Terbit: 11 January 2021 | Diperbarui: 25 March 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Manfaat vaksin COVID-19 yang utama melindungi tubuh dari serangan virus Corona atau SARS-CoV-2. Ketahui penjelasan lengkap mengenai manfaat yang bisa didapatkan tubuh dan siapa saja yang harus diutamakan mendapatkan vaksin Corona.

Manfaat Vaksin COVID-19 dan Hal-Hal Penting Lainnya

Manfaat Vaksin COVID-19 bagi Kesehatan

Berikut adalah berbagai manfaat vaksin COVID-19 yang harus Anda ketahui, antara lain:

1. Mencegah Sakit Parah

Beberapa pakar mengungkapkan bahwa vaksin Corona dapat membantu mencegah Anda dari sakit parah bahkan jika Anda tertular COVID-19. Mendapatkan vaksin COVID-19 dapat membantu melindungi tubuh dengan menciptakan respons antibodi tanpa harus sakit karena virus ini.

2. Melindungi Orang-Orang di Sekitar Anda

Mendapatkan vaksin ini juga dapat melindungi orang-orang di sekitar, terutama mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat virus Corona. Bukti saat ini menunjukkan bahwa infeksi ulang dengan virus yang menyebabkan COVID-19 jarang terjadi dalam 90 hari setelah infeksi awal. Namun, para ahli tidak tahu pasti berapa lama perlindungan ini bertahan.

3. Menciptakan Respons Antibodi Virus Corona

Manfaat vaksin COVID-19 akan membantu melindungi tubuh dengan menciptakan respons antibodi tanpa harus mengalami sakit. Meski begitu, kekebalan alami dan kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin adalah bagian penting dari penyakit COVID-19 yang masih terus dipelajari.

4. Membantu Menghentikan Pandemi

Vaksin Corona dapat membantu menghentikan pandemi. Vaksin akan bekerja dengan sistem kekebalan tubuh  untuk membantu melawan virus jika Anda terpapar. Meski begitu, seberapa besar risiko penyakit parah serta kematian akibat COVID-19 dibanding kekebalan yang didapatkan secara alami belum diketahui dengan pasti.

Hingga kini para ahli masih terus melakukan lebih banyak penelitian tentang efek samping vaksin COVID-19 terhadap tingkat keparahan penyakit, serta kemampuannya untuk mencegah seseorang menyebarkan virus.

Vaksin yang Direkomendasikan

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, dua vaksin yang diizinkan untuk mencegah COVID-19 adalah:

  • Vaksin Pfizer/BioNTech.
  • Vaksin Moderna.

Sedangkan di Indonesia terdapat 5 vaksin yang sudah disetujui BPOM dan MUI untuk didistribusikan yaitu 

  • Sinovac.
  • Sinopharm.
  • Moderna.
  • AstraZeneca.
  • Pfizer.

Meski demikian, vaksin Corona yang dibeli Indonesia tidak akan digunakan sebelum mendapatkan persetujuan penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pihak BPOM mengatakan persetujuan penggunaan akan keluar sebelum 13 Januari 2021.

 

Bolehkah Berhenti Menerapkan Protokol Kesehatan Setelah Mendapatkan Vaksin COVID-19?

Hingga kini para ahli masih mempelajari lebih lanjut tentang perlindungan yang diberikan oleh vaksin dan berapa lama kekebalan bertahan. Sejumlah faktor seperti berapa banyak orang yang divaksinasi dan bagaimana virus menyebar di suatu wilayah akan memengaruhi rekomendasi.

Sementara itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention tindakan pencegahan yang perlu Anda lakukan untuk terhindar dari infeksi virus Corona adalah:

  • Hindari kontak dekat. Mengatur jarak saat melakukan kontak dekat (sekitar 2 meter) dengan siapa pun yang sakit atau memiliki gejala.
  • Gunakan masker. Masker bedah dapat memberikan perlindungan jika Anda berada di tempat-tempat umum.
  • Praktikkan kebersihan yang baik. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik, atau gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
  • Tutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu saat Anda batuk atau bersin. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Hindari berbagi piring, gelas, tempat tidur, dan barang-barang rumah tangga lainnya jika sedang sakit.
  • Tetap di rumah jika sakit. Keluar rumah hanya diperlukan untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, hindari juga transportasi umum jika kondisi sedang sakit.

Sementara itu, jika Anda memiliki kondisi medis kronis dan mungkin memiliki risiko penyakit serius yang lebih tinggi, tanyakan pada dokter tentang cara lain untuk melindungi diri.

 

Apakah Vaksin COVID-19 Membuat Tubuh Menjadi Sakit?

Penting untuk dipahami bahwa vaksin mengandung virus, bakteri, atau racun yang telah dilemahkan atau dimatikan. Jadi, ketika vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, ia akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Artinya, vaksin COVID-19 tidak dapat membuat Anda sakit.

Terdapat beberapa jenis vaksin yang sedang dikembangkan, semuanya mengajarkan sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan virus yang menyebabkan COVID-19. Terkadang proses ini bisa menimbulkan gejala, salah satunya adalah demam. Gejala ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun perlindungan terhadap virus penyebab COVID-19.

Biasanya dibutuhkan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk membangun kekebalan setelah vaksinasi. Artinya, ada kemungkinan seseorang terinfeksi virus sebelum atau setelah vaksinasi dan bisa mengalami sakit. Hal ini disebabkan karena vaksin belum punya cukup waktu untuk memberikan perlindungan.

Vaksinasi pada Kelompok Tertentu

Siapa yang harus mendapatkan vaksin COVID-19 terlebih dahulu? Menurut Gordon Dougan, seorang Profesor di Cambridge Institute for Therapeutic Immunology and Infectious Disease, mereka yang paling berisiko terpapar virus adalah yang utama yang perlu mendapatkan vaksin, petugas kesehatan salah satunya.

Sementara anak kecil atau bahkan anak baru lahir yang sering kali menjadi target vaksinasi, ternyata mereka menjadi salah satu kelompok terakhir yang divaksinasi selama pengembangan vaksin COVID-19. Pada usia ini sistem kekebalan masih berkembang dan bayi mungkin telah menerima antibodi pelindung dari ibunya.

Dougan menyarankan untuk menunda memvaksinasi anak-anak yang masih sangat kecil, terutama karena mereka tampaknya tidak terlalu rentan terhadap penyakit.

Berkebalikan dari kondisi sebelumnya, semakin tua usia semakin besar risiko Anda terpapar virus Corona. Namun, orang lanjut usia sering kali kurang merespons terhadap vaksinasi dan formulasi vaksin khusus mungkin diperlukan. Studi khusus masih diperlukan pada kelompok usia ini.

Selain itu, kelompok tertentu seperti penderita diabetes atau orang yang kelebihan berat badan tampaknya lebih rentan terhadap COVID-19. Orang-orang ini mungkin ditargetkan lebih awal untuk vaksinasi tetapi mereka memerlukan pertimbangan klinis khusus dan mungkin formulasi vaksin khusus.

 

  1. Anonim. Benefits of Getting a COVID-19 Vaccine. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/vaccine-benefits.html. (Diakses pada 11 Januari 2021).
  2. Anonim. Facts about COVID-19 Vaccines. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/facts.html. (Diakses pada 11 Januari 2021).
  3. Anonim. Different COVID-19 Vaccines. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/different-vaccines.html. (Diakses pada 11 Januari 2021).
  4. Anonim. COVID-19 vaccines: Get the facts. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/in-depth/coronavirus-vaccine/art-20484859. (Diakses pada 11 Januari 2021).
  5. Dougan, Gordon. COVID-19: What To Expect From A Vaccine. https://www.cam.ac.uk/stories/covid19vaccine. (Diakses pada 11 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi