Terbit: 4 October 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kecanduan obat merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang, dan obat-obatan tertentu telah mencapai proporsi epidemi di dunia, termasuk Indonesia. Munculnya penggunaan heroin dan penggunaan opioid lainnya sangat mengkhawatirkan, meskipun obat-obatan dapat dengan mudah didapatkan di pasar gelap.

10 Obat Ilegal yang Mengandung Risiko Kecanduan – Marijuana

Tidak semua orang yang mencoba obat sekali akan mengalami kecanduan, meskipun tetap saja bermain api jika kita memutuskan untuk bereksperimen dengan salah satu zat pada daftar di bawah ini. Genetik individu, lingkungan sosial, struktur keluarga dan bahkan pendapatan pribadi berperan dalam peluang berkembangnya kecanduan obat.

Daftar 10 obat terlarang paling adiktif mengandung beberapa tersangka biasa, walaupun Anda mungkin melihat beberapa kejutan di antara entri tersebut. Ada yang cukup umum di pasar gelap, sementara yang lain lebih sulit didapat dan sebenarnya obat-obatan berikut dapat diberikan dokter berdasarkan indikasi medis tertentu, dan di Indonesia, peredarannya diberi label berlogo lingkaran merah dengan tanda palang (+) di dalamnya, yang merupakan jenis “Obat Narkotika”.

Dalam daftar berikut obat-obatan yang secara legal dapat didapatkan dengan menggunakan resep asli dokter, namun tim doktersehat tetap menuliskkan karena secara ilegal obat-obatan tersebut tetap digunakan (tanpa resep dokter).

Tanpa basa-basi lagi, berikut adalah 10 obat terlarang yang paling adiktif, dalam urutan terbalik:

#10: Marijuana (Ganja)

marijuana

Photo Credit: National Institute on Drug Abuse

Meski ganja adalah obat yang paling “jinak” dalam daftar ini, ganja bisa menyebabkan perubahan otak sampai pada titik kecanduan. Marijuana bukan zat yang adiktif secara fisik atau kimiawi, namun banyak ahli kesehatan setuju bahwa hal itu dapat secara psikologis sangat adiktif. Kira-kira 10 persen orang yang menggunakan ganja akan menjadi tergantung padanya, menurut National Institute on Drug Abuse.

Sebagai bahan terlarang yang paling umum digunakan, ganja sekarang legal di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, dan dapat digunakan melalui resep dokter. Kecanduan ganja dapat menyebabkan gejala putus obat ringan, seperti mudah tersinggung, sulit tidur, gelisah, ketidaknyamanan fisik dan penurunan nafsu makan. Penggunaan marijuana jangka panjang telah ditemukan dapat mengurangi volume substansia grisea (bagian otak berwarna abu-abu) di otak, sementara penelitian longitudinal di Selandia Baru menemukan bahwa remaja yang memulai dan terus menggunakan obat tersebut secara teratur kehilangan rata-rata 8 poin IQ pada usia pertengahan dewasa.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi