Terbit: 5 May 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Stem cell adalah sel yang secara medis digunakan untuk berbagai pengobatan. Penggunaan sel ini bahkan disebut-sebut sudah mengobati banyak penyakit, seperti kelumpuhan, kebutaan, masalah tulang, dan perawatan luka bakar atau luka karena diabetes. Ketahui informasi selengkapnya di bawah ini!

Stem Cell: Jenis, Manfaat, Terapi, Transplantasi, dll

Apa Itu Stem Cell?

Stem cell adalah sel manusia khusus yang dapat berkembang menjadi banyak jenis sel berbeda.

Saat membelah, setiap sel baru berpotensi tetap menjadi stem cell atau menjadi jenis sel lain dengan fungsi yang lebih khusus, seperti sel otot, sel darah merah, atau sel otak. Dalam beberapa kasus, sel ini juga dapat memperbaiki jaringan yang rusak karena penyakit.

Semua manusia pada dasarnya dimulai sebagai hanya satu sel. Sel ini disebut zigot atau sel telur yang dibuahi. Zigot terbagi menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Ini pada akhirnya membuat sel-sel mulai berdiferensiasi, mengambil fungsi tertentu di bagian tubuh.

Jenis Stem Cell

Berdasarkan penelitian yang telah menemukan sumbernya, berikut beberapa jenis yang dapat digunakan untuk tujuan berbeda:

1. Stem Cell Embrionik

Dikenal juga sebagai stem cell pluripoten.

Sel jenis ini berasal dari embrio manusia yang berumur tiga hingga lima hari. Sel-sel ini dipanen selama proses yang disebut fertilisasi in vitro. Proses ini melibatkan penyuburan embrio di laboratorium alih-alih di dalam tubuh wanita.

Sel-sel ini dapat menghasilkan hampir semua jenis sel lain dalam tubuh.

2. Stem Cell Dewasa

Jenis ini memiliki nama yang keliru karena ditemukan pada bayi dan anak-anak. Sel-sel ini berasal dari organ dan jaringan yang berkembang di dalam tubuh. Sel-sel digunakan oleh tubuh untuk memperbaiki dan mengganti jaringan yang rusak di tempat sel ditemukan.

Contohnya, stem cell hematopoietik adalah jenis stem cell dewasa yang ditemukan di sumsum tulang. Sel ini membuat sel darah merah baru, sel darah putih, dan jenis sel darah lainnya.

3. Induced Pluripotent Stem Cell (iPSC)

Jenis sel baru ini dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel khusus dalam tubuh.

Ini artinya sel-sel berpotensi menghasilkan sel-sel baru untuk organ atau jaringan apa pun. Para ilmuwan secara genetik memprogram ulang stem cell dewasa, sehingga sel-sel berperilaku seperti stem cell embrionik untuk membuat iPSC.

Para ilmuwan berharap sel-sel ini dapat dibuat dari kulit individu itu sendiri untuk mengobati penyakit. Cara ini akan membantu mencegah sistem kekebalan menolak transplantasi organ.

4. Stem Cell Darah Tali Pusat dan Cairan Ketuban

Jenis ini didapatkan dari tali pusat setelah melahirkan. Sel-sel ini dapat dibekukan di bank sel untuk digunakan di masa depan. Sel-sel ini telah berhasil digunakan untuk merawat anak-anak yang menderita kanker darah, seperti leukemia dan kelainan darah genetik tertentu.

Selain itu, telah ditemukan juga dalam cairan ketuban. Ini adalah cairan yang melindungi bayi dalam rahim. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membantu memahami potensi penggunaan stem cell cairan ketuban.

Dari Mana Stem Cell Berasal?

Menurut para ilmuwan, stem cell adalah sel induk yang dapat diperoleh dengan berbagai cara. Misalnya, stem cell embrionik berasal dari embrio yang baru berumur beberapa hari.

Para ilmuwan juga dapat mengekstraksi stem cell dewasa dari berbagai jenis jaringan, di antaranya otak, sumsum tulang, otot rangka, pembuluh darah, kulit, hati, usus, gigi, dan lainnya.

Begitu pun cairan ketuban yang mengandung stem cell. Tidak sedikit wanita memilih tes amniosentesis untuk memeriksa kecacatan bawaan sebelum kelahiran. Jika dokter menyimpan cairan, ibu dan anak bisa menggunakannya di masa depan untuk mengobati kondisi lain baik selama kehamilan atau setelah kelahiran.

iPSC adalah sel yang bisa diprogram ulang oleh ilmuwan untuk pengobatan regeneratif. Setelah dikumpulkan, para ilmuwan biasanya menyimpan sel ini dalam nitrogen cair untuk digunakan di masa depan.

Manfaat Stem Cell

Para peneliti dan dokter mengharapkan bahwa penelitian dapat membantu berbagai kondisi, di antaranya:

1. Meningkatkan Pemahaman Bagaimana Terjadinya Penyakit

Dengan melihat stem cell matang menjadi sel dalam tulang, otot jantung, saraf, dan organ serta jaringan lainnya, para peneliti dan dokter dapat lebih memahami bagaimana penyakit dan kondisi berkembang.

2. Menghasilkan Sel Sehat untuk Menggantikan Sel yang Sakit

Stem cell adalah sel dapat diarahkan menjadi sel khusus untuk regenerasi dan memperbaiki jaringan yang sakit atau rusak pada manusia.

Orang yang menjalani terapi ini mungkin mendapat manfaatnya, termasuk mereka yang mengalami cedera tulang belakang, penyakit Parkinson, diabetes tipe 1, penyakit Alzheimer, sklerosis lateral amiotrofik, penyakit jantung, osteoarthritis, stroke, luka bakar, dan kanker.

Mungkin juga berpotensi tumbuh menjadi jaringan baru untuk digunakan dalam transplantasi dan pengobatan regeneratif.

3. Uji Obat Baru untuk Keamanan dan Efektivitas

Sebelum menggunakan obat yang diteliti pada manusia, para peneliti dapat menggunakan beberapa jenis untuk menguji kualitas obat dan keamanannya. Jenis tes ini kemungkinan besar berdampak pada pengembangan obat terlebih dahulu untuk pengujian toksisitas jantung.

Terapi Stem Cell

Terapi stem cell adalah pengobatan yang menggunakan sel untuk mengatasi berbagai gangguan, dari yang ringan sampai mengancam nyawa. Sel-sel ini dapat diperoleh dari banyak sumber yang berbeda dan digunakan untuk mengobati lebih dari 80 kelainan, termasuk kelainan neuromuskuler dan degeneratif.

Gangguan hematopoietik (misalnya leukemia, anemia aplastik, talasemia, anemia sel sabit, sindrom mielodisplasia, dan lainnya) dengan memengaruhi sumsum tulang dan menampilkan dengan berbagai komplikasi sistemik.

Terapi dari donor (baik dari darah tali pusat atau sumsum tulang) diketahui memperbaharui sumsum tulang yang rusak dan secara permanen mengatasi gangguan tersebut.

Gangguan degeneratif timbul dari degenerasi atau keausan tulang, tulang rawan, otot, lemak atau jaringan, sel atau organ lainnya. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai penyebab, tetapi proses ini dikenal sebagai penuaan yang merupakan penyebab terbesar.

Gangguan memiliki serangan yang lambat dan berbahaya, tetapi sekali terkena bisa berlangsung lama, menyakitkan, dan seumur hidup. Gangguan ini dapat menyerang organ tubuh mana pun. Gangguan degeneratif yang paling umum adalah diabetes, stroke, osteoartritis, gagal jantung kongestif, gagal ginjal kronis, infark miokard, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan lainnya.

Transplantasi Stem Cell

Tujuannya adalah untuk menanamkan sel yang sehat setelah sumsum yang tidak sehat telah dikeluarkan. Setelah transplantasi, perawatan khusus dan tindakan pencegahan diperlukan saat sistem kekebalan tubuh pulih.

Penyakit yang dapat diobati dengan transplantasi stem cell, di antaranya:

  • Leukemia
  • Lymphoma
  • Sindrom kegagalan sumsum tulang
  • Hemoglobinopathies
  • Gangguan leukosit

Jenis Transplantasi Stem Cell

Transplantasi dapat dikumpulkan dari darah, sumsum tulang, atau dari darah tali pusat. Berikut ini adalah beberapa pilihan dan cara transplantasi stem cell:

1. Transplantasi Autologous

  • Sel yang sehat dikumpulkan dari darah atau sumsum pasien itu sendiri.
  • Setelah perawatan, sel-sel yang disimpan diinfuskan ke dalam darah pasien.
  • Sel-sel yang sehat kemudian menuju sumsum tulang dan mulai memproduksi sel-sel baru yang sehat.

2. Transplantasi Allogeneic

  • Sel yang sehat dikumpulkan dari donor yang terkait atau tidak terkait.
  • Sel-sel donor yang baru dan sehat dapat membantu memulihkan sel-sel pembentuk darah dari sumsum tulang pasien.

Diperlukan yang cocok secara genetis. Donor bisa saudara laki-laki, saudara perempuan, atau dari orang tua. Saudara kandung memiliki peluang 1 banding 4 untuk menjadi pasangan. Tingkat kecocokan donor dan pasien dilakukan dengan tes darah.

3. Transplantasi Cord Blood

  • Dikumpulkan dari tali pusat atau plasenta dari bayi yang baru lahir.
  • Sel-sel dapat disimpan (dibekukan) untuk digunakan di masa depan.

Plasenta bisa dari saudara kandung atau donor yang tidak terkait.

4. Transplantasi Haploidentical

Sel yang sehat dikumpulkan dari orang tua atau donor yang terkait atau tidak terkait. Cara ini memberikan kecocokan genetik yang setidaknya sebagian identik dengan penerima donor.

5. Transplantasi Peripheral

Dikumpulkan dari darah peripheral dengan apheresis.

Apheresis adalah suatu proses di mana darah dikeluarkan dari pasien melalui kateter IV, selanjutnya dipilih oleh mesin dan sisa darah dikembalikan ke pasien.

Prosedur ini membutuhkan waktu tiga sampai jam per hari untuk total dua sampai lima hari. Jenis transplantasi ini paling sering digunakan dalam pengaturan autologous di mana pasien menerima dari dirinya sendiri.

6. Transplantasi Syngeneic

Didapatkan dari saudara kembar identik. Alasannya yaitu kembar identik memiliki tipe genetik yang identik dan merupakan pasangan yang sempurna.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. What is Stem Cell Therapy?. http://www.reelabs.com/stem-cell-therapy/what-is-stem-cell-therapy.html. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. What Are Stem Cells?. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=what-are-stem-cells-160-38. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  3. Mayo Clinic Staff. 2019. Stem cells: What they are and what they do. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bone-marrow-transplant/in-depth/stem-cells/art-20048117. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  4. Cafasso, Jacquelyn. 2019. Stem Cell Research. https://www.healthline.com/health/stem-cell-research. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  5. Railton, David. 2019. What are stem cells and why are they important?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/200904. (Diakses pada 5 Mei 2020)
  6. Anonim. Tanpa Tahun. Types of Stem Cell Transplantation. http://med.stanford.edu/ptrm/patient-care/stem-cell-transplantation-program/types-of-stem-cell-transplantation-performed.html. (Diakses pada 5 Mei 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi