Terbit: 4 February 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Luka yang muncul di kaki penderita diabetes adalah kondisi yang umum dialami. Keadaan ini terjadi karena kadar gula darah dalam tubuh penderita sangat tinggi. Tidak terkontrolnya kadar gula darah dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan luka yang sulit untuk disembuhkan.

Penderita Diabetes Sering Luka di Kaki dan Sulit Sembuh, Apa Sebabnya?

Mengenali Berbagai Penyebab Luka Kaki Diabetes

Luka kaki diabetes atau dalam istilah medis lebih dikenal dengan ulkus diabetikum merupakan kondisi yang kerap dialami oleh penderita diabetes (diabetesi). Kondisi ini ditandai dengan terdapatnya luka disertai dengan keluarnya cairan berbau tidak sedap dari area kaki.

Dikarenakan posisinya yang jauh dari jantung, maka aliran darah yang ada di kaki cenderung tidak selancar tubuh bagian atas.

Selain itu, kondisi diabetes yang membuat kadar gula darah berada dalam kondisi tinggi juga membuat peredaran darah di kaki menjadi semakin memburuk. Biasanya, bagian tubuh di bawah lutut lebih rawan terkena luka karena aliran darahnya terganggu.

Baca Juga: Mengenal Masalah Kaki yang Sering Dialami Penderita Diabetes

Bahkan, kadar gula darah yang tinggi juga dapat memicu kerusakan pada saraf yang disebut dengan neuropati. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya sensasi di kaki atau mati rasa. Akibatnya, diabetesi kerap tidak menyadari saat kakinya tergores atau terbentur benda-benda di sekitarnya. 

Luka kaki pada penderita diabetes umumnya terjadi seiring waktu. Selain dipicu oleh kerusakan saraf, kemunculan luka pada kaki juga diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah akibat tingginya kadar glukosa yang memicu pertumbuhan bakteri.

Hal inilah yang memperparah kondisi luka kaki pada penderita diabetes. Padahal, aliran darah yang optimal merupakan kunci untuk mempercepat penyembuhan luka.

Baca Juga: 9 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Timbulnya Diabetes

Faktor Risiko Luka Kaki Diabetes

Selain aliran darah yang tidak mengalir dengan baik, beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko luka kaki diabetes, antara lain: 

  • Gangguan bentuk kaki.
  • Kapalan di kaki.
  • Kulit kering dan pecah-pecah.
  • Alkoholik.
  • Mengalami gangguan penglihatan akibat diabetes.
  • Kelebihan berat badan.
  • Memakai sepatu dengan ukuran yang tidak pas.
  • Merokok
  • Kebersihan kaki yang buruk

Pada dasarnya, setiap penderita diabetes memiliki risiko mengalami luka pada kaki. Namun pada beberapa kondisi, pria berusia lanjut dengan riwayat diabetes berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Oleh karena itu, setiap penderita perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.

Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali. Jika Anda mengalami luka, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindar dari komplikasi diabetes lainnya.

 

  1. Anonim. Diabetic Foot Ulcers. https://www.uofmhealth.org/conditions-treatments/podiatry-foot-care/frequently-asked-questions-diabetic-foot-ulcers. (Diakses pada 30 Januari 2023) 
  2. Anonim. 2021. Diabetic Foot Problems. https://www.webmd.com/diabetes/foot-problems. (Diakses pada 30 Januari 2023) 
  3. Armstong ,David G, dan Lavery Lawrence. 1998. Diabetic Foot Ulcers: Prevention, Diagnosis and Classification. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/1998/0315/p1325.html. (Diakses pada 30 Januari 2023) 
  4. Robinson, Dana dan The Healthline Editorial Team. 2021. Diabetic Ulcers: Causes and Treathment. https://www.healthline.com/health/diabetic-foot-pain-and-ulcers-causes-treatments. (Diakses pada 30 Januari 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi