Terbit: 2 July 2016 | Diperbarui: 7 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Berpuasa seharian tentu membuat kita harus menahan lapar dan dahaga seharian. Padahal, kegiatan sehari-hari kita juga masih seperti biasanya sehingga tubuh pun beresiko mudah mengalami kelelahan hingga rasa lapar dan dahaga yang sangat berat. Karena alasan inilah banyak orang yang begitu berbuka puasa akan segera melakukan balas dendam, yakni dengan mengkonsumsi makanan dan minuman dengan jumlah yang banyak. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, hal ini sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Jangan Balas Dendam Saat Berbuka Puasa

Sudah menjadi rahasia umum jika berpuasa memiliki khasiat positif dalam membuat organ pencernaan tubuh kita menjadi lebih sehat. Hal ini dikarenakan sistem pencernaan kita diberi kesempatan untuk beristirahat dalam jangka waktu yang lama. Sayangnya, jika kita langsung balas dendam saat berbuka puasa, organ pencernaan pun dikhawatirkan akan kaget dan dipaksa untuk bekerja sangat keras. Hal ini sangat tidak baik bagi kesehatan organ-organ pencernaan.

Pakar kesehatan dr. Grace Judio-Kahl menyebutkan jika ada baiknya kita tidak langsung balas dendam meskipun kita merasa sangat lapar atau haus saat berbuka puasa. Berikan jeda sebelum benar-benar mengkonsumsi makanan berat setidaknya setengah jam setelah berbuka puasa. Saat berbuka, ada baiknya kita hanya mengkonsumsi takjil yang ringan-ringan saja layaknya air putih, teh manis, hingga buah kurma. Kolak dan es campur juga masih dianggap cukup aman untuk dikonsumsi di kala berbuka.

Menurut dr. Grace, jika kita langsung memaksa makan berat, khususnya yang memakai bahan gula atau tepung dalam kadar yang cukup tinggi, maka berbagai organ pencernaan harus memproduksi berbagai enzim, hormon, hingga insulin yang cukup tinggi dalam waktu yang singkat. Hal ini berarti organ pencernaan langsung bekerja sangat keras setelah cukup lama beristirahat. Hal ini tentu akan kurang baik bagi kesehatan pencernaan kita.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi