Terbit: 15 February 2022 | Diperbarui: 15 March 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Obat warung untuk COVID ternyata bisa digunakan untuk membantu meredakan gejala, bahkan untuk varian baru seperti Omicron. Apa saja obat warung ini? Yuk, cari tahu dalam penjelasan di bawah ini!

5 Obat Warung untuk Meringankan Gejala COVID-19 selama Isoman

Obat Warung untuk Covid-19

Selain obat-obatan yang direkomendasikan oleh Kemenkes, ada obat-obatan lainnya untuk mengatasi gejala infeksi virus corona. Obat ini bisa Anda dapatkan secara bebas baik di warung maupun apotek.

Obat warung adalah istilah yang merujuk pada obat bebas dan bebas terbatas yang dapat diperoleh tanpa resep dari dokter.

Berikut ini beberapa obat warung untuk COVID:

1. Obat demam

Dalam meredakan demam karena COVID-19 dan kondisi umum lainnya, asetaminofen dapat direkomendasikan. Efek antipiretik dan keamanannya pada dosis yang direkomendasikan menjadikan acetaminophen salah satu obat bebas yang paling banyak digunakan selama pandemi COVID-19.

Namun, peningkatan penggunaan asetaminofen untuk meredakan demam terkait COVID-19 menimbulkan kekhawatiran karena pasien dapat mengambil dosis tinggi, yang dapat menyebabkan cedera hati akut atau gagal hati akut karena overdosis.

Dosis oral terapeutik standar asetaminofen adalah 0,5-1 gram setiap 4-6 jam hingga maksimum 4 gram per hari, tetapi yang lebih penting, memiliki toksisitas yang bergantung pada dosis.

2. Obat batuk

Obat batuk ada dua tipe: antitusif (pereda batuk) dan ekspektoran (pengencer dahak). Varian omicron sering menimbulkan gejala batuk kering sehingga membutuhkan tipe obat batuk antitusif.

Dekstrometorfan telah banyak digunakan untuk pengobatan batuk kering, yang merupakan gejala COVID-19. Sebagai salah satu obat warung untuk Omicron, dekstrometorfan adalah obat antitusif derivat opioid dan analgesik yang sering kali digunakan oleh produsen obat batuk sirup. 

Dalam konteks COVID-19, telah dilaporkan bahwa dekstrometorfan memiliki aktivitas pro-virus karena merangsang pertumbuhan virus dalam sel epitel monyet yang terinfeksi.

Proses mengatasi stres oleh sel tampaknya dimulai oleh dekstrometorfan, dan mekanisme ini juga digunakan oleh SARS-CoV-2 untuk replikasinya. Dengan begitu, penggunaannya harus hati-hati dan dipelajari lebih lanjut dalam konteks pengobatan COVID-19.

3. Obat hidung tersumbat

Meskipun hidung tersumbat adalah gejala yang tidak terlalu sering terjadi selama mengalami infeksi COVID-19, tetapi ini adalah gejala yang tidak boleh diabaikan.

Ada beberapa obat warung untuk COVID dengan gejala hidung tersumbat, seperti antihistamin, fenilefrin, dan pseudoefedrin yang dikombinasikan dengan antihistamin: pseudoefedrin dan loratadin, atau deksbromfeniramin dan pseudoefedrin.

Dalam sebuah penelitian dilaporkan bahwa pseudoefedrin memiliki efek perlindungan pada tikus yang terinfeksi virus influenza A karena dapat mengurangi badai sitokin dan memperbaiki kerusakan patologis paru. Namun, studi klinis masih diperlukan untuk mendukung penggunaannya untuk manusia.

Baca Juga: Molnupiravir (Obat COVID-19): Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

4. Vitamin

Vitamin adalah obat bebas yang dapat membantu mengatasi gejala COVID-19. Berikut ini beberapa vitamin yang dapat direkomendasikan untuk pasien COVID-19:

  • Vitamin D

Banyak penelitian vitamin D terkait dengan COVID-19 karena efeknya pada sistem kekebalan tubuh.

