Terbit: 27 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Meski lebih umum digunakan sebagai topping pada pizza dan mi ayam, jamur ternyata menyimpan manfaat untuk penderita diabetes (diabetesi). Apa saja khasiat yang bisa didapatkan jika sering mengonsumsinya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.

6 Manfaat Makan Jamur untuk Penderita Diabetes

Beragam Manfaat Konsumsi Jamur untuk Penderita Diabetes

Berikut ini adalah berbagai manfaat makan jamur untuk diabetesi yang penting untuk diketahui, di antaranya:

1. Membantu Menurunkan Berat Badan

Penderita diabetes rentan mengalami obesitas. Sementara itu, obesitas dan penyakit diabetes sangat berkorelasi. Jika Anda mengalaminya hal itu juga akan meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes. 

Oleh karena itu, untuk membantu menurunkan atau menjaga berat badan tetap stabil, Anda bisa mencoba konsumsi jamur. 

Jamur termasuk makanan yang tinggi protein dan rendah lemak sehingga mampu mencegah makan berlebihan. Selain itu, jamur juga mengandung 90% air sehingga makanan satu ini bagus untuk mengontrol kalori, menurunkan berat badan, dan mengontrol diabetes.

Baca JugaBolehkah Penderita Diabetes Konsumsi Gula Aren? 

2. Mengontrol Kadar Gula Darah

Jamur memiliki indeks glikemik yang rendah dan dapat menurunkan risiko penyakit yang menyertai penderita diabetes. Sebab, kadar gula darah yang tidak teratur bisa menjadi masalah bagi diabetesi. 

Selain memiliki kadar indeks glikemik yang rendah, jamur juga memiliki lebih sedikit kandungan karbohidrat sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah. Namun, makanan ini bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama. 

3. Mencegah Resistensi Insulin

Menambahkan jamur ke dalam meal plan dapat membantu mengurangi risiko diabetes pada orang sehat. Sementara pada pasien diabetes, jamur dapat membantu penyerapan glukosa darah menjadi lebih baik sehingga membantu mencegah resistensi insulin.

4. Membantu Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Penderita diabetes memiliki risiko yang lebih besar terkena penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung. Untuk itu, mengonsumsi jamur dapat membantu mencegah risiko penyakit ini karena termasuk makanan yang rendah kalori dan karbohidrat.

Kandungan lemak baik atau high density lipoprotein (HDL) di dalamnya bisa mencegah penumpukan lemak dalam tubuh sehingga mampu meningkatkan kesehatan jantung. 

Di samping itu, jamur dapat dijadikan sebagai bahan alternatif yang lebih sehat untuk mengganti garam karena mengandung ribonukleotida glutamat yang dapat meningkatan rasa makanan. Senyawa tersebut memberikan rasa gurih tanpa memengaruhi tekanan darah atau meningkatkan risiko penyakit jantung.

5. Mengontrol Kolesterol

Jamur mengandung vitamin B yang berperan dalam membantu mengontrol kolesterol sehingga bisa meningkatkan kesehatan pengidap diabetes. Selain itu, jamur juga dapat menambah rasa pada masakan tanpa tambahan kalori dan karbohidrat. 

Baca Juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Wortel?

6. Memperkuat Kesehatan Tulang

Jamur mengandung vitamin D yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan memperkuat fungsi tulang dan otot. Selain itu, vitamin D juga dapat membantu tubuh dalam menjaga kepadatan tulang sekaligus menurunkan risiko patah tulang, osteoporosis, dan osteoarthritis. 

Kandungan vitamin D yang terdapat pada jamur juga berperan dalam menurunkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, dan penyakit kardiovaskular. 

Nah, itulah berbagai manfaat jamur bagi penderita diabetes yang bisa Anda dapatkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Cohut, Maria. 2018. How eating mushrooms may improve blood sugar control. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322816. (Diakses pada 26 Januari 2023)
  2. Gaur, Sarah. 2022. Is Mushroom Good for Diabetes?. https://www.healthifyme.com/blog/mushrooms-for-diabetes/. (Diakses pada 26 Januari 2023)
  3. Sengar, Chanchai. 2022. 5 Reasons Why Mushrooms Are Good For Diabetics. https://www.onlymyhealth.com/mushroom-benefits-for-diabetes-1660211134. (Diakses pada 26 Januari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi