DokterSehat.Com – Tinggi dan rendah testosteron pada pria berpengaruh besar pada kesehatan dan aktivitas hariannya. Untuk itu, pria harus menjaga kadar testosteron di dalam tubuhnya agar selalu dalam kadar normal setiap saat.

Untuk mengetahui seperti apa pengaruh testosteron pada tubuh pria secara lebih detail dan cara mengatasinya, simak ulasan di bawah ini.
Penurunan testosteron pada pria
Testosteron dikatakan rendah kalau kadar total di dalam tubuh di bawah 240 ng/dL. Kondisi ini bisa menyebabkan pria mengalami kecapaian parah, kemandulan, penurunan masa otot, penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, dan penurunan ketahanan tubuh sehingga pria jadi mudah sakit.
Penurunan testosteron bisa terjadi karena usia, umumnya kadar hormon ini akan menurun sebanyak 1% per tahun begitu pria berusia 30 tahun. Selanjutnya pria yang memiliki kegemukan, sindrom kallmann, dan cedera pada testis bisa menyebabkan penurunan kadar testosteron secara signifikan.
Untuk menaikkan kadar hormon ini pria disarankan untuk mengubah gaya hidup, menurunkan berat badan dan melakukan terapi jika kondisinya sudah terlalu parah.
Kenaikan testosteron pada pria
Kenaikan testosteron pada pria dianggap tidak wajar kalau kadar di dalam tubuhnya melebihi 950 ng/DL. Pria yang mengalami kenaikan hormon testosteron biasanya mengalami pubertas yang terlalu dini. Lebih lanjut, pria jadi sering berjerawat, tubuh banyak ditumbuhi rambut, tekanan darah tinggi, gampang marah, dan memiliki gaya hidup yang berisiko.
Kenaikan testosteron pada pria biasanya disebabkan oleh tumbuhnya tumor pada kelenjar adrenal dan testis di dalam tubuh. Selanjutnya, suplemen penambah suplemen yang berlebihan dan penggunaan steroid anabolik menyebabkan gangguan yang cukup merugikan.
Inilah pengaruh tinggi dan rendahnya testosteron pada pria. Agar dampak buruk dari kekurangan dan kelebihan hormon ini tidak terjadi, mari lebih menjaga kesehatan dan gaya hidup.