Terbit: 5 November 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Menggunakan obat kelenjar getah bening yang mengalami pembengkakan bergantung pada penyebabnya, mulai dari infeksi bakteri, virus, atau bahkan kanker. Selengkapnya ketahui obat apa saja yang bisa Anda gunakan untuk mengobati pembengkakan kelenjar getah bening.

7 Obat Kelenjar Getah Bening yang Membengkak (Efektif)

Apa Itu Kelenjar Getah Bening?

Kelenjar getah bening atau limfa adalah kelenjar kecil yang berfungsi menyaring getah bening, cairan bening yang mengalir melalui sistem limfatik. Pembengkakan limfa (limfadenopati) sebagai respons infeksi (bakteri dan virus) dan pertumbuhan tumor.

Limfa terletak pada seluruh tubuh dan biasanya pada bawah kulit, termasuk ketiak, bawah rahang, leher, selangkangan, dan tulang selangka. Limfa dapat membengkak akibat infeksi, misalnya limfa pada leher menjadi bengkak sebagai respons terhadap infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu biasa.

Berikut ini gejala lain dari pembengkakan kelenjar getah bening:

  • Benjolan yang menyakitkan, hangat, atau merah pada bawah kulit.
  • Ruam dan gatal pada kulit.
  • Merasa lelah dari biasanya.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Sesak napas.
  • Demam.
  • Pilek.
  • Sakit tenggorokan.
  • Berkeringat pada malam hari.

Obat Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa mengecil dengan sendirinya tanpa pengobatan apa pun. Namun, pembengkakan yang terasa nyeri dan terinfeksi memerlukan perawatan.

Pengobatan penyakit ini tergantung pada penyebab dan gejalanya. Limfa yang membengkak bisa hilang setelah mengonsumsi beberapa obat resep, mulai dari antibiotik hingga antiinflamasi.

Berikut ini beberapa obat kelenjar getah bening:

1. Antibiotik

Perawatan yang paling umum untuk mengobati pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah antibiotik. Obat ini bisa Anda konsumsi secara oral atau suntikan untuk melawan infeksi akibat bakteri.

Rasa sakit dan kemerahan akibat limfadenopati akan membaik dalam waktu 7 hingga 10 hari. Menyusutnya pembengkakan mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan untuk benar-benar hilang.

Jika pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi HIV, kemungkinan memerlukan perawatan khusus.

2. Antiparasit

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi akibat penyumbatan aliran getah bening. Ini dapat disebabkan oleh infeksi cacing jenis filaria, merupakan parasit yang dapat berkembang biak pada pembuluh getah bening sehingga terjadi penyumbatan.

Dokter mungkin meresepkan obat kelenjar getah bening, yakni obat antiparasit seperti diethylcarbamazine dan albendazole bisa meredakan pembengkakan limfa.

3. Antivirus

Dokter mungkin meresepkan obat antivirus untuk mengobati pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi virus.

Selain itu, obat antivirus ini sering kali digunakan untuk mengatasi infeksi virus, yakni infeksi HIV, infeksi cytomegalovirus (CMV), herpes simplex, dan mononukleosis.

4. Antituberkulosis

Tuberkulosis atau TB kelenjar dapat menjadi salah satu penyebab pembengkakan kelenjar getah bening. Obat yang bisa Anda gunakan untuk mengobati penyakit ini adalah antituberkulosis (OAT).

Beberapa obat kelenjar getah bening yang termasuk dalam golongan dari OAT, termasuk ethambutol, isoniazid, pyrazinamide, dan rifampicin.

5. Kortikosteroid

Obat ini bisa mengobati pembengkakan limfa akibat penyakit autoimun, yakni rheumatoid arthritis dan lupus. Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri.

Penggunaan obat kortikosteroid bermanfaat untuk menekan sistem kekebalan tubuh, yang dapat mencegah pembengkakan limfa dan peradangan.

6. Kemoterapi

Pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh pertumbuhan kanker memerlukan pengobatan untuk kanker tersebut. Bergantung pada jenis kankernya, pengobatan mungkin melalui kemoterapi. Ini adalah pemberian zat kimia atau obat-obatan untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan ukuran kanker.

Jika pembengkakan limfa tidak merespon kemoterapi, pengobatan kelenjar getah bening lainnya mungkin memerlukan pengangkatan tumor atau kelenjar getah bening yang terkena.

7. Obat Antiinflamasi

Menggunakan obat pereda nyeri, yakni obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bisa mengobati pembengkakan limfa yang meradang. Beberapa obat yang termasuk golongan OAINS adalah aspirin, ibuprofen, naproxen, atau acetaminophen.

Meskipun aspirin boleh untuk anak-anak berusia 2 tahun ke atas, tetapi anak-anak dan remaja yang sembuh dari cacar air atau gejala mirip flu tidak boleh mengonsumsi aspirin. Untuk itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.

Baca Juga: Pantangan Penyakit Kelenjar Getah Bening yang Wajib Anda Tahu

Pengobatan Kelenjar Getah Bening yang Alami

Beberapa pengobatan alami bisa meredakan pembengkakan kelenjar getah bening yang terasa lembut atau nyeri, termasuk:

  • Kompres hangat atau dingin. Menerapkan kompres hangat atau dingin bisa meredakan pembengkakan dan rasa sakit. Gunakanlah handuk bersih yang telah dicelupkan ke dalam air panas atau dingin, peras hingga lembap, kemudian terapkan pada pembengkakan.
  • Perbanyak minum cairan. Minum banyak cairan seperti air atau jus buah-buah segar, membuat tubuh tetap terhidrasi. Ini membantu meredakan pembengkakan dan nyeri.
  • Istirahat yang cukup. Tubuh pada dasarnya membutuhkan istirahat untuk membantu pemulihan dari kondisi yang mendasarinya, termasuk membantu meredakan pembesaran limfa. Oleh karenanya, pastikan tidur yang cukup sebanyak 7-8 jam setiap malam.

 

  1. Anonim. 2019. Swollen Lymph Nodes: Management and Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15219-swollen-lymph-nodes/management-and-treatment. (Diakses pada 5 November 2020)
  2. Anonim. 2019. Swollen lymph nodes. https://www.drugs.com/mcd/swollen-lymph-nodes. (Diakses pada 5 November 2020)
  3. D’Souza, Gillian. 2019. Why are my lymph nodes swollen?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324105. (Diakses pada 5 November 2020)
  4. Kahn, April. 2019. What’s Causing My Swollen Lymph Nodes?. https://www.healthline.com/health/swollen-lymph-nodes#causes. (Diakses pada 5 November 2020)
  5. Kanwar, Vikramjit S. 2020. Lymphadenopathy Treatment & Management. https://emedicine.medscape.com/article/956340-treatment. (Diakses pada 5 November 2020)
  6. Mayo Clinic Staff. 2019. Swollen lymph nodes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swollen-lymph-nodes/symptoms-causes/syc-20353902. (Diakses pada 5 November 2020)
  7. Ruggeri, Christine. 2017. 9 Lymphadenitis Natural Treatments. https://draxe.com/health/lymphadenitis/. (Diakses pada 5 November 2020)

 

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi