat berujung pada komplikasi. Komplikasi tersebut yakni matinya jaringan-jaringan tubuh di sekitar luka akibat infeksi dan kerusakan saraf. Jika sudah begitu, maka dengan terpaksa pasien harus menjalani prosedur amputasi.

Melihat betapa bahayanya dampak dari luka tersebut, maka sudah sepatutnya Anda yang menderita diabetes melakukan langkah-langkah penanganan terhadap kondisi tersebut. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2017. 3 Reasons Why Diabetic Wounds are Slow to Heal. https://www.geisinger.org/health-and-wellness/wellness-articles/2017/11/08/20/05/3-reasons-diabetic-wounds-are-slow-to-heal. (accessed on 16 November 2020)
  2. Anonim. 2019.  Slow Healing of Cuts and Wounds. https://www.diabetes.co.uk/symptoms/slow-healing-of-wounds.html. (accessed on 16 November 2020)
  3. Dening, J. 2018. What’s the Connection Between Diabetes and Wound Healing? https://www.healthline.com/health/diabetes/diabetes-and-wound-healing#what-leads-to-slow-healing. (accessed on 16 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi