Terbit: 28 April 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Cokelat adalah salah satu makanan yang sangat disukai oleh hampir semua orang di dunia. Selain rasanya yang manis dan nikmat, cokelat juga diyakini bisa membuat pikiran kita menjadi lebih tenang dan nyaman. Tahukah anda, pakar kesehatan ternyata menyebutkan jika cokelat ternyata termasuk salah satu makanan yang bisa mengatasi stress atau depresi. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana makanan ini bisa membuat pikiran kita menjadi lebih tenang?

Mengapa Memakan Cokelat Bisa Menenangkan Pikiran?

Kehidupan modern ternyata memberikan kita tuntutan yang sangat besar. Dari produktifitas kerja harian hingga kehidupan bersosialisasi memiliki peran besar dalam membuat stress atau depresi bagi sebagian orang. Untungnya, stress ini bisa diatasi dengan cara yang mudah tanpa perlu harus melakukan refreshing atau berjalan-jalan yang bisa jadi akan membuat stress bertambah parah karena akan membuat kita membuang uang sekaligus merasakan kemacetan dan masalah lain di perjalanan. Dengan mengkonsumsi cokelat, maka pikiran kita pun bisa menjadi lebih tenang.

Cokelat, khususnya cokelat hitam ternayta memiliki enzim dan zat-zat layaknya methyl-xanthine, phenylethylalanine, theobromine, hingga kafein yang diyakini pakar kesehatan bisa membuat pikiran kita menjadi lebih tenang, memperbaiki suasana hati, hingga mengatasi rasa lelah. Singkatnya, cokelat ternyata sangat ampuh untuk dijadikan obat anti depresi!

Memang, ada sebagian masyarakat yang menganggap konsumsi cokelat adalah salah satu penyebab utama dari kegemukan. Padahal, hal ini ternyata salah besar. Kegemukan lebih sering terjadi karena gaya hidup dan pola makan kita yang sangat tidak sehat dan seimbang. Dengan konsumsi cokelat yang wajar, kita justru akan bisa menjaga kesehatan psikologis kita yang tentu akan berimbas positif bagi kesehatan fisik. Enzim polifenol pada cokelat yang diyakini mampu memberikan efek tenang dan bahagia tentu akan membuat kita mampu mengatasi stress dan depresi akibat tuntutan kehidupan sehari-hari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi