Terbit: 14 May 2020 | Diperbarui: 22 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Penyakit Guillain Barre Syndrome atau penyakit GBS adalah kelainan autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf yang sehat dalam sistem saraf perifer, saraf yang bertanggung jawab untuk mengendalikan pergerakan tubuh. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga pengobatan selengkapnya di bawah ini.

Penyakit GBS (Guillain-Barre Syndrome): Gejala, Penyebab, Diagnosis, dll

Apa Itu Guillain-Barre Syndrome (GBS)?

Seperti penjelasan sebelumnya, GBS adalah kelainan langka di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf. Kondisi ini membuat kelemahan dan kesemutan di bagian tubuh tertentu. Sensasi ini dapat dengan cepat menyebar dan melumpuhkan seluruh tubuh. Kebanyakan orang dengan kondisi ini harus dirawat di rumah sakit untuk menerima perawatan.

Gejala Guillain-Barre Syndrome (GBS)

Gejala GBS sering dimulai dengan kesemutan dan kelemahan yang mulai di kaki dan menyebar ke tubuh bagian atas. Pada beberapa kasus, gejala juga ada yang dimulai dari lengan atau wajah. Jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, sindrom ini menyebabkan kelemahan otot dan bisa berkembang menjadi kelumpuhan.

Tanda dan gejala GBS dapat meliputi:

  • Sensasi seperti ditusuk jarum pada jari kaki, pergelangan kaki, atau pergelangan tangan
  • Berjalan tidak stabil, tidak mampu berjalan, atau tidak mampu naik tangga
  • Kesulitan menggerakan wajah, termasuk berbicara, mengunyah, atau menelan
  • Penglihatan ganda atau ketidakmampuan untuk menggerakkan mata
  • Nyeri hebat yang mungkin terasa seperti pegal atau kram (kondisi ini bisa memburuk di malam hari)
  • Kesulitan dengan kontrol kandung kemih atau fungsi usus
  • Detak jantung yang cepat
  • Tekanan darah rendah atau tinggi
  • Sulit bernapas

Orang dengan GBS biasanya mengalami kelemahan paling signifikan dalam waktu dua minggu setelah gejala dimulai.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera cari bantuan medis jika Anda memiliki salah satu dari tanda atau gejala berikut ini:

  • Kesemutan yang dimulai di kaki atau jari kaki kemudian bergerak ke atas tubuh
  • Kesemutan atau kelemahan menyebar dengan cepat
  • Kesulitan bernapas atau napas pendek saat berbaring
  • Tersedak air liur

Penyakit GBS adalah kondisi serius yang memerlukan rawat inap segera karena dapat memburuk dengan cepat. Semakin cepat perawatan dimulai, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Penyebab Guillain-Barre Syndrome (GBS)

Penyebab pasti GBS belum diketahui dengan pasti. Gangguan ini biasanya muncul beberapa hari atau minggu setelah infeksi saluran pernapasan atau pencernaan. Kondisi ini menunjukkan bahwa respons imun yang tidak tepat terhadap penyakit sebelumnya dapat memicu gangguan. Dalam kasus yang jarang terjadi, pembedahan atau vaksinasi dapat memicu sindrom ini.

Faktor Risiko

GBS dapat memengaruhi semua kelompok umur, tetapi risiko bisa meningkat seiring bertambahnya usia. Sindrom ini juga lebih umum pada pria daripada wanita. Berikut adalah beberapa faktor lainnya yang meningkatkan terjadinya sindrom ini, antara lain:

  • Infeksi Campylobacter, jenis bakteri yang sering  ditemukan pada unggas yang dimasak kurang matang
  • Virus influenza
  • Sitomegalovirus
  • Virus Epstein-Barr
  • Virus zika
  • Hepatitis A, B, C dan E
  • HIV
  • Mycoplasma pneumonia
  • Operasi
  • Trauma
  • Limfoma Hodgkin

Diagnosis Guillain-Barre Syndrome (GBS)

Pada tahap paling awal GBS sulit didiagnosis. Hal itu disebabkan karena tanda dan gejalanya mirip dengan kelainan neurologis lainnya dan dapat bervariasi dari orang ke orang. Dokter kemungkinan akan memulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik menyeluruh.

Beberapa tes yang mungkin disarankan dokter adalah:

  • Spinal tap (lumbar puncture). Sejumlah kecil cairan dikeluarkan dari saluran tulang belakang di punggung bawah.
  • Elektromiografi. Elektroda jarum tipis dimasukkan ke dalam otot untuk dipelajari oleh dokter. Elektroda mengukur aktivitas saraf di otot.
  • Studi konduksi saraf. Elektroda ditempelkan ke kulit di atas saraf. Guncangan kecil dilewatkan melalui saraf untuk mengukur kecepatan sinyal saraf.

