Terbit: 12 May 2020 | Diperbarui: 16 May 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Furosemide adalah obat yang termasuk ke dalam golongan obat diuretik, obat ini merupakan salah satu jenis obat diuretik kuat. Diuretik sering juga disebut dengan “pil air”, karena obat ini membuat Anda buang air kecil. Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!

Furosemide: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Furosemide

Nama Obat Furosemide
Kelas Terapi Obat Diuretik
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan edema
Kontraindikasi Hipersensitivitas, hipovolemia, defisiensi elektrolit, gagal ginjal dengan anuria, prekoma atau koma hepatikum
Sediaan Obat Tablet, cairan injeksi
Merek Dagang Classic, Diurefo, Diuresix, Diuvar, Edemin, Farsiretic, Farsix, Furosix, Frusid, Furomed, Furosemide, Glosix, Gralixa, Impugan, Lasix, Laveric, Naclex, Roxemid, Silax, Uresix

Cara Kerja Obat Furosemide

Furosemide adalah obat golongan diuretik dan termasuk jenis diuretik kuat. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi penyerapan natrium, klorida, dan air yang disaring ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan besar dalam produksi urine (diuresis).

Sediaan oral bekerja sekitar satu jam setelah pemberian dan diuresis berlangsung sekitar 6-8 jam, sedangkan sediaan injeksi Furosemide bekerja setelah 5 menit pemberian dan durasi diuresis adalah sekitar 2 jam.

Efek diuretik dari obat ini dapat menyebabkan kurangnya kadar natrium, klorida, air, dan mineral lainnya, maka dari itu penggunaan obat ini harus dilakukan di bawah pengawasan medis.

Manfaat Furosemide

Secara umum manfaat Furosemide adalah untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh yang diakibatkan oleh kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi di mana obat ini biasanya digunakan:

  • Tekanan darah tinggi. Menurunkan tekanan darah tinggi dapat menurunkan risiko stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal.
  • Edema (bengkak yang disebabkan oleh penumpukan cairan dalam tubuh). Kondisi ini dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti gagal jantung, sirosis hati, atau penyakit ginjal.
  • Terkadang digunakan untuk membantu buang air kecil ketika ginjal tidak bekerja dengan baik.

Dosis Furosemide

Obat hadir dalam sediaan tablet dan injeksi Furosemide. Dosis Furosemide umumnya ditentukan berdasarkan usia pasien, penyakit yang ingin diatasi, dan kondisi pasien secara keseluruhan. Berikut adalah dosis Furosemide yang disarankan:

1. Dosis untuk Tekanan Darah Tinggi

  • Dewasa: Dosis awal umumnya 80 mg per hari, diberikan dengan dua dosis terbagi masing-masing 40 mg.

2. Dosis untuk Edema:

  • Dewasa: Dosis awal umumnya 20-80 mg, diberikan 1 kali sehari. Dosis dapat berubah menyesuaikan reaksi tubuh terhadap obat tersebut.
  • Usia 0-17 tahun: Dosis umumnya 2 mg per kg berat badan, diberikan 1 kali sehari. Dosis maksimumnya adalah 6 mg per kg berat badan.

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dokter dapat mengubah dosis Furosemide sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Furosemide

Penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan sediaannya. Berikut adalah petunjuk penggunaannya:

Petunjuk Penggunaan Tablet

  • Obat ini dapat digunakan bersamaan maupun tidak bersamaan dengan makanan.
  • Obat ini dikonsumsi dengan cara langsung ditelan bersama air.
  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang disarankan.
  • Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Jika tidak sengaja menggunakan obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Usahakan untuk tidak menggunakan obat ini beberapa jam sebelum tidur karena dapat membuat Anda terbangun karena keinginan untuk buang air kecil.

Petunjuk Penggunaan Injeksi

  • Obat ini diberikan melalui intravena baik melalui infus atau suntikan.
  • Pemberian injeksi Furosemide harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.
  • Jangan menerima obat apabila warna cairan telah berubah.
  • Gunakan obat ini sesuai dengan aturan dan jangan menghentikan penggunaanya tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Petunjuk Penyimpanan Furosemide

Simpan obat ini sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan yang sebaiknya diperhatikan:

  • Simpan obat ini pada suhu antara 25-30° C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan obat ini di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Furosemide

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini.

Efek samping yang umum meliputi:

  • Intensitas buang air kecil meningkat, Anda dapat buang air kecil beberapa kali dalam waktu beberapa jam. Penurunan berat badan juga mungkin terjadi akibat kondisi ini.
  • Rasa haus dan mulut kering
  • Sakit kepala
  • Kebingungan
  • Pusing
  • Kram atau lemah otot
  • Mual
  • Muntah
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur

Efek samping yang lebih serius meliputi:

  • Gangguan darah yang ditandai dengan memar dan pendarahan tanpa sebab jelas, demam, sakit tenggorokan, dan ulkus mulut
  • Pankreatitis yang ditandai dengan sakit perut hingga punggung yang cukup parah
  • Telinga berdengung
  • Reaksi alergi serius (anafilaksis)

Efek samping yang timbul pada setiap orang berbeda-beda. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari pasien.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan suplemen dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.

Interaksi Obat Furosemide

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat ini:

  • Amikacin
  • Gentamicin
  • Neomycin
  • Paromomycin
  • Tobramycin
  • Phenytoin
  • Cisplatin
  • Methotrexate
  • Cyclosporine
  • Lithium
  • Succinylcholine
  • Tubocurarine
  • Benazepril
  • Captopril
  • Enalapril
  • Fosinopril
  • Lisinopril
  • Moexipril
  • Perindopril
  • Quinapril
  • Ramipril
  • Trandolapril
  • Aspirin
  • Diflunisal
  • Indomethacin
  • Magnesium salicylate
  • Salsalate
  • Levothyroxine
  • Sucralfate
  • Obat diuretik lainnya

Daftar di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Furosemide

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap obat ini dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien prediabetes atau diabetes, sirosis hati, asam urat, gangguan berkemih, berisiko mengalami penurunan tekanan darah, gangguan hati, dan gangguan ginjal.
  • Obat ini tidak umum digunakan selama kehamilan. Penggunaan obat ini untuk ibu hamil hanya diperbolehkan apabila manfaatnya lebih besar dan risikonya.
  • Obat ini dapat masuk ke ASI meskipun dalam jumlah kecil. Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat ini apabila Anda sedang dalam masa menyusui.

Harga Furosemide

Obat ini diproduksi oleh beberapa produsen obat dengan merek yang berbeda-beda. Obat ini dapat ditemukan di toko obat dan apotek secara online maupun offline. Harga Furosemide dapat berbeda-beda pada setiap apotek dan bergantung pada sediaan serta merek yang dipilih.

 

  1. MIMS. Furosemide. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/furosemide?mtype=generic. (Diakses 12 Desember 2019).
  2. NHS UK. 2019. Furosemide. https://www.nhs.uk/medicines/furosemide/. (Diakses 12 Desember 2019).
  3. Ogbru, Omudhome. furosemide (Lasix). https://www.medicinenet.com/furosemide/article.htm#what_is_furosemide_and_what_is_it_used_for. (Diakses 12 Desember 2019).
  4. PIONAS BPOM. FUROSEMID. http://pionas.pom.go.id/monografi/furosemid. (Diakses 12 Desember 2019).
  5. WebMD. Furosemide. webmd.com/drugs/2/drug-5512-8043/furosemide-oral/furosemide-oral/details. (Diakses 12 Desember 2019).
  6. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2017. Furosemide, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/furosemide-oral-tablet. (Diakses 12 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi