Minyak esensial didapatkan dengan mengekstrak tumbuhan untuk mendapatkan cairan dengan konsentrasi tinggi. Minyak ini digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari untuk terapi hingga untuk menjaga kesehatan tubuh mulai dari kulit hingga kesehatan dari rambut agar tidak mudah rusak dan menurunkan penampilan.
Minyak Esensial untuk Perawatan Rambut
Kalau Anda ingin mendapatkan rambut yang indah, ada baiknya untuk melakukan perawatan secara rutin. Anda juga bisa menggunakan beberapa minyak esensial di bawah ini sesuai dengan kebutuhan.
-
Minyak Lavendel
Minyak dari ekstrak levendel bisa digunakan untuk dua hal. Pertama untuk mengatasi masalah stres yang terjadi di tubuh dari aromanya yang sangat sedap. selanjutnya lavendel juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah rambut yang susah sekali tumbuh meski sudah dirawat dengan baik setiap harinya.
Komponen zat kimia yang ada di dalam lavender ternyata juga mampu merangsang pertumbuhan rambut dengan cepat. Efek penurunan stres juga mengurangi terjadinya rontok di tubuh. Anda bisa menggunakan 3 tetes minyak lavendel lalu dicampur dengan minyak kelapa yang lebih banyak. Aplikasikan di rambut secara merata selama 10 menit lalu bilas.
-
Minyak Rosemary
Minyak rosemary sangat bermanfaat dalam meningkatkan ketebalan dari rambut. Kalau Anda merasa rambut yang dimiliki sangat tipis dan terlihat tidak sehat, bisa mengaplikasikan minyak rosemary yang dicampur dahulu dengan minyak kelapa. Gunakan di rambut selama 10 menit sebelum dibilas.
Kandungan nutrisi dari rosemary akan membuat rambut tebal dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Untuk hasil yang lebih baik lagi, ada baiknya Anda mengaplikasikan campuran minyak rosemary sebanyak 2 kali dalam seminggu.
-
Minyak Peppermint
Permukaan kulit kepala yang terlalu panas dan kering juga akan memengaruhi pertumbuhan rambut. Bahkan, kalau sampai tidak mendapatkan nutrisi dengan baik, rambut tidak akan tumbuh dengan sempurna, bahkan cenderung jadi lebih rusak dengan cepat.
Anda bisa mengaplikasikan minyak peppermint. Aplikasikan pada kulit kepala dengan mencampurnya bersama minyak pembawa seperti minyak kelapa alami. Efek dingin dari peppermint bisa langsung dirasakan dan kulit kepala akan terangsang menghasilkan rambut yang lebih sehat.
-
Minyak Cedarwood
Minyak dari ekstrak kayu cedar mungkin jarang ada di pasaran. Namun, Anda bisa mendapatkannya di toko obat herbal. Minyak ini memiliki manfaat yang cukup besar untuk rambut karena bisa membuat kulit kepala menjadi lebih sehat dan menyeimbangkan minyak yang diproduksi di kelenjar dekat akar rambut.
Kalau minyak ini dicampur dengan minyak lavendel dan rosemary, kemampuan untuk mengurangi rontok bisa didapatkan. Campur minyak ini sebanyak beberapa tetes dengan dua sendok minyak kelapa. Lalu segera aplikasikan ke rambut.
-
Minyak Serai
Minyak serai memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan kulit kepala. Kalau diaplikasikan secara rutin selama seminggu bisa mengurangi ketombe yang sangat mengganggu dan juga rasa gatal yang sangat intens. Saat mengaplikasikan ke kepala, ada baiknya untuk memberikan pijatan juga agar minyak bisa terserap dengan merata ke rambut dan kulit kepala.
-
Minyak Thyme
Minyak thyme juga bisa digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut di kepala. Pertumbuhan rambut bisa meningkat karena kulit kepala mendapatkan nutrisi yang sangat besar. Rambut rontok bisa dicegah dan kondisi alopecia areata bisa segera diatasi. Anda bisa mencampurkan sekitar 2 tetes minyak thyme dengan 2 sendok minyak kepala lalu oleskan di rambut secara merata, diamkan 10 menit lalu bilas.
-
Tea Tree Oil
Ada dua jenis manfaat yang bisa Anda dapatkan kalau menggunakan tea tree oil untuk menjaga kesehatan rambut. Pertama, kemampuan dari minyak untuk mencegah terjadinya infeksi dari berbagai patogen akan membuat kulit kepala dari bersih. Infeksi dan sejenisnya tidak akan terjadi.
Selanjutnya ari penelitian yang dilakukan, minyak ini juga bisa membuat rambut tumbuh dengan lebih cepat. Kalau Anda menggunakan minyak ini dengan sampo, kemungkinan rambut tumbuh lebat akan besar. Sayangnya minyak ini memiliki konsentrasi tinggi dan bisa berbahaya kalau salah digunakan. Pastikan untuk menggunakan minyak dengan dosis yang direkomendasikan.
Efek Samping Memakai Minyak Esensial
Meski memiliki manfaat yang besar, ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang tidak tahan dengan minyak esensial. Hal ini bisa terjadi karena minyak esensial biasanya memiliki konsentrasi tinggi. Beberapa minyak harus dicampur dan diencerkan dengan minyak lain agar tidak menyebabkan masalah pada tubuh.
Umumnya masalah yang berkaitan dengan penggunaan minyak esensial adalah alergi pada kulit. Saat mengaplikasi minyak tentu akan mengenai akar dari rambut agar merata. Kalau hal ini sampai terjadi, kondisi seperti iritasi bisa saja muncul dan menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman.
Kalau sampai iritasi terjadi, seseorang akan mengalami kontak dermatitis di kulit kepala. Selanjutnya, perasaan panas, tidak nyaman, dan juga gatal. Selanjutnya ada juga warna kemerahan di kulit kepala.
Kalau seseorang mengalami alergi dan minyak esensial adalah alergennya, tubuh akan merespons dengan sangat kuat. Hal ini akan lebih parah kalau seseorang mengalami asma. Kondisi gangguan napas akan kambuh karena alergi menyebabkan jalan napas akan tertutup akibat pembengkakan.
Untuk mengatasi berbagai masalah akibat penggunaan minyak esensial, Anda disarankan untuk mencoba dahulu di tangan, Kalau tidak terlihat ada perubahan dan tubuh tidak terasa ada alergi, kemungkinan besar minyak itu bisa digunakan untuk rambut.
Melakukan perawatan rambut secara rutin harus dilakukan oleh siapa saja khususnya mereka yang memiliki rambut sangat panjang. Kalau Anda memiliki rambut yang panjang dan jarang merawatnya dengan baik, kerusakan demi kerusakan akan terjadi. Minyak esensial yang dibahas di atas bisa mengatasi masalah itu dengan penggunaan yang benar.
Sumber:
- Gotter, Ana. 2019. Essential Oils for Hair. https://www.healthline.com/health/essential-oils-for-hair-growth. (Diakses pada 12 Januari 2020)
- Nall, Rachel. 2018. How to use essential oils for hair growth. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321877.php. (Diakses pada 12 Januari 2020)