Penelitian telah menunjukkan bahwa Vitamin D dapat mempercepat penyembuhan dan menghentikan peradangan pada sistem pernapasan yang merupakan gejala COVID-19.  Vitamin D umumnya aman dan mungkin dapat membantu melindungi orang dari virus.

  • Vitamin C

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa vitamin C dikombinasikan dengan jus ginseng merah meningkatkan respons imun sel T dan merangsang sel NK.

Dalam sebuah tinjauan sistematis bahwa pasien COVID-19 yang diberikan dosis tinggi vitamin C dapat meningkatkan biomarker seperti feritin dan D-dimer, dan menyebabkan kecenderungan penurunan kebutuhan oksigen setelah infus vitamin C.

Dengan demikian, vitamin C telah dianjurkan sebagai profilaksis dan perawatan medis tambahan untuk COVID-19.

  • Vitamin B

Vitamin B berperan penting dalam fungsi sel, metabolisme energi, dan fungsi kekebalan tubuh yang tepat.

Vitamin ini membantu dalam aktivasi yang tepat dari kedua respon imun bawaan dan adaptif, mengurangi tingkat sitokin pro-inflamasi, meningkatkan fungsi pernapasan, mempertahankan integritas endotel, mencegah hiperkoagulabilitas, dan mengurangi waktu rawat inap di rumah sakit.

Oleh karena itu, vitamin B harus dinilai pada pasien COVID-19 dan vitamin B dapat digunakan sebagai tambahan non-farmasi untuk perawatan saat ini.

Baca Juga: Paxlovid, Obat yang Diklaim Efektif Melawan COVID-19

5. Obat diare

Diare adalah salah satu gejala yang terjadi pada pasien COVID-19 Omicron, untuk itu  penanganannya penting. Obat warung untuk Omicron dapat mengatasi gejala ini.

Diare diduga terkait dengan penggunaan obat antibakteri atau antivirus dalam jumlah besar dan harus dianggap sebagai reaksi yang merugikan, dan akibatnya pilihan pertama dalam kasus tersebut adalah untuk menangguhkan penggunaan obat ini.

Metode lain yang diajukan adalah bahwa ada infeksi langsung sel gastrointestinal oleh SARS-CoV-2, yang menggunakan ACE2 (angiotensin-converting enzyme 2) sebagai reseptor untuk masuk ke dalam sel. Enzim ini berperan penting dalam mengatur peradangan usus dan diare.

Meskipun loperamide sebagai obat bebas yang banyak digunakan untuk diare ringan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Baca Juga: Daftar Obat COVID-19 yang Tidak Terbukti Ampuh dan yang Dianjurkan

Itulah beberapa obat warung untuk COVID yang bisa Anda gunakan selagi isolasi mandiri di rumah. Meskipun obat bebas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang kondisi medis, dosis, dan riwayat alergi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Galipeau, Alana dan Tracy D M. 2021. OTC Considerations for COVID-19. https://www.drugtopics.com/view/otc-considerations-for-covid-19 (Diakses pada 15 Februari 2022)
  2. Kubala, Jillian. 2021. The 15 Best Supplements to Boost Your Immune System Right Now. https://www.healthline.com/nutrition/immune-boosting-supplements (Diakses pada 15 Februari 2022)
  3. Shakoor, Hira et al. 2020. Be well: A potential role for vitamin B in COVID-19. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7428453/#:~:text=A%20clinical%20study%20conducted%20in,intensive%20care%20support%20%5B33%5D (Diakses pada 15 Februari 2022)
  4. Yáñez, Jaime A et al. 2021. Prescription, over-the-counter (OTC), herbal, and other treatments and preventive uses for COVID-19. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8237643/ (Diakses pada 15 Februari 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi