DokterSehat.Com- Belakangan ini akun media sosial Facebook bernama Nutri Agus Thanty mengunggah sebuah cerita yang menyebutkan bahwa dirinya harus mengalami miom atau tumor fibroid hanya gara-gara hobi mengonsumsi mie instan dan bakso. Sebenarnya, apakah memang mie instan bisa memberikan dampak kesehatan ini?
Nutri berkata bahwa meskipun dirinya tahu bahaya dari kebiasaan makan mie instan dan memiliki riwayat penyakit maag, ia tak kuasa menahan keinginannya untuk mengonsumsi mie instan yang memang memiliki rasa yang sangat lezat. Sayangnya, ia kemudian mulai merasakan nyeri yang luar biasa pada perutnya.
Awalnya, Nutri berpikir jika hal ini disebabkan oleh kambuhnya penyakit maag, namun rasa sakit ini terus muncul sehingga membuatnya memilih untuk pergi ke rumah sakit. Disana, Nutri mendapatkan obat pereda nyeri namun tetap saja tak mampu untuk mengatasi rasa nyeri yang dialaminya.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Disitulah diketahui bahwa rahimnya mengalami pembengkakan dan terdapat cairan yang ada di luar usus. Bahkan, pemeriksaan lain yang dilakukan keesokan harinya menghasilkan fakta mengejutkan, yakni terdapat empat buah miom yang ada di rahimnya.
Nutri kemudian berkata bahwa selain gara-gara makan mie instan, konsumsi junk food juga bisa menjadi penyebab dari masalah kesehatan yang dialaminya sehingga menyarankan setiap orang untuk menghindarinya.
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa miom terjadi karena sel otot rahim mengalami pertumbuhan abnormal dan akhirnya membentuk tumor jinak. Hanya saja, klaim Nutri yang menyebutkan bahwa miom disebabkan oleh konsumsi mie instan ternyata belum bisa dipastikan kebenarannya.
Hingga saat ini, belum jelas apa penyebab dari munculnya miom, hanya saja, dokter menduga bahwa hal ini terkait dengan ketidakseimbangan hormon estrogen dalam tubuh wanita.
Meskipun sepertinya informasi tentang mie instan memicu miom ini tidak benar, saran Nutri untuk tidak mengonsumsi mie instan, bakso, dan junk food berlebihan sepertinya patut untuk kita patuhi karena memang bisa berbahaya bagi kesehatan.