Terbit: 10 February 2018 | Diperbarui: 18 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Saat sedang haid atau sebelumnya, wanita kerap dianjurkan untuk tidak berolahraga. Menurut beberapa orang, olahraga saat haid membuat wanita jadi gampang sakit. Selain itu, darah haid juga akan tersendat atau datang lebih banyak kalau sering berolahraga. Lebih lanjut, berolahraga juga membuat wanita terlalu kecapaian sehingga bisa lemas dan berbahaya untuk kesehatannya.

Mitos Wanita Haid Tidak Boleh Olahraga

Keadaan wanita saat haid
Saat sedang haid, rahim akan mengalami peluruhan khususnya tempat sel telur menempel. Peluruhan ini menyebabkan wanita mengeluarkan darah dari vaginanya. Nah, peluruhan inilah yang menyebabkan rasa sakit pada wanita. Rasa sakit ini biasanya diikuti dengan tubuh yang lemas karena tubuh banyak kehilangan darah saat menstruasi.

Keadaan yang lemah pada wanita inilah yang menyebabkan banyak orang melarang mereka untuk olahraga. Padahal, rasa lemas saat haid bisa segera dihilangkan kalau wanita meminum suplemen penambah darah dan mengonsumsi sayuran yang mengandung banyak zat besi seperti bayam.

Wanita haid boleh olahraga
Haid sebenarnya bukan halangan untuk wanita berhenti berolahraga. Justru dengan berolahraga tubuh akan menjadi lebih segar dan rasa nyeri saat haid bisa sedikit dikurangi. Jadi, berolahraga saat haid boleh dilakukan selama tidak berlebihan atau terlalu berat. Wanita boleh melakukan olahraga ringan seperti jalan atau bersepeda.

Untuk olahraga berat yang membutuhkan banyak energi dan kegesitan seperti lari, badminton, atau aerobik tidak dianjurkan. Olahraga jenis ini justru membuat wanita jadi gampang capai dan tubuhnya jadi tambah lemas.

Daripada wanita lebih banyak pasif dan merasakan sakit yang tidak ada hentinya. Lebih baik melakukan olahraga ringan yang membuat tubuhnya tetap aktif, berkeringat, dan sehat. Haid bukan halangan untuk tetap fit kan? Justru kalau bermalas-malasan akan membuat rasa sakit semakin terasa.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi