Tubuh membutuhkan lemak untuk menyerap vitamin, mendukung pertumbuhan sel, dan menyimpan energi. Namun, terlalu banyak mengonsumsi jenis lemak yang salah dapat berdampak pada kesehatan, terutama bagi penderita diabetes (diabetesi). Apa saja efeknya bagi tubuh? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Mengenal Jenis Lemak dan Efeknya bagi Diabetesi
Sebelum membahas mengenai efek lemak pada diabetes, sebaiknya Anda mengenali jenis lemak yang ada. Lemak sendiri dibagi menjadi empat jenis: lemak jenuh, lemak trans, lemak tak jenuh tunggal, dan lemak tak jenuh ganda.
Berikut penjelasan mengenai berbagai jenis lemak dan pengaruhnya pada kesehatan:
1. Lemak Tak Jenuh Tunggal
Monounsaturated fat atau lemak tak jenuh tunggal merupakan lemak yang dianggap baik karena memberikan efek perlindungan yang baik terhadap kesehatan jantung. Selain itu, jenis lemak ini juga telah terbukti dapat menurunkan kolesterol low-density lipoprotein (LDL).
Contoh makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal yaitu alpukat, kacang-kacangan (kacang tanah, almond, dan mete), dan minyak zaitun.
Baca Juga: Sering Kali Diabaikan, Ini Kesalahan Penderita Diabetes saat Sarapan
2. Lemak Tak Jenuh Ganda
Polyunsaturated fat atau lemak tak jenuh ganda merupakan jenis lemak penting lainnya yang dibutuhkan tubuh. Sama seperti lemak tak jenuh tunggal, jenis lemak ini juga dapat menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Contoh lemak tak jenuh yaitu omega-2 dan omega-6. Makanan yang mengandung sumber omega-3 antara lain ikan berminyak (tuna, salmon, sarden), minyak canola, chia seed, kenari, dan flaxseed.
3. Lemak Jenuh
Jenis lemak satu ini bisa menyebabkan kolesterol meningkat dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Lemak jenuh merupakan salah satu jenis lemak yang perlu dibatasi dalam makanan.
Jenis lemak ini dapat ditemukan pada produk hewani. Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak jenuh yaitu mentega, saus krim, kulit, lemak babi, produk susu tinggi lemak (es krim, susu murni, keju).
4. Lemak Trans
Trans fat (lemak trans) dihasilkan dari minyak cair yang dibuat menjadi lemak padat. Sama seperti lemak jenuh, jenis lemak ini juga dapat merusak kadar kolesterol darah dan lebih berbahaya daripada lemak jenuh.
Contoh lemak trans dapat ditemukan pada makanan olahan seperti makanan ringan (kerupuk dan keripik) dan makanan yang dipanggang (cookies, muffin, dan kue) dengan minyak terhidrogenasi, margarin, dan makanan cepat saji seperti kentang goreng.
Bagi penderita diabetes, makanan berlemak memang tidak memiliki efek secara langsung terhadap kadar gula darah seperti makanan tinggi gula. Namun, mengonsumsi makanan tinggi lemak secara berlebihan dan tidak tepat seperti lemak jenuh atau lemak trans dapat menyebabkan tubuh mengalami resistensi insulin.
Baca Juga: Beragam Mitos Penyakit Diabetes yang Sering Dipercaya
Perlu diketahui, resistensi insulin merupakan kondisi ketika sel-sel tubuh tidak bisa menggunakan gula darah dengan baik karena mengalami gangguan saat merespons insulin.
Selain itu, konsumsi makanan berlemak secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, memperlambat pencernaan, dan menyebabkan obesitas. Kondisi tersebut bisa meningkatkan seseorang terkena risiko penyakit diabetes tipe 2.
Oleh karena itu, memperhatikan porsi lemak dan jenis lemak yang tepat pada makanan menjadi kunci utama dalam mencegah resistensi insulin, mengurangi risiko diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan lainnya.
- Anonim. Fats. https://diabetes.org/healthy-living/recipes-nutrition/eating-well/fats. Diakses pada 27 Januari 2023)
- Cornejo, Corinna.2022. How Much Fat Can People with Diabetes Have Each Day?. https://www.healthline.com/health/diabetes/how-much-fat-can-a-diabetic-have-a-day. (Diakses pada 27 Januari 2023)
- Imamura, Fumiaki. 2016. Effects of Saturated Fat, Polyunsaturated Fat, Monounsaturated Fat, and Carbohydrate on Glucose-Insulin Homeostasis: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomised Controlled Feeding Trials. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4951141/. (Diakses pada 27 Januari 2023)
- Parrish, Ashley. 2015. Fat impact on diabetes. https://www.canr.msu.edu/news/fat_impact_on_diabetes. (Diakses pada 27 Januari 2023)