Pengobatan Guillain-Barre Syndrome (GBS)

Tujuan pengobatan GBS adalah untuk mengurangi keparahan serangan dari sistem kekebalan dan mendukung fungsi organ tubuh seperti fungsi paru-paru. Berikut adalah beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit GBS, di antaranya:

  • Plasmaferesis (Plasma Exchange)

Sistem kekebalan tubuh menghasilkan protein yang disebut antibodi yang biasanya menyerang zat asing yang berbahaya, seperti bakteri dan virus. GBS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru membuat antibodi yang menyerang saraf sehat di sistem saraf. Plasmaferesis dimaksudkan untuk menghilangkan antibodi yang menyerang saraf dari darah Anda.

Selama prosedur ini, darah dikeluarkan dari tubuh dengan mesin khusus. Mesin ini menghilangkan antibodi dari darah dan kemudian mengembalikan darah ke tubuh.

  • Imunoglobulin Intravena

Imunoglobulin yang mengandung antibodi sehat dari donor darah diberikan melalui vena (intravena). Imunoglobulin dosis tinggi dapat memblokir antibodi yang merusak yang dapat berkontribusi pada penyakit GBS.

Pada dasarnya, plasmaferesis dan imunoglobulin intravena sama efektifnya. Pemilihan perawatan tergantung kondisi Anda dan dokter untuk memutuskan penanganan yang terbaik.

  • Perawatan GBS Lainnya

Anda mungkin diberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit dan mencegah pembekuan darah saat tubuh tidak bisa bergerak. Selain itu, Anda mungkin akan menerima terapi fisik dan okupasi. Setelah Anda mulai pulih, terapis akan bekerja dengan Anda untuk memperkuat otot agar bisa melakukan kegiatan sehari-hari.

Nah, itulah berbagai pengobatan GBS yang bisa dilakukan. Biasanya pemulihan berlangsung 6 hingga 12 bulan, meskipun bagi sebagian orang bisa memakan waktu selama tiga tahun.

Komplikasi Guillain-Barre Syndrome (GBS)

Karena GBS memengaruhi sistem saraf untuk mengontrol gerak dan fungsi tubuh, berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi apabila seseorang memiliki kondisi ini:

  • Kesulitan bernapas. Kelemahan atau kelumpuhan dapat menyebar ke otot-otot yang mengontrol pernapasan. Pada beberapa kasus, seseorang membutuhkan bantuan dari mesin untuk bernapas di minggu pertama ketika dirawat.
  • Masalah jantung dan tekanan darah. Fluktuasi tekanan darah dan irama jantung yang tidak teratur adalah efek samping umum dari GBS.
  • Nyeri yang parah. Pada beberapa kasus, seseorang dengan sindrom ini mengalami nyeri saraf yang parah. Rasa nyeri bisa berkurang dengan bantuan pengobatan.
  • Pembekuan darah. Orang yang tidak bergerak karena sindrom ini berisiko mengalami pembekuan darah.
  • Pressure sores. Tidak bergerak juga membuat Anda berisiko terkena bedsores (pressure sores), luka akibat penekanan yang lama pada kulit karena berbaring terus-menerus. Reposisi yang sering dapat membantu menghindari masalah ini.

Gejala awal yang parah dari penyakit GBS secara signifikan meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang yang serius.

Pencegahan Guillain-Barre Syndrome (GBS)

Hingga kini belum ditemukan bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit GBS. Namun terdapat fakta bawah sindrom ini terjadi setelah infeksi virus atau bakteri, di mana hal itu menggambarkan karakteristik dari patogen tertentu dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh secara tidak tepat.

Selain itu, karena ada peningkatan dalam kasus sindrom Guillain-Barre di daerah di mana terdapat virus Zika, World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa siapa pun yang tinggal atau bepergian ke daerah-daerah di mana virus Zika bersirkulasi, Anda harus berhati-hati untuk menghindari gigitan nyamuk.

 

  1. Anonim. Guillain-Barre syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/guillain-barre-syndrome/symptoms-causes/syc-20362793. (Diakses pada 14 Mei 2020).
  2. Anonim. What Is Guillain-Barre Syndrome?. https://www.webmd.com/brain/what-is-guillain-barre#1. (Diakses pada 14 Mei 2020).
  3. Anonim. Guillain Barre syndrome- Causes, Treatment and Prevention. https://diseasesdic.com/guillain-barre-syndrome-causes-and-treatment/. (Diakses pada 14 Mei 2020).
  4. Cafasso, Jacquelyn. Lauren Reed-Guy. 2019. Guillain-Barré Syndrome. https://www.healthline.com/health/guillain-barre-syndrome#symptoms. (Diakses pada 14 Mei 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi