Terapi oksigen adalah perawatan yang mengacu pada pemberian oksigen tambahan sebagai bagian dari perawatan suatu penyakit. Pada orang sehat, oksigen diserap dari udara dalam jumlah yang cukup, tetapi penyakit dan kondisi tertentu dapat menghalangi beberapa orang untuk menyerap oksigen dalam jumlah yang cukup.
Apa Itu Terapi Oksigen?
Terapi oksigen adalah teknik perawatan yang memberi Anda oksigen ekstra untuk dihirup. Beberapa orang hanya membutuhkannya untuk waktu yang singkat, sementara ada juga yang membutuhkan terapi ini dalam jangka panjang.
Terdapat berbagai cara yang dapat memberi Anda oksigen tambahan, ada yang menggunakan tangki oksigen cair/gas atau konsentrator oksigen, alat yang berguna untuk menyaring udara di sekitar, mengompresnya ke kepadatan yang diperlukan, kemudian mengirimkan oksigen kadar medis yang dimurnikan ke dalam sistem pengiriman dosis-pulsa atau sistem aliran berkelanjutan ke pasien.
Siapa yang Membutuhkan Terapi Oksigen?
Terapi ini umum diresepkan untuk seseorang yang tidak mampu mendapatkan cukup oksigen sendiri. Anda mungkin memerlukan terapi jika memiliki kondisi yang menyebabkan kadar oksigen dalam darah rendah, seperti:
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Radang paru-paru.
- Serangan asma yang parah.
- Displasia bronkopulmonalis, salah satu bentuk penyakit paru-paru kronis yang menyerang bayi baru lahir.
- Gagal jantung stadium akhir.
- Fibrosis kistik.
- Sleep apnea.
- Penyakit paru-paru.
- Trauma pada sistem pernapasan.
- Radang paru-paru.
- COVID-19.
Kadar oksigen darah arteri normal adalah antara 75 sampai 100 mmHg, sedangkan jika tingkat oksigen 60 mmHg atau lebih rendah, hal itu menunjukkan kebutuhan oksigen tambahan. Terlalu banyak oksigen juga bisa berbahaya dan bisa merusak sel-sel di paru-paru. Tingkat oksigen Anda seharusnya tidak melebihi 110 mmHg.
Beberapa orang membutuhkan terapi ini setiap saat, sementara yang lain hanya membutuhkannya sesekali atau dalam situasi tertentu.
Gejala Tubuh saat Kadar Oksigen Darah Rendah
Hal penting yang juga harus diperhatikan adalah mengenali tanda dan gejala saat tubuh kekurangan oksigen. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, Anda akan mengalami sejumlah gejala, termasuk:
- Pernapasan cepat.
- Sesak napas.
- Detak jantung cepat.
- Batuk atau mengi.
- Berkeringat.
- Kebingungan.
- Perubahan warna kulit.
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala seperti di atas, segera cari pertolongan medis.
Risiko Terapi Oksigen
Terapi ini umumnya aman, tetapi dapat menyebabkan efek samping seperti hidung kering/berdarah, kelelahan, dan sakit kepala di pagi hari.
Penting untuk diketahui, jika Anda melakukan terapi ini di rumah, jangan merokok atau menyalakan sesuatu yang mudah terbakar saat menggunakan alat ini. Jika Anda menggunakan tangki oksigen, pastikan tangki aman dan tetap tegak. Jika jatuh dan bagian atasnya rusak tangki bisa bergerak tidak terkendali.
Jenis Terapi Oksigen
Terdapat beberapa jenis terapi yang bisa Anda gunakan, di antaranya:
-
Gas Oksigen
Gas oksigen dapat disimpan dalam tangki portable yang disebut sistem gas terkompresi. Konsentrator stasioner yang lebih besar digunakan di dalam rumah, sedangkan tangki oksigen yang lebih kecil dapat digunakan di luar rumah.
Tangki yang lebih kecil dapat digunakan bersama dengan perangkat penghemat oksigen sehingga suplai oksigen dapat bertahan lebih lama. Oksigen dikirim dalam bentuk denyut, tidak terus-menerus.
-
Oksigen Cair
Jenis terapi ini berguna bagi orang-orang yang sangat aktif, tetapi akan menguap jika tidak digunakan pada waktu yang tepat. Oksigen cair lebih pekat, sehingga lebih banyak oksigen dapat masuk ke dalam tangki yang lebih kecil.
-
Konsentrator Oksigen
Konsentrator oksigen kurang portabel dibandingkan opsi sebelumnya. Ini adalah alat yang mengambil oksigen dari ruangan dan menghilangkan gas alami. Keunggulan dibanding jenis sebelumnya, alat ini lebih murah dan tidak perlu dilakukan pengisian. Oksigen murni didistribusikan melalui hidung, masker wajah, atau tabung yang dimasukkan langsung ke tenggorokan.
-
Terapi Oksigen Hiperbarik
Seseorang akan menghirup oksigen murni di ruangan atau bilik bertekanan. Di ruang hiperbarik, tekanan udara dinaikkan menjadi tiga atau empat kali tingkat tekanan udara normal. Hal ini meningkatkan jumlah oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh.
Jenis terapi ini sering digunakan untuk mengobati luka, infeksi serius, atau gelembung udara di pembuluh darah.
Manfaat Terapi Oksigen
Terapi ini sangat bermanfaat bagi seseorang yang sering mengalami kadar oksigen rendah, apa pun alasannya. Jika diperlukan, penggunaannya secara teratur dapat membuat orang menjadi lebih aktif dan mengurangi sesak napas. Terapi ini juga dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup dan dalam banyak kasus memperpanjang usia harapan hidup.
Terapi ini juga dapat mengurangi gejala seperti:
- Sakit kepala.
- Sifat lekas marah.
- Kelelahan.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki.
Manfaat terapi oksigen lainnya adalah dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dan umur penderita PPOK. Banyak dari penderita mungkin perlu menerima terapi setidaknya selama 15 jam setiap hari.
Pedoman Penggunaan
Dokter akan menulis resep untuk memulai terapi ini, memberi tahu cara menggunakannya, dan seberapa sering pemakaiannya. Hal ini terkait laju aliran atau berapa banyak oksigen yang Anda perlukan dalam satu menit. Ikuti semua petunjuk yang diberikan oleh dokter.
Beberapa orang hanya membutuhkan oksigen saat melakukan aktivitas tertentu, seperti berolahraga atau tidur. Sementara ada yang membutuhkan oksigen secara konstan.
Jangan menggunakan obat-obatan atau alkohol saat menjalani terapi karena dapat memperlambat pernapasan. Beri tahu dokter mengenai obat resep yang sedang dikonsumsi sebelum melakukan terapi ini.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah meskipun oksigen bukanlah gas yang mudah terbakar, oksigen juga diperlukan untuk pembakaran. Kebakaran di area dengan oksigen berlebih cenderung menyala lebih cepat. Berhati-hatilah dengan tangki oksigen di sekitar api terbuka, pemanas, dan pastikan untuk menyimpan tangki oksigen dengan aman.
- Anonim. Oxygen Therapy. https://medlineplus.gov/oxygentherapy.html. (Diakses pada 11 Januari 2021).
- Stubblefield, Heaven. 2017. Oxygen Therapy. https://www.healthline.com/health/oxygen-therapy#benefits. (Diakses pada 11 Januari 2021).