Mereka yang sangat mendambakan momongan akan merasa sedih kalau mengalami keguguran. Setelah keguguran biasanya dokter menyarankan pasien untuk melakukan kuret atau menunggu hingga menstruasi lagi. Kapan dan seperti apa menstruasi setelah keguguran?
Sekilas Fakta Keguguran
Keguguran adalah hal yang wajar terjadi pada wanita yang sedang hamil. Bahkan, sekitar 10-20 persen wanita hamil akan mengalami keguguran kalau kandungannya tidak kuat atau karena ada masalah pada ibu. Keguguran juga terjadi karena ibu tidak tahu kalau sedang hamil dan akhirnya melakukan aktivitas yang sangat berat.
Membicarakan masalah keguguran cukup sensitif bagi beberapa orang. Bagi mereka yang sering mengalaminya, keguguran bisa membuat kesedihan yang sangat besar. Beberapa wanita mengalami masalah fisik dan mental setelah mengalami keguguran apalagi janin yang dikandung sudah lumayan besar.
Masalah dengan keguguran ini ternyata juga menyebabkan gangguan psikologi pada pria. Mereka bahkan takut melakukan program kehamilan lagi karena khawatir janin yang dihasilkan akan gugur lagi. Untuk mengatasi masalah ini pasangan harus saling menguatkan satu dengan yang lain sehingga penyembuhan mental bisa berjalan dengan baik.
Kapan Bisa Menstruasi Setelah Keguguran?
Setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Kalau Anda mengalami keguguran setelah mengandung di atas 3 bulan, kemungkinan menstruasi muncul lagi akan semakin lama. Jadi, durasi menstruasi lainnya bisa berbeda-beda. Namun umumnya 4-6 minggu setelah keguguran akan menstruasi. Kalau setelah 6 minggu tidak ada perubahan, segera periksakan diri ke dokter.
Tanda Menstruasi Pertama Setelah Keguguran
Saat mengalami keguguran, semua hal yang ada di dalam rahim akan luruh dan ikut keluar. Tidak hanya janinnya saja, tapi juga semua yang ikut menempel dan berkembang selama ini. Darah akan banyak keluar dari vagina dan terlihat mirip sekali dengan menstruasi. Rasa nyeri yang intens juga menyebabkan beberapa wanita terasa tidak nyaman.
Tanda dari menstruasi pertama setelah keguguran biasanya terdiri dari:
- Keluarnya cairan tertentu dari vagina yang mirip sekali dengan keputihan. Aroma dari cairan yang keluar sangat intens dan kerap menempel di celana dalam.
- Menstruasi yang terjadi akan lebih banyak darah yang keluar. Hal ini bisa terjadi karena sisa saat keguguran masih menempel di rahim. Saat endometrium luruh, sisa kehamilan sebelumnya akan ikut keluar dan membuat menstruasi semakin deras.
- Kemungkinan menstruasi berjalan lebih lama akan besar. Normalnya menstruasi berjalan selama 2-7 hari. Kalau Anda mengalami menstruasi pasca keguguran, bisa lebih dari itu atau lebih dari menstruasi normal yang biasanya dialami.
- Terasa lebih sakit dan tidak tertahankan. Rasa sakit tidak hanya muncul saat PMS saja. Rasa sakit juga bisa muncul saat darah mulai keluar dalam jumlah yang banyak. Obat pereda nyeri mungkin akan dibutuhkan.
Selama ini keguguran jarang diketahui oleh wanita karena tidak tahu dirinya sedang hamil. Akhirnya janin yang baru saja melakukan implantasi ke rahim runtuh begitu saja. Kalau Anda merasa mengalami telat haid sekitar seminggu, ada baiknya segera menggunakan test pack untuk mengetahui apakah hamil atau tidak.
Setelah mengalami keguguran, tubuh akan mulai melakukan perubahan khususnya hormon yang ada di dalam tubuh. Siklus menstruasi akan kembali lagi dari awal. Seperti wanita hamil, selama proses terjadi rasa nyeri akan sering muncul dan membuat wanita sudah menjalani harinya dengan baik.
Menstruasi Setelah Keguguran Sedikit Berbeda dari Biasanya
Saat mengalami kehamilan, tubuh akan mengalami perubahan hormon yang sangat besar. Perubahan ini menyebabkan wanita butuh penyesuaian diri pasca persalinan atau keguguran. Biasanya dibutuhkan sekitar satu bulan atau lebih hingga tubuh kembali ke fase normal dan menstruasi berjalan seperti biasanya.
Kalau Anda merasa ada perubahan saat menstruasi, hal itu normal dan tidak perlu dirisaukan. Selama tubuh tidak mengalami gangguan, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke dokter lagi.
Obat Pereda Nyeri Menstruasi Setelah Keguguran
Menstruasi pertama akan berjalan lebih hebat dan rasa sakitnya semakin tidak ditahankan. Hal ini sebenarnya sangat wajar meski beberapa wanita tidak bisa mengatasi rasa sakitnya. Rasa sakit bisa diatasi dengan menggunakan obat pereda nyeri sesuai dengan rekomendasi dokter. Selain obat, Anda juga harus melakukan hal-hal di bawah ini.
- Sebisa mungkin untuk tidak melakukan seks terlebih dahulu. Seks hanya akan membuat tubuh terasa tidak nyaman dan semakin memperbesar rasa sakit.
- Gunakan botol yang diisi air atau kain yang telah dicelupkan ke air panas dan dingin. Gunakan botol atau kain untuk melakukan kompres. Rasa nyeri biasanya akan hilang dengan sendirinya.
- Gunakan pembalut saja alih-alih tampon yang dimasukkan ke vagina. Tampon memang menampung darah, tapi karena darah lebih banyak dan area vagina masih sakit, nyeri yang muncul semakin besar.
- Sebisa mungkin menggunakan bra yang memiliki penahan. Saat menstruasi dada akan semakin membesar dan nyeri saat disentuh.
Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Keguguran?
Sebenarnya setelah enam minggu dan menstruasi pertama muncul, Anda dan pasangan bisa mengusahakan lagi kehamilan. Namun, beberapa dokter kerap mengajarkan pasangan untuk menunggu setidaknya 3 bulan setelah keguguran baru menjalani program hamil.
Selama menstruasi sudah terjadi sekali dan normal, Anda bisa menjalankan program kehamilan. Lakukan konsultasi dengan dokter yang menangani agar semua prosesnya berjalan dengan lancar.
Inilah beberapa hal tentang menstruasi yang harus kita pahami khususnya setelah mengalami keguguran. Jadi, kalau Anda mengalami keguguran, tidak perlu merasa sedikit. Selama menjalani pengobatan dan penyembuhan dengan baik, hamil bisa terjadi lagi. Lakukan konsultasi dengan dokter terkait dengan kekuatan janin dan kondisi rahim.
Sumber:
- Cirino, Erica. 2019. What to Know About Your First Period After a Miscarriage. https://www.healthline.com/health/womens-health/first-period-after-miscarriage. (Diakses pada 9 Januari 2020)
- The Women’s Center. Pregnancy After Miscarriage. https://www.womens-health-center.org/obstetrics/getting-pregnant/pregnancy-after-miscarriage/. (Diakses pada 9 Januari 2020)