DokterSehat.Com – Disfungsi ereksi yang sering disebut sebagai impotensi sering menimbulkan masalah, yaitu ketidakpuasan dalam kehidupan sex, rasa tidak percaya diri, malu terhadap pasangan, depresi, cemas yang berlebihan dan masalah dengan pasangan. Disfungsi ereksi sendiri merupakan suatu gejala dari berbagai penyakit yang sebenarnya diderita oleh seorang pria:
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Diabetes atau sering dikenal sebagai kencing manis
- Obesitas/ kegemukan
- Penyakit persyarafan
- Ketergantungan alkohol dan obat obatan
- Kadar hormon testosteron yang rendah di dalam tubuh
Menurut berbagai penelitian yang telah dilakukan, disfungsi ereksi menyerang 7–52 persen pria pada sebuah negara dan faktor risiko yang paling utama adalah usia. 50% pria yang berusia lebih dari 60 tahun akan mengalami kondisi disfungsi ereksi, tetapi ada 10% pria berusia kurang dari 60 tahun yang menderita disfungsi ereksi ini.
Gejala-gejala yang muncul ketika seorang pria menderita disfungsi ereksi adalah:
- Kesulitan ereksi
- Kesulitan menjaga tetap ereksi
- Berkurangnya dorongan untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan
Berbagai penyebab (fisik maupun psikologis) timbulnnya disfungsi ereksi adalah sebagai berikut:
- Penyakit-penyakit yang disebutkan diatas merupakan berbagai penyebab munculnya disfungsi ereksi
- Riwayat merokok juga berhubungan erat dengan disfungsi ereksi
- Riwayat pembedahan pada daerah kelamin
- Cedera/ trauma pada daerah pinggul dan tulang belakang
- Gangguan tidur
- Gangguan psikologis pada pria (depresi dan stress yang berkepanjangan dapat menyebabkan disfungsi ereksi)
Ada beberapa cara yang dapat menjadi pencegahan terjadinya disfungsi ereksi:
- Menurunkan berat badan yang berlebihan mencapai berat badan ideal
- Berhenti merokok
- Mengontrol stress dan kecemasan
- Berolahraga yang teratur
- Mendapatkan pengobatan untuk ketergantungan obat-obatan dan alkohol
- Menjaga hubungan yang sehat dengan pasangan
Berbagai pengobatan dapat digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi, berupa obat–obatan yang diminum, obat yang disuntikkan langsung, dan pengobatan berupa hormonal.