Terbit: 2 August 2019 | Diperbarui: 8 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kunci cepat mendapatkan keturunan adalah berhubungan seks di saat yang tepat. Maksud dari berhubungan seks di saat yang tepat ini adalah memilih waktu ovulasi sebagai puncak aktivitas seks. Selain itu pasangan juga tidak melakukan seks setiap hari. Selain itu masalah kualitas dari sperma dan kuantitasnya juga sangat penting.

7 Hal yang Harus Kita Pahami Tentang Pembentukan Sperma

Informasi tentang produksi sperma yang harus kita tahu

Salah satu alasan mengapa kita tidak disarankan untuk melakukan seks setiap hari kalau menginginkan kehamilan. Seks yang dilakukan setiap hari akan menurunkan jumlah sperma yang dihasilkan. Dampaknya, pembuahan bisa saja mengalami gangguan. Oleh karena itu kita disarankan untuk melakukannya setiap 2 hari sekali. Informasi lain terkait dengan pembentukan sperma bisa Anda simak di bawah ini.

  1. Berapa lama sperma diproduksi?

Secara umum sperma dibentuk dari awal di testis. Prosesnya berjalan selama kurang lebih 50-60 hari. Setelah menjadi sperma, sel akan bergerak menuju epididimis atau saluran yang dimiliki oleh testis. Di sana, sperma tidak akan langsung sempurna, perlu pematangan sekitar 14 hari sehingga total pembentukan dari awal sampai akhir sekitar 74 hari.

Setiap orang memiliki waktu pembentukan sperma yang berbeda-beda. Ada yang lebih cepat dan ada yang sangat lambat. Kondisi kesehatan khususnya di area testis menentukan proses pembentukan sperma. Dengan waktu produksi cukup lama ini Anda tidak perlu khawatir karena setiap hari akan ada sel matang yang dihasilkan.

  1. Berapa banyak sperma diproduksi dalam sehari?

Secara umum sperma yang diproduksi dalam satu hari ada jutaan sel. Saat pria melakukan ejakulasi, sperma tidak dikeluarkan semuanya. Meski ejakulasi kedua dan ketiga air maninya sedikit, sperma yang ada di dalam tubuh masih ada meski tidak terlalu banyak. Itulah kenapa ejakulasi terus-menerus tidak disarankan.

Jumlah sperma yang ada jutaan ini tidak semuanya sehat. Perlu diingat kalau sperma yang sehat dan berkualitas umumnya hanya sekitar 60-70% saja. Selebihnya adalah yang mengalami gangguan. Oh ya, larangan ejakulasi setiap hari dilakukan bukan karena takut spermanya habis, tapi kualitasnya anjlok. Sperma tidak akan habis diproduksi kecuali tidak ada lagi testosteron.

  1. Siklus hidup sperma

Sperma tidak hidup lama di luar tubuh pria dan wanita. Kalau ejakulasi terjadi di luar sperma akan mati dalam beberapa menit saja. Namun, kalau ejakulasi di dalam vagina dan masuk hingga ke tuba falopi, 3-5 hari adalah waktu hidup sperma sebelum terjadi pembuahan atau mati begitu saja karena tidak ada sel telur.

Siklus hidup sperma yang tidak keluar dari tubuh pria biasanya akan langsung dihancurkan dan diserap lagi oleh tubuh. Terkadang nocturnal emission atau mimpi basah bisa terjadi.

  1. Ejakulasi dan level dari sperma

Ejakulasi pertama memiliki konsentrasi sperma yang sangat banyak. Kalau Anda berusaha mendapatkan keturunan, ejakulasi pertama wajib dilakukan di dalam vagina. Selanjutnya Anda dan pasangan bebas mau melakukan apa saja. Ejakulasi kedua dan selanjutnya tetap mengandung sperma meski jumlahnya sangat minim.

Hal ini juga berlaku kalau saat ini Anda ejakulasi lalu esoknya ingin melakukan seks lagi. Ejakulasi terus-menerus setiap hari juga memungkinkan penurunan level dari sperma itu sendiri.

  1. Meningkatkan kesehatan sperma

Kesehatan sperma bisa ditingkatkan dengan cara mengubah gaya hidup. Pria tidak disarankan untuk minum alkohol dan juga merokok lagi. Obesitas harus diturunkan, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan paling penting dari semua adalah mau berolahraga secara rutin setiap harinya.

Terapkan pola hidup sehat setiap harinya. Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mampu menaikkan jumlah sel sperma dan kualitasnya seperti tiram, ikan laut, dan pisang.

  1. Kekentalan dan kualitas sperma

Banyak yang bilang kalau kekentalan dari air mani sama halnya dengan kesuburan. Kalau air mani yang keluar kental, konsentrasi spermanya akan banyak sehingga seorang pria akan lebih mudah melakukan pembuahan. Hal ini tidak sepenuhnya benar dan salah. Namun, kekentalan sperma juga dipengaruhi kandungan lainnya.

Kalau Anda memiliki sperma yang agak encer, berarti jumlah air mani yang keluar kurang terkonsentrasi. Kalau Anda ejakulasi berkali-kali dalam satu hari juga bisa memicu kondisi ini. Jadi, perbaiki pola makan dan kontrol jumlah ejakulasi.

  1. Meningkatkan peluang kehamilan

Terkadang pasangan tidak juga mendapatkan keturunan bukan karena mereka mengalami masalah pada kesuburannya. Mereka dalam kondisi sehat dan tidak ada masalah dengan kesehatannya. Namun, karena mereka melakukan seks di waktu yang salah. Akibatnya, peluang dari sperma untuk membuahi sel telur sangat rendah. Bahkan tidak ada sama sekali.

Oleh karena itu pasangan disarankan untuk melakukan seks di saat yang tepat. Maksudnya, seks yang dilakukan harus mendekati waktu ovulasi atau pelepasan sel telur. Hal ini perlu diperhatikan karena sel telur hanya hidup selama 12-24 jam saja. Kalau seks dilakukan pada waktu yang salah, sperma tidak bisa membuahi apa pun.

Pasangan harus tahu kapan saatnya berhubungan badan untuk mengusahakan pembuahan. Ketahui kapan mendapatkan ovulasi. Lakukan seks 1-2 hari sebelum ovulasi. Dengan melakukan itu sperma akan masuk dahulu dan beristirahat di tuba falopi. Saat sel telur keluar, pembuahan akan segera dilakukan sebelum kualitasnya anjlok. Oh ya, di dalam tuba falopi sperma bisa hidup selama 3-5 hari.

Inilah beberapa informasi berkaitan dengan pembentukan sperma. Simak baik-baik ulasan di atas kalau Anda sedang berusaha mendapatkan keturunan. Sperma memang jumlahnya bisa sampai jutaan sekali ejakulasi. Namun, kalau kualitasnya rendah bisa saja tidak menyebabkan kehamilan. Oleh karena itu pahami tentang hal ini dan mulailah melakukan gaya hidup sehat.

 


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi