Terbit: 28 October 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bersepeda merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat menyehatkan tubuh. Dengan melakukan olahraga ini jantung akan terpacu untuk berdetak dengan lebih baik dan lemak di dalam tubuh akan terkuras. Selanjutnya, bersepeda juga bisa digunakan untuk relaksasi dan menurunkan stres.

7 Cara Menjaga Vagina untuk Anda yang Suka Bersepeda

Cara Menjaga Vagina untuk Pesepeda

Meski bersepeda memiliki banyak manfaat untuk tubuh, beberapa wanita sering malas melakukannya. Pasalnya area di sekitar vagina jadi nyeri dan sakit kalau digunakan untuk mengayuh dalam jangka waktu lama. Akhirnya wanita lebih memilih olahraga jenis lain yang dianggap lebih minim risiko.

Sebenarnya bersepeda tidak terlalu buruk. Kalau wanita menerapkan tips di bawah ini vagina tidak akan terasa sakit dan sehat setiap hari.

  1. Memilih Sadel yang Lebih Lebar

Sadel yang umumnya digunakan untuk sepeda adalah lancip di depan dan melebar ke belakang. Bagian depan terkadang agak keras sehingga saat diduduki akan menekan ke area vagina. Sadel jenis ini akan membuat wanita merasa tidak nyaman dan setelah bersepeda vagina akan terasa sakit.

Pilih sepeda dengan sadel yang agak lebar dan cenderung empuk sehingga nyaman untuk diduduki. Anda bisa melakukan modifikasi sepeda sendiri kalau di pasaran tidak ada sepeda dengan sadel yang nyaman untuk digunakan.

  1. Ketinggian Sadel Harus Tepat

Setiap orang memiliki postur sendiri-sendiri saat bersepeda. Wanita yang tubuhnya rendah tidak mungkin mengatur sadelnya terlalu tinggi, begitu pun sebaliknya. Atur sadel dengan baik agar saat duduk Anda lebih nyaman dan bisa memutar pedal dengan sempurna dari awal hingga akhir.

Kalau sadel terlalu rendah Anda tidak akan nyaman karena kaki akan sering sekali tertekuk. Selain itu kalau sadelnya terlalu tinggi, kaki akan memanjang ke bawah dan menyebabkan tekanan di vagina semakin sulit untuk dihindari. Ukur tinggi sadel agar sesuai dengan kebutuhan.

  1. Jangan Cukur Habis Rambut Kemaluan

Rambut kemaluan selama ini dianggap tidak berguna karena terlihat seperti aksesori saja. Padahal rambut melakukan juga memiliki banyak manfaat yang salah satunya adalah melindungi area vagina dari infeksi yang muncul dari luar. Selanjutnya, rambut kemaluan juga melindungi vagina saat bersepeda.

Area rambut kemaluan yang tebal bisa digunakan sebagai tambahan bantalan. Meski sadel agak keras, vagina tidak akan terlalu banyak merasakan sakit. Kalau rambut vagina yang Anda miliki sangat lebat, ada baiknya untuk merapikan saja, jangan mencukurnya sampai habis dan tanpa sisa.

  1. Usahakan untuk Tidak Menahan Kencing

Sebelum bersepeda usahakan untuk tidak menahan kencing. Kalau sampai kencing ditahan terus-menerus, ada kemungkinan rasa sakit di vagina akan besar. Tekanan dari dalam (urine) dan luar (sadel) akan membuat vagina semakin sakit. Keluarkan semua urine lalu bersepeda. Setelah selesai bersepeda usahakan untuk berkemih lagi.

Kalau Anda termasuk orang yang mudah sekali besar setelah beberapa jam, ada baiknya tidak menahan kencing. Begitu merasa ada tekanan yang kuat di kandung kemih, ada baiknya untuk segera melepasnya. Kalau tidak segera dilepas, kemungkinan besar vagina akan semakin tertekan dan bisa memicu infeksi.

  1. Mengganti Dalaman Secara Rutin

Setelah selesai bersepeda, area vagina dan selangkangan akan terasa sakit dan juga lembab karena keringat. Agar tidak terjadi iritasi akibat gesekan yang terjadi selama perjalanan, segera mandi dan bersihkan area vagina.

Ganti celana dalam dengan yang bersih dan celana luar yang lebih longgar. Beri kesempatan pada vagina untuk menyembuhkan dirinya perlahan-lahan. Kalau celana dalam yang digunakan sangat kotor, kemungkinan besar dijadikan sarang bakteri yang memicu rasa gatal lebih besar.

Begitu Anda selesai bersepeda ada baiknya untuk segera mandi dan membersihkan diri. Ganti celana dalam yang Anda gunakan dengan yang bersih. Hindari menggunakan celana dalam yang sama untuk istirahat atau melakukan aktivitas lainnya.

  1. Menggunakan Celana Bersepeda

Beberapa pria yang menjadi atlet sepeda sering menggunakan celana khusus yang memiliki perlindungan di area selangkangan. Dengan celana itu, meski melakukan gerakan bersepeda yang cukup intens, rasa sakit tidak akan muncul.

Anda yang suka sekali bersepeda, coba gunakan celana khusus jenis ini. Dengan celana ini, area vagina akan terlindungi sehingga tidak berisiko sebabkan sakit dan gangguan lainnya. Jangan bersepeda tanpa peralatan yang tepat dan memiliki kualitas tinggi.

  1. Pahami Kekuatan Tubuh

Kalau Anda merasa lelah dan area vagina sakit saat bersepeda, jangan memaksakan diri. Lebih baik berhenti sejenak untuk beristirahat seperti 5-10 menit. Biarkan vagina beristirahat dulu setelah mendapatkan tekanan yang kuat dari sadel yang digunakan untuk duduk.

Kalau Anda memaksakan diri, tekanan yang sangat kuat akan mengenai vagina. Dampaknya rasa sakit yang kuat bisa muncul dan membuat Anda jadi tidak nyaman. Selanjutnya area vagina juga kemungkinan besar mengalami gesekan yang besar. Kalau memang tidak tahan lebih baik segera berhenti.

Demikianlah ulasan tujuh cara menjaga kesehatan vagina kalau Anda suka sekali bersepeda. Semoga bisa menambah referensi Anda sehingga aktivitas ini bisa terus berjalan lancar. Bersepeda boleh dilakukan asal tidak berlebihan.

 

 

Sumber:

  1. U.M. 2015. Top 10 Tips for New Female Cyclists. https://www.ilovebicycling.com/top-10-tips-for-new-female-cyclists/. (Diakses pada 28 Oktober 2019)
  2. Pez. How to Protect Your Private Parts on the Bike. https://www.active.com/cycling/articles/how-to-protect-your-private-parts-on-the-bike. (Diakses pada 28 Oktober 2019)
  3. Walansky, Aly. 2017. Here’s What Your Bike Seat Is Doing to Your Vulva and Vagina. https://www.self.com/story/what-your-bike-seat-is-doing-to-your-vagina. (Diakses pada 28 Oktober 2019)
  4. Arthurs-Brennan, Michelle. 2019. 15 benefits of cycling: why cycling is good for weight loss, fitness, legs and mind. https://www.cyclingweekly.com/news/latest-news/benefits-of-cycling-334144#MewS3SmWmhdJl2t6.99. (Diakses pada 28 Oktober 2019)

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi