Terbit: 17 January 2020 | Diperbarui: 24 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Apa itu influenza? Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Banyak orang menganggap pengertian influenza sama seperti pilek, padahal keduanya disebabkan oleh jenis virus yang berbeda.

Influenza: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan, dll

Penyebab Influenza

Setelah Anda mendapat penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan influenza, kini saatnya untuk mengetahui penyebab penyakit influenza. Terkait dengan definisi influenza sebelumnya, infeksi ini disebabkan oleh virus yang menyebar dari orang ke orang.

Penderita flu yang batuk, bersin, atau berbicara, berisiko menyemprotkan tetesan kecil. Tetesan ini bisa mendarat di mulut atau hidung orang-orang di sekitarnya. Pada kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat terserang flu dengan menyentuh permukaan atau benda yang terdapat di virus flu, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Waktu Penularan dan Kondisi Kesehatan

Seseorang dengan virus flu kemungkinan bisa menularkan pada orang lain sebelum gejala pertama kali muncul hingga lima hari setelah gejala dimulai. Anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin akan mengalami penyakit ini lebih lama.

Jika sebelumnya Anda pernah menderita flu, tubuh Anda telah membuat antibodi untuk melawan jenis virus tertentu. Jika virus flu di masa depan mirip dengan yang Anda alami sebelumnya, antibodi dapat mencegah infeksi atau mengurangi tingkat keparahannya.

Akan tetapi antibodi terhadap virus flu yang Anda temui di masa lalu tidak dapat melindungi Anda dari subtipe influenza baru, karena pada beberapa kasus influenza adalah penyakit yang sangat berbeda secara imunologis dari apa yang dialami sebelumnya.

Mereka yang Berisiko Mengalami Influenza

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena flu. Berikut adalah orang-orang yang berisiko tinggi mengalami influenza antara lain:

  • Umur. Penyakit flu cenderung menyerang anak-anak kecil dan orang yang sudah lanjut usia.
  • Kondisi lingkungan. Seseorang yang tinggal atau bekerja di fasilitas dengan banyak penghuni, seperti panti jompo atau barak militer, lebih mungkin terserang flu.
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah. Mereka yang sedang menjalani perawatan kanker, kortikosteroid dan menderita HIV / AIDS dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dapat memudahkan seseorang terkena flu dan juga dapat meningkatkan risiko mengalami komplikasi.
  • Penyakit kronis. Kondisi kronis seperti asma, diabetes atau masalah jantung, dapat meningkatkan risiko komplikasi flu.
  • Kehamilan. Wanita hamil lebih mungkin untuk mengalami komplikasi flu, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Selain saat hamil, seorang wanita yang baru dua minggu melakukan persalinan, lebih mungkin untuk mengalami komplikasi terkait flu.
  • Obesitas. Seseorang yang indikator BMI nya menunjukkan angka 40 atau lebih memiliki peningkatan risiko komplikasi dari flu.

Gejala Influenza

Banyak orang menyangka influenza adalah sesuatu sama dengan pilek. Padahal influenza adalah sesuatu yang berbeda dari pilek. Influenza cenderung terjadi dengan tiba-tiba. Berikut adalah beberapa gejala umum penyakit influenza, antara lain:

  • Demam lebih dari 38 derajat Celcius.
  • Beberapa otot tubuh terasa sakit.
  • Menggigil dan berkeringat.
  • Sakit kepala.
  • Batuk kering terus-menerus.
  • Badan terasa lemas.

Pada beberapa kasus, seseorang yang terkena flu tidak membutuhkan pengobatan khusus dari dokter. Namun, jika Anda memiliki gejala flu dan berisiko komplikasi, segera temui dokter. Konsumsi obat antivirus dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul dapat mencegah masalah yang lebih serius.

Pengobatan Influenza

Perlu diketahui, karena influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, penggunaan antibiotik untuk mengatasi flu tidaklah membantu, kecuali jika flu telah menyebabkan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi flu, antara lain:

1. Penanganan Rumahan

  • Jangan bepergian, tinggalah di rumah untuk beberapa waktu.
  • Jika memungkinkan, hindari kontak dengan orang lain.
  • Jaga suhu tubuh tetap hangat dan perbanyak istirahat.
  • Konsumsi banyak cairan.
  • Hindari konsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok.

2. Obat-obatan

Jika penanganan rumahan tidak membantu mengatasi influenza, dokter bisa meresepkan obat antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (Relenza). Jika diminum segera setelah muncul gejala, obat ini dapat memperpendek penyakit sekitar satu hari atau lebih dan membantu mencegah komplikasi serius.

Selain itu, obat penghilang rasa sakit seperti aspirin juga dapat dikonsumsi untuk meredakan influenza. Namun obat ini tidak cocok dikonsumsi oleh anak yang berusia di bawah 12 tahun.

Komplikasi Influenza

Hal penting lainnya yang harus diketahui adalah influenza bisa menimbulkan komplikasi. Komplikasi lebih besar terjadi pada mereka yang mengalami pneumonia bakteri, infeksi telinga, infeksi sinus, gagal jantung kongestif, asma, atau diabetes.

Dibanding komplikasi lainnya, pneumonia adalah komplikasi paling serius. Pada mereka yang sudah lanjut usia dan seseorang dengan penyakit kronis, pneumonia bisa membahayakan nyawa.

Pencegahan Influenza

Langkah pertama dan paling penting dalam mencegah flu adalah mendapatkan vaksin. Vaksin flu telah terbukti mengurangi penyakit terkait flu dan risiko komplikasi flu serius yang dapat mengakibatkan rawat inap hingga kematian.

Tindakan pencegahan sehari-hari seperti tidak banyak berinteraksi dengan orang yang sakit, menutup mulut saat batuk dan bersin, serta sering mencuci tangan, dapat membantu memperlambat penyebaran kuman yang menyebabkan penyakit flu.

Sementara itu, orang-orang yang memiliki risiko tinggi menjadi sakit parah akibat flu harus segera mendapat suntikan vaksin flu setahun sekali. Orang yang memiliki risiko tinggi menjadi sakit parah akibat flu dan harus mendapatkan vaksin, jika memiliki:

  • Penyakit paru-paru.
  • Penyakit ginjal.
  • Diabetes.
  • Masalah jantung.
  • Anemia berat.

Sebagian besar jenis vaksin flu mengandung sejumlah kecil protein telur. Jika Anda memiliki alergi telur, hal itu bisa menyebabkan gatal-gatal. Sedangkan jika Anda memiliki alergi telur yang parah, Anda harus divaksinasi dalam pengaturan medis dan diawasi oleh dokter yang mampu mengenali dan mengelola kondisi alergi parah.

 

  1. Influenza (flu). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/flu/symptoms-causes/syc-20351719. (Diakses pada 17 September 2019).
  2. Key Facts About Influenza (Flu). https://www.cdc.gov/flu/about/keyfacts.htm. (Diakses pada 17 September 2019).
  3. Nordqvist, Christian. 2017. All you need to know about flu. https://www.medicalnewstoday.com/articles/15107.php. (Diakses pada 17 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi