Terbit: 27 October 2018 | Diperbarui: 9 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Obesitas bisa menyebabkan banyak masalah pada pria dan wanita. Kandungan lemak yang berlebihan pada wanita bisa menyebabkan terjadinya perubahan hormon. Wanita akan mengalami gangguan menstruasi setiap bulan dan kemungkinan terjadi gangguan pada sel telur akan besar. Wanita dengan kondisi ini akan susah mendapatkan pembuahan.

Obesitas dan Pengaruhnya pada Jumlah Sperma Pria

Sejalan dengan apa yang dialami wanita. Kegemukan pada pria juga menyebabkan banyak sekali masalah seperti penurunan kadar testosteron yang signifikan, penurunan kerja otot, dan adanya penurunan kualitas dari sperma. Benarkah kegemukan menyebabkan sperma mengalami penurunan kualitas termasuk penurunan jumlahnya?

Efek kegemukan pada kesuburan pria

Kegemukan secara instan akan menyebabkan penurunan testosteron di dalam tubuh. Penurunan ini secara tidak langsung membuat sperma yang dihasilkan tidak akan banyak. Dari beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan fakta kalau jumlah atau konsentrasi sperma di setiap mililiter air mani. Normalnya sperma yang ada pada air mani berjumlah 15 juta per militer air mani. Kurang dari ini, kualitas sperma akan rendah.

Selain menyebabkan jumlah sperma mengalami penurunan, ada kemungkinan sperma mengalami gangguan saat bergerak. Motilitas atau kecepatan sperma bergerak akan mengalami penurunan. Kalau kondisi ini terjadi pada banyak sel, kemungkinan sperma bergerak sampai ke serviks lalu berlanjut ke rahim dan tuba falopi.

Lebih lanjut, sperma yang keluar dari pria yang alami obesitas juga akan mengalami gangguan saat membuahi. Dampaknya, sel telur yang dibuahi tidak akan bisa berkembang dengan maksimal sehingga saat implantasi akan terganggu. Peluang janin keguguran juga semakin tinggi jika spermanya tidak berkualitas.

Kegemukan dan fungsi seksual pria

Kegemukan yang terjadi pada pria bisa menyebabkan penurunan fungsi seksual. Penurunan fungsi seksual ini secara tidak langsung juga menyebabkan penurunan pembuahan sperma terhadap sel telur. Berikut beberapa efek kegemukan pada fungsi seksual pria.

  1. Disfungsi ereksi

Pria yang mengalami kegemukan akan sering mengalami disfungsi ereksi. Susahnya mendapatkan ereksi ini membuat pria mengalami kesulitan untuk melakukan penetrasi. Beberapa pria mungkin bisa mengalami ereksi, tapi tidak akan maksimal dan mudah sekali mengalami penurunan kekerasan akibat gangguan aliran darah.

  1. Ejakulasi dini

Seorang pria bisa mengalami gangguan fungsi seksual berupa ejakulasi dini. Gangguan ini bisa terjadi karena kegemukan mengganggu fungsi di pelvis. Otot pelvis yang mengatur ejakulasi pada pria mengalami gangguan sehingga kenikmatan yang didapatkan akan menurun. Selain itu, kemungkinan wanita tidak puas secara seksual juga tinggi.

  1. Gangguan pada prostat

Pria yang mengalami obesitas akan memiliki tumpukan lemak di area bokong dan perut. Penumpukan ini bisa menekan area prostat sehingga pria bisa mengalami iritasi yang cukup mengganggu. Gangguan pada prostat bisa menyebabkan rasa sakit saat ejakulasi terjadi.

  1. Penurunan libido yang signifikan

Kegemukan memengaruhi kadar hormon testosteron di dalam tubuh. Penurunan akan terjadi dan menyebabkan libido dari pria juga ikut menurun. Libido yang menurun pada pria bisa menyebabkan kuantitas dan kualitas seks pasangan ikut anjlok.

Cara mengembalikan kesuburan pria

Kesuburan pria bisa dikembalikan lagi dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Rutin melakukan olahraga setiap hari. Olahraga yang sangat direkomendasikan adalah angkat beban dan beberapa jenis kardio seperti lari cepat atau lari interval.
  • Mengatur pola makan agar ada defisit setiap harinya. Mengatur pola makan akan menurunkan kadar lemak.
  • Mengaja sanitasi dari penis.
  • Menggunakan celana dalam dan luar yang nyaman dan tidak menyebabkan kenaikan suhu.

Inilah beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang kesuburan pria, kegemukan, dan banyaknya sperma yang dimiliki. Semoga ulasan di atas bisa Anda gunakan sebagai rujukan yang bermanfaat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi