Terbit: 14 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Heather Corliss dan rekan-rekannya dari San Diego State University, Chicago, Amerika Serikat, wanita dengan preferensi seksual sesama jenis atau lesbian dan biseksual cenderung memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe dua.

Waduh, Wanita Lesbian Lebih Berisiko Terkena Diabetes

Dilansir dari Medical News Today, penelitian yang dilakukan selama 24 tahun ini memang fokus dilakukan pada wanita dengan dua orientasi seksual tersebut. Menurut Prof. Corliss, orientasi seksual sepertinya memang bisa ikut mempengaruhi risiko seseorang untuk terkena diabetes.

Penelitian ini dimulai sejak 1989 silam dengan melibatkan wanita dengan usia 22-44 tahun. Para wanita ini dicek kondisi kesehatannya setiap dua tahun sekali.

Hasilnya adalah, saat para wanita lesbian dan biseksual memasuki usia 24 tahun, risiko untuk terkena diabetes tipe dua meningkat hingga 27 persen jika dibandingkan dengan wanita dengan orientasi seks heteroseksual.

Saat pemeriksaan dilakukan pada 2013 silam, setidakan 6.399 wanita yang dilibatkan dalam penelitian ini didiagnosis terkena diabetes tipe dua. Namun, risiko untuk terkena penyakit ini bagi mereka dengan orientasi seks lesbian atau biseksual cenderung 22 persen lebih besar.

Dalam penelitian yang kemudian dipublikasikan dalam jurnal berjudul Diabetes Care ini, Prof. Corliss menyebutkan bahwa temuan ini mungkin hasilnya tidak begitu meyakinkan mengingat ada kemungkinan mereka dengan orientasi seksual lesbian atau biseksual ini memang sudah memiliki gaya hidup hidup yang buruk atau memiliki risiko lebih besar terkena diabetes karena mengalami obesitas, merokok, kerap meminum alkohol, atau terkena stres.

Hanya saja, bagi mereka dengan orientasi yang dianggap tidak normal seperti menyukai sesama jenis atau biseksual memang kerap mengalami tekanan psikologis, diskriminasi, atau bahkan perundungan sehingga bisa mengalami stres parah, sesuatu yang bisa memicu datangnya diabetes.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi