Terbit: 13 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Belimbing wuluh adalah buah yang dikenal karena rasa asamnya dan sering dijadikan sebagai bumbu masakan untuk meningkatkan cita rasa. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan buah dan daunnya untuk pengobatan diabetes. Efektifkah cara tersebut? Simak penjelasan di bawah ini.

Daun dan Buah Belimbing Wuluh untuk Mengobati Diabetes, Ampuhkah?

Buah dan Daun Belimbing Wuluh Jadi Obat Alami Diabetes?

Belimbing wuluh atau disebut belimbing sayur adalah buah berbentuk lonjong dengan rasa yang asam. Buah berwarna hijau mengkilat ini mengandung berbagai banyak zat seperti tanin, saponin, asam format, asam oksalat, glukosida sulfur, peroksida, flavonoid, terpenoid, dan vitamin C.

Belimbing wuluh biasa dijadikan bumbu masakan, terutama untuk hidangan yang berkuah. Tidak hanya untuk masakan, buah ini juga dipercaya dapat mengendalikan gula darah penderita diabetes.

Kandungan flavonoid (sekitar 35%) dan serat makanan yang kaya dalam buah ini berfungsi untuk mencegah lonjakan kadar glukosa darah yang tiba-tiba setelah makan, hal inilah yang membuat gejala diabetes tetap terkendali.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada hewan, flavonoid diketahui dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menghambat penyerapan glukosa di usus dan merangsang sekresi insulin oleh sel beta pankreas melalui pengaturan metabolisme kalsium.

Salah satu penyebab utama dari diabetes adalah resistensi insulin yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi insulin dengan cukup untuk memetabolisme gula darah.

Saat kinerja pankreas yang membaik, hal tersebut dapat membuat kadar gula darah penderita diabetes tetap normal.

Baca Juga: 6 Manfaat Belimbing Wuluh untuk Kesehatan Tubuh

Selain buahnya, daun belimbing wuluh juga telah dipercaya dapat digunakan untuk pengobatan herbal dalam mengatasi diabetes.

Kandungan di dalam daun yang paling berperan penting sebagai antioksidan dan antidiabetes adalah flavonoid, merupakan senyawa fenol yang memiliki beberapa aktivitas farmakologikal.

Ekstrak etanolik daun belimbing wuluh diklaim memiliki efek hipoglikemik (menurunkan gula darah) dan hipolipidemik (penurunan lipoprotein plasma) pada tikus percobaan dengan diabetes tipe-1.

Sementara itu, studi lainnya mengungkapkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antidiabetes yang sama dengan glibenclamide, obat untuk mengendalikan kadar gula darah.

Baca Juga: Sering Buang Air Kecil, Benarkah Tanda Diabetes?

Efek Samping Belimbing Wuluh

Buah dan daun belimbing wuluh bagus untuk diabetes jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Namun, jika buah ini dikonsumsi dalam jumlah banyak atau terlalu sering, bahan asamnya dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Jadi, sebaiknya konsumsi dalam porsi yang wajar.

Perlu diketahui juga, kandungan asam oksalat dalam buah belimbing jika dikonsumsi terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping seperti nefropati diabetik, keracunan, hingga gagal ginjal.

 

  1. Anonim. 2021. Bilimbi: Incredible Health Benefits Of This Nutritious Fruit. https://www.netmeds.com/health-library/post/bilimbi-incredible-health-benefits-of-this-nutritious-fruit. (Diakses pada 22 Januari 2023)
  2. Anonim. 2017. Health Benefits Of Bilimbi. https://foodwrite.co.uk/health-benefits-bilimbi/. (Diakses pada 22 Januari 2023)
  3. Kurniawaty, Evi dan Lestari, Eka E. 2016. Uji Efektivitas Daun Belimbing Wuluh (Wverrhoa Bilimbi l.) Sebagai Pengobatan Diabetes Melitus. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1074. (Diakses pada 22 Januari 2023)
  4. Meghana, Pechetti. 2022. Bilimbi Fruit: Meaning, Benefits and side effects. https://www.mapsofindia.com/my-india/food/bilimbi-fruit-meaning-benefits-and-side-effects. (Diakses pada 22 Januari 2023)
  5. Sovia, Evi dan Welly R. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Daun Belimbing Wuluh. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=964202&val=14831&title=AKTIVITAS%20ANTIDIABETES%20EKSTRAK%20DAUN%20BELIMBING%20WULUH%20Averrhoa%20bilimbi%20L (Diakses pada 22 Januari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi