Terbit: 10 January 2023 | Diperbarui: 20 July 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Teripang (holothuria) atau sering juga disebut gamat adalah biota laut yang bisa menjadi sumber protein. Hewan yang termasuk dalam echinodermata dengan klasifikasi kelas holothuroidea ini dipercaya bermanfaat untuk mengontrol gula darah penderita diabetes. Benarkah klaim tersebut? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Manfaat Teripang untuk Penderita Diabetes, Efektif Turunkan Gula Darah?

Mengenal Teripang dan Kandungan Nutrisinya

Teripang adalah hewan laut yang tidak bertulang belakang dan hidup di dasar laut. Bentuk hewan ini lonjong seperti ketimun, tetapi warnanya bermacam-macam mulai dari abu-abu, cokelat, hitam, dan hijau. Sementara teksturnya lembek jika disentuh.

Hewan laut ini telah digunakan sebagai sumber makanan di Asia dan Timur Tengah selama berabad-abad. Hewan seperti siput ini digunakan baik segar atau dikeringkan untuk berbagai hidangan. Teripang biasanya dicampurkan ke dalam sup, semur, dan tumis.

Selain sebagai bahan makanan, teripang biasa dijadikan bahan obat terutama untuk diabetes, ini karena berbagai kandungan nutrisi di dalamnya

Dalam 112 gram teripang terkandung:

  • Kalori: 60.
  • Protein: 14 gram.
  • Lemak: kurang 1 gram.
  • Vitamin A: 8% dari angka kecukupan gizi (AKG) harian.
  • B2 (Riboflavin): 81% dari AKG.
  • B3 (Niasin): 22% dari AKG.
  • Magnesium: 4% dari AKG.
  • Kalsium: 3% dari AKG.

Baca Juga: Mengapa Penderita Diabetes Harus Rutin Kontrol ke Dokter?

Manfaat Potensial Teripang untuk Diabetes

Hewan laut ini rendah kalori dan lemak namun tinggi protein, membuatnya menjadi makanan yang aman untuk Anda yang sedang menjalankan program penurunan berat badan.

Menambahkan sumber protein ke dalam makanan dan camilan dapat membantu tetap kenyang dengan memperlambat pengosongan perut.

Pada akhirnya, rasa kenyang dapat membantu Anda makan lebih sedikit dan menstabilkan kadar gula dalam darah.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa teripang dapat mengurangi risiko amputasi dan iritasi. Namun, klaim ini membutuhkan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar.

Sementara itu, penelitian lain menemukan bahwa kandungan senyawa saponin yang terdapat di hewan invertebrata laut ini berfungsi sebagai agen antidiabetes. Saponin dari hewan laut diketahui memiliki aktivitas sebagai agent hipoglikemik atau penurun kadar gula darah.

Saponin telah dilaporkan dapat menurunkan kadar gula darah dalam mekanisme yang berbeda, seperti regenerasi insulin melalui peningkatan kadar insulin plasma dan pelepasan insulin dari pankreas.

Penelitian terhadap potensi terapeutik saponin yang telah diekstraksi dari berbagai spesies teripang ini mengungkap, senyawa tersebut juga dapat menurunkan komplikasi hiperglikemia.

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Ir. Ahkam Subroto, M. App. Sc dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), ia menyatakan bahwa teripang emas mengandung protein tinggi hingga 86% yang baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Protein tersebut bisa berfungsi untuk mempercepat regenerasi sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Dengan begitu, produksi insulin pun meningkat dan kadar glukosa dalam darah bisa menurun.

Pada akhirnya, meski teripang bermanfaat untuk kesehatan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna memastikan khasiat teripang untuk penderita diabetes. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Erviana, Eva. 2017. Chlorophyll Gamat Mengandung Teripang Berkualitas Tinggi. https://livewell-global.com/news-page.php?id=7840c7842dcc46ba96cb24b0e23dd0ba. (Diakses pada 9 Januari 2023)
  2. El Barky, Amira R. Marine Sea Cucumber Saponins and Diabetes. https://www.researchgate.net/publication/314142409_Marine_Sea_Cucumber_Saponins_and_Diabetes. (Diakses pada 9 Januari 2023)
  3. Kubala, Jillian. 2020. Sea Cucumber: An Unusual Food with Health Benefits. https://www.healthline.com/nutrition/sea-cucumber. (Diakses pada 9 Januari 2023)
  4. Yanto, Haryanto. 2016. Effect of sea cucumber extract on diabetic foot ulcers. https://www.academia.edu/33589652/Effect_of_sea_cucumber_extract_on_diabetic_foot_ulcers. (Diakses pada 9 Januari